A. Prospek Bisnis Bertanam Oyong
Bisnis Bertanam Oyong. Oyong / gambas berbentuk lonjong & sering dikonsumsi sebagai sayur bening. Masyarakat menyukai oyong alasannya ialah efek cuek yg ditimbulkannya. Jenis oyong yg biasa ditanam di Indonesia ialah gambas / oyong & belustru. Selain diolah sebagai sayuran, oyong juga mempunyai khasiat yg menyehatkan, ibarat mengatasi diabetes, ra&g usus, asma, ra&g tenggorokan, cacingan, melancarkan peredaran darah, sampai memperlancar ASI. Budi daya oyong relatif gampang & praktis. Salah satu keunggulan akal daya oyong ialah tidak perlu pengolahan tanah yg terlalu intensif sehingga sanggup menghemat tenaga & biaya.B. Persiapan Benih, Pupuk, & Perperalatanan Bertanam Oyong
- Benih oyong sanggup dibentuk sendiri / membeli dari toko media pertanian. Jika buat benih sendiri, caranya pilih oyong yg sudah bau tanah berada di pohon untuk diambil buahnya. Pilih buah yg sehat, berproduksi cukup banyak, mempunyai bentuk normal, serta tidak terdapat bekas serangan hama & penyakit.
- Keluarkan biji dari buahnya, kemudian jemur biji tersebut di bawah sinar matahari pada pukul 07.00—11.00 / pada sore harinya, sesudah pukul 13.00.
- Seleksi benih dengan merendam benih dalam air. Pilih benih yg tenggelam. Sementara itu, benih yg mengapung tidak perlu dipakai alasannya ialah kualitasnya kurang baik.
- Siapkan pupuk NPK, ZA, SP-36, KCl, & urea masingmasing sebanyak 25 kg, 25 kg, 100 kg, 75 kg, & 100 kg.
- Siapkan cangkul, tugal, kored, ember, gembor, & bilah bambu untuk buat para-para.
C. Persiapan Lahan yg Tepat untuk Bertanam Oyong
- Ciri kondisi tanah optimal untuk akal daya oyong di antaranya subur, gembur, & mempunyai pH 6—7.
- Bersihkan lahan dari gulma / sisa flora yg mengganggu. Hal ini juga berfungsi untuk memancing cendawan penyebab penyakit.
D. Penanaman & Pemeliharaan Tanaman Oyong
- Buat lubang tanam dengan cara mencangkul tanah sedalam 20 cm & lebar 25 cm. Jarak antara lubang tanam sekitar 50 cm. Sementara itu, jarak antar-baris 2 meter.
- Taburkan pupuk kan&g sebanyak 1 kg/lubang, kemudian diamkan lubang tanam selama satu hari.
- Masukkan dua benih oyong ke dalam lubang tanam, tutup dengan tanah tipis.
- Lakukan penyiraman setiap pagi & sore hari.
- Lakukan penyiangan gulma dua ahad sekali. Penyiangan pertama dilakukan ketika flora berumur dua minggu.
- Ketika tinggi oyong sekitar 50 cm, buatkan para-para sebagai kawasan merambat. Para-para terbuat dari bambu setinggi 1,5 meter. Tancapkan empat bambu di masing-masing sisi area tanam, kemudian penggalan atas bambu dihubungkan dengan bambu-bambu lainnya sehingga membentuk kotak-kotak.
- Saat flora berumur 2—3 minggu, lakukan pemotongan tunas air & dedaunan yg terlalu rimbun menggunakan pisau setek. Selain itu, pangkas cabang bau tanah yg tidak tumbuh memanjang.
- Lakukan pemupukan secara bertahap. Pemupukan pertama dilakukan pada umur dua minggu. Setelah itu, lakukan pemupukan kembali pada ahad ke- 4, ke-6, & ke-8 dengan takaran seperlima dari total takaran pemupukan sebelumnya. Pemupukan dilakukan dengan buat lubang yg berjarak 5 cm dari tanaman. Masukkan pupuk ke lubang, kemudian tutup kembali dengan tanah.
E. Panen & Pascapanen Bertanam Oyong
- Oyong siap panen pada umur 2—3 bulan. Ciri fisik oyong siap panen di antaranya berukuran sekitar 20 cm / lebih, berwarna hijau, & mempunyai tekstur kenyal. Panen oyong harus sempurna waktu. Jika panen terlalu tua, oyong akan berserat.
- Lakukan pemanenan pada pagi / sore hari. Caranya, potong pangkal buah menggunakan pisau / gunting setek.
- Agar tidak gampang rusak ketika pengangkutan, lakukan pengemasan oyong menggunakan keranjang bambu yg mempunyai ventilasi udara.
- Simpan oyong di ruangan cuek bersuhu 10—20° C semoga tidak cepat busuk.
F. Kendala & Solusi Bertanam Oyong
Kendala | Solusi |
Hama ulat daun |
|
Tungau |
|
Penyakit embun bulu |
|
G. Analisis Usaha Bertanam Oyong
a. Asumsi
- Lahan yg dipakai seluas 5.000 m² dengan sistem sewa Rp350.000/bulan.
- Periode perhitungan analisis perjuangan dilakukan selama empat bulan.
- Jumlah oyong hasil panen yg terjual dibedakan menjadi dua grade menurut kualitasnya. Grade A dihargai Rp2.500/kg yg berjumlah 7.500 kg. Sementara itu, grade B dihargai Rp1.000/kg dengan jumlah hasil panen 7.500 kg.
b. Perhitungan Biaya Bertanam Oyong
— Biaya Investasi
Komponen | Satuan | Harga(Rp) | Jumlah (Rp) |
Alat pertanian | 2 set | 200.000 | 400.000 |
Ember plastik | 5 buah | 20.000 | 100.000 |
Timbangan | 2 buah | 80.000 | 160.000 |
Boks panen | 5 buah | 100.000 | 500.000 |
Gembor | 5 buah | 75.000 | 375.000 |
Sprayer | 1 buah | 350.000 | 350.000 |
Total Biaya Investasi | 1.885.000 |
— Biaya Tetap
Uraian | Masa Pakai | Harga (Rp) | Penyusutan (Rp) | Total Biaya (Rp) |
Sewa lahan 5.000 m² | 4 bulan | 350.000 | 1.400.000 | |
Penyusutan peralatan pertanian | 24 bulan | 400.000 | 4/24 x 400.000 | 66.667 |
Penyusutan bejana plastik | 16 bulan | 100.000 | 4/16 x 100.000 | 25.000 |
Penyusutan timbangan | 24 bulan | 160.000 | 4/24 x 160.000 | 26.667 |
Penyusutan boks panen | 24 bulan | 500.000 | 4/24 x 500.000 | 83.333 |
Penyusutan gembor | 16 bulan | 375.000 | 4/16 x 375.000 | 93.750 |
Penyusutan sprayer | 40 bulan | 350.000 | 4/40 x 350.000 | 35.000 |
Total Biaya Tetap | 1.730.417 |
— Biaya Variabel
Uraian | Satuan | Harga (Rp) | Total Biaya (Rp) |
Pengolahan tanah | 5.000 m² | 210 | 1.050.000 |
Pupuk kan&g | 1.500 kg | 300 | 450.000 |
Kapur pertanian | 500 kg | 240 | 120.000 |
Pupuk urea | 100 kg | 1.400 | 140.000 |
PupukZA | 25 kg | 1.200 | 30.000 |
Pupuk SP-36 | 100 kg | 1.900 | 190.000 |
PupukKCl | 75 kg | 1.800 | 135.000 |
PupukNPK | 25 kg | 3.500 | 87.500 |
Agrobost | 3 liter | 70.000 | 210.000 |
Benih | 1.000 gram | 1.300 | 1.300.000 |
Biaya persemaian | 5.500 bibit | 40 | 220.000 |
Mulsa plastik | 2 rol | 350.000 | 700.000 |
Bambu | 1.000 batang | 4.000 | 4.000.000 |
Tali rafia | 5 rol | 8.000 | 40.000 |
Fungisida | 4 kg | 70.000 | 280.000 |
Insektisida | 4 kg | 150.000 | 600.000 |
Perekat perata | 4 liter | 20.000 | 80.000 |
Tenaga kerja penanaman | 10 HKW | 12.000 | 120.000 |
Tenaga kerja pemupukan | 20 HKW | 12.000 | 240.000 |
Tenaga kerja pasang para-para | 25 HKP | 15.000 | 375.000 |
Tenaga kerja pengikatan tanaman | 10 HKW | 12.000 | 120.000 |
Tenaga kerja penyiangan | 20 HKW | 12.000 | 240.000 |
Tenaga kerja penyiraman | 20 HKP | 15.000 | 300.000 |
Tenaga kerja penyemprotan | 15 HKP | 15.000 | 180.000 |
Tenaga kerja dukungan umum | 12 HKP | 15.000 | 225.000 |
Tenaga kerja panen (borongan) | 15.000 kg | 75 | 1.125.000 |
Tenaga kerja pascapanen (borongan) | 15.000 kg | 50 | 750.000 |
Total Biaya Tidak Tetap | 13.307.500 |
Keterangan : HKW = Hari Kerja Wanita (6 jam sehari)
HKP = Hari Kerja Pria (8 jam sehari)
— Total Biaya Operasional per Periode
Total biaya operasional = Total biaya tetap + total biaya variabel
= Rp1.730.417 + Rp13.307.500
= Rp15.037.917
HKP = Hari Kerja Pria (8 jam sehari)
— Total Biaya Operasional per Periode
Total biaya operasional = Total biaya tetap + total biaya variabel
= Rp1.730.417 + Rp13.307.500
= Rp15.037.917
c. Pendapatan & Keuntungan Bertanam Oyong
— Pendapatan per Periode
Pendapatan = Jumlah oyong terjual x harga jual oyong
Penjualan Grade A = 7.500 kg x Rp2.500/kg = Rp18.750.000
Penjualan Grade B = 7.500 kg x Rp1.000/kg = Rp7.500.000
Total Pendapatan = Rp26.250.000
— Keuntungan per Periode
Keuntungan = Pendapatan – Total biaya operasional
= Rp26.250.000 – Rp15.037.917
= Rp11.212.083
Pendapatan = Jumlah oyong terjual x harga jual oyong
Penjualan Grade A = 7.500 kg x Rp2.500/kg = Rp18.750.000
Penjualan Grade B = 7.500 kg x Rp1.000/kg = Rp7.500.000
Total Pendapatan = Rp26.250.000
— Keuntungan per Periode
Keuntungan = Pendapatan – Total biaya operasional
= Rp26.250.000 – Rp15.037.917
= Rp11.212.083
d. Kelayakan Usaha Bertanam Oyong
— R/C Rasio
Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasioanal
= Rp26.250.000 : Rp15.037.917
= 1,75
R/C lebih dari satu artinya perjuangan akal daya oyong layak dijalankan. R/C 1,75 artinya setiap penambahan2 modal sebesar Rp1 akan menunjukkan pendapatan sebesar Rp1,75.
— Pay Back Period
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp1.885.000 : Rp11.212.083) x 1 bulan
= 0,17 bulan
Artinya, titik balik modal perjuangan akal daya oyong sanggup dicapai kurang dari satu bulan (0,17 bulan).
Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasioanal
= Rp26.250.000 : Rp15.037.917
= 1,75
R/C lebih dari satu artinya perjuangan akal daya oyong layak dijalankan. R/C 1,75 artinya setiap penambahan2 modal sebesar Rp1 akan menunjukkan pendapatan sebesar Rp1,75.
— Pay Back Period
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp1.885.000 : Rp11.212.083) x 1 bulan
= 0,17 bulan
Artinya, titik balik modal perjuangan akal daya oyong sanggup dicapai kurang dari satu bulan (0,17 bulan).