Salam sejahtera sahabat petani, kali ini admin Cara budidaya buah naga part 1 khusus yg belum membaca part sebelumnya.
Sobat petani, buah naga ialah flora yg tumbuhnya merambat. Oleh alasannya ialah itu, kita perlu mempersiapkan tiang-tiang sebelum menanam buah naga, guna dijadikan rambatan.
Jika ia tidak diberi rambatan, maka buah naga akan sulit berbuah. Kalau pun bisa, berbuah, mungkin balasannya juga tak seberapa. Karena buah dari flora naga akan lebih banyak diserang hama & juga rusak alasannya ialah air hujan.
Oleh alasannya ialah itu, kita wajib menyiapkan tiang rambatan sebelum menanam buah naga.
Secara garis besar, ada dua jenis tiang yg bisa, digunakan untuk buah naga, yaitu tiang hidup & tiang mati. Tiang hidup ialah tiang kayu yg hidup, yg meskipun ditanam akan tetap hidup. Se&gkan tiang mati ialah tiang yg ditanam dalam keadaan mati. seperti: semen, / kayu mati yg tahan usang dari pembusukan.
Nah, dari dua jenis tiang tersebut tentunya ada kelebihan & kekurangannya masing-masing. Berikut penjelasannya.
1. Tiang Hidup
Tiang buah naga hidup |
Kelebihannya:
- Mudah didapatkan alasannya ialah banyak di sekitar kita
- Harganya lebih murah
- Cabangnya bila dibiarkan bisa, jadi tiang baru
Kekurangan:
- Pertanaman buah naga tak sebaik bila pakai tiang mati
- Sedikit repot, alasannya ialah harus sering melaksanakan pemangkasan, & mengganti tiangnya bila mati
- Boros pupuk, alasannya ialah tiang yg dijadikan rambatan buah naga juga menyerap pupuk
- Pohon buah naga jadi tidak mendapat sinar matahari 100%, alasannya ialah tiang hidup juga perlu disisakan cabangnya (saat pemangkasan) semoga tidak mati.
2. Tiang tidak hidup
Kelebihan:
- Pertanaman buah naga lebih cepat
- Pohon & tangkainya lebih subur, sehingga tangkainya besar-besar
- Buahnya lebih lebat
- Waktu panen pertama buah naga lebih cepat
- Tidak repot, alasannya ialah tidak perlu melaksanakan pemangkasan
- Pupuk akan diserap optimal oleh buah naga, alasannya ialah tiang tidak menyerap pupuk
Kekurangan:
- Biaya pembuatan (tiang semen) lebih mahal dibanding beli tiang hidup
- Harga tiang mati (seperti kayu eboni) lebih mahal & semakin naik
Nah sobatku, dari kelebihan & kekurangan tiang hidup & tiang mati untuk buah naga, tampaknya tiang mati lebih mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan tiang hidup. Meskipun ada juga kekurangannya. Jadi, saya sangat sarankan Anda menggunakan tiang mati.
Tapi, bagi Anda yg mohon maaf menyerupai saya ini, mau menanam buah naga tapi punya keterbatasan &a, maka tiang hidup pun tidak masalah. Karena banyak juga yg sukses membudidayakan buah naga dengan menggunakan tiang hidup.
Jadi segera memulai itu lebih baik dari pada menunggu modal hingga bertahun-tahun. Kan bila sudah menghasilkan kita bisa, mengusahakan tiang mati untuk menambah luas flora buah naga kita.
4 TIANG YANG SERING DIGUNAKAN PETANI BUAH NAGA
1. Tiang Kayu Eboni/Kayu Hitam (Tiang Mati)
Tiang kayu eboni untuk buah naga |
Khusus untuk kawasan sulawesi tengah kecamatan sausu, tiang mati yg paling banyak digunakan ialah tiang kayu eboni, / yg sering disebut kayu hitam. Kayu ini sangat kuat, berasal dari inti (bagian tengah) kayu eboni yg ada di sulawesi. Bisa dikatakan ini ialah salah satu kayu terkuat di dunia, alasannya ialah tidak dimakan rayap & tahan dari pembusukan selama bertahun-tahun meskipun terkena panas & hujan.
Makanya tiang ini disukai petani buah naga.
Untuk mendapatkannya, petani harus memesan terlebih dahulu kepada pencari ebonit di kawasan kami. Sekitar 2 tahun kemudian harganya Rp10.000 per batang dengan panjang sekitar 140 cm hingga 1.5 meter. Tapi kemudian harganya terus meningkat, menjadi Rp 15.000, & kini oktober 2018 menjadi Rp20.000 rupiah dikarenakan makin sulitnya mencari kayu eboni di hutan.
2. Tiang Semen (Tiang Mati)
Tiang semen |
Saya rasa tiang mati yg kedua ini bisa, digunakan di mana saja. Yap, semen tentu saja ada di mana-mana, kecuali di kawasan terpencil yg tidak ada penjual semen.
Nah, alasannya ialah simpel didapat, tentu saja simpel untuk buat tiang buah naga dari semen ini.
Caranya juga mudah. Buat gabungan semen dengan pasir, ukuran semen sesuai selera, kemudian gabungan tersebut dicetak pada cetakan kayu yg telah dibuat, dengan ukuran sesuai selera Anda. Jangan lupa, di tenngah-tengah tiang diberi satu biji besi panjang semoga tiang semen tidak simpel patah.
Untuk tiang ini juga banyak digunakan di kawasan aku..
3. Tiang Kayu jawa
Orang orisinil sulawesi tengah menyebutnya dengan nama kayu jawa. Se&gkan orang jawa di sulteng menyebutnya dengan nama kayu santen. Ah sudahlah, yg penting gambarnya menyerupai berikut ini..
Tiang Kayu Jawa |
Catatan: kayu jawa bisa, juga dijadikan obat sakit perut.
Nah, tiang ini dijual dengan harga Rp3000 hingga Rp4.000 dengan ukuran 1.4 meter hingga 1.5 meter.
Harga tiang ini jauh lebih murah dibanding tiang kayu hitam. Makanya cocok bagi orang-orang menyerupai saya ini hehe..
Saya menempatkan tiang ini pada urutan pertama, alasannya ialah menjadi tiang hidup yg paling banyak digunakan di kawasan aku.
4. Kayu randu/Kayu kapas
Kayu randu / kayu kapas lebih baik dibandingkan kayu jawa, alasannya ialah kulitnya yg lebih keras sehingga tidak simpel mati dicekik akar buah naga. Hanya saja petani di kampung saya jarang menggunakan kayu ini alasannya ialah kayu ini tergolong jarang keberadaannya.
Tiang kayu randu juga tidak ada dijual di sini. Kaprikornus untuk mendapatkannya, sebagian petani memesan bijinya dari jawa, kemudian disemaikan terlebih dahulu sebelum mulai ditanam untuk dijadikan tiang. Dan ada juga sebagian petani yg meminta bibit yg tumbuh liar dari petani yg punya pohon kapas tersebut.
O iya, selain menyemaikan bijinya, maka kita juga bisa, mengambil / memotong batang-batang kayu ini & pribadi menanamnya sebagai tiang.
Sobat petani, selain tiang-tiang di atas, baik tiang hidup / tiang mati, masih banyak lagi pohon yg bisa, dijadikan tiang buah naga. Seperti kayu gamal, kayu lamtoro, kayu waru dll. Mungkin bila di kawasan Anda ada kayu yg lainnya silahkan dicoba..
Kesimpulan dari artikel ini ialah: Anda bisa, menggunakan tiang hidup & tiang mati untuk menanam buah naga. Tapi tiang mati ialah tiang yg lebih baik berdasarkan aku.
Ya sudah, pilihan di tangan Anda. Silahkan diadaptasi juga dengan keadaan heheh..
Demikian artkel wacana cara budidaya buah naga part2, "Mempersiapkan tiang buah naga", semoga bisa, memberi khasiat untuk Anda.. Wassalamualaikum.. :)