Latest News

Penanaman Bibit Semangka

Setelah bibit yg kita semaikan berdaun 2 / 3 lembar / berumur sekitar 14 hari, kita sudah bisa, memindahkannya ke areal penanaman yg telah kita siapkan. Selama 14 hari kita menunggu bibit tumbuh cukup besar, lahan yg kita pupuk sudah menjadi tanah malang & sudah siap untuk ditanami. Proses penanaman bibit pada lahan penanaman yaitu sebagai berikut:

1. Pembuatan lubang tanam
Lubang tanam harus dibentuk seminggu sebelum bibit dipindahkan, mengingat baris tanam terletak pada daerah yg kita tutup de­ngan plastik mulsa, hingga ada kemungkinan timbul gas-gas akhir pembongkaran pupuk yg sanggup meracuni (membakar) tumbuhan kalau lubang tanam dibentuk bersamaan dengan waktu penanaman bibit.

Lubang tanam dibentuk berderet sepanjang bedengan, kira-kira jaraknya 20-30 cm dari tepi bedengan. Jarak antara lubang yg satu dengan yg lain 80 hingga 100 cm, tergantung tebal tipisnya tanah bedengan (tinggi bedengan). Supaya pembuatan lubang terlihat rapi & memudahkan pengawasan tanaman, bab yg akan dilubangi diberi tkamu terlebih dahulu. Mengingat lubang tanam yg akan dibentuk terletak pada daerah yg ditutup dengan mulsa plastik, maka perlu dipersiapkan peralatan bantu pelubangan plastik yg terbuat dari kaleng bekas cat ukuran 1 kg menyerupai berikut ini:

Setelah bibit yg kita semaikan berdaun  Penanaman Bibit Semangka
Alat pelubang plastik mulsa
Cara penggunaan peralatan tersebut yaitu dengan bara api arang / bahan2 lain (sekam, kayu, dll.), secukupnya hingga kaleng peralatan pelu­bang tersebut menjadi panas. Selanjutnya ganjal kaleng tadi kita tempelkan pada bab yg akan kita lubangi selama beberapa detik hingga kalau kaleng tersebut kita angkat akan timbul lubang pada plastik yg besarnya sanggup seragam & rapi.

Sehari sebelum bibit ditanam pada lubang tanam tadi, perlu dibentuk lubang sebesar kantong semaian. Pelubangan sanggup menggunakan kayu lingkaran /pun bambu (sebesar diameter kantong semaian) berujung runcing yg kita hujamkan pada daerah yg kita kehendaki, dengan ke dalaman sekitar 8-10 cm.

2. Irigasi massal pertama
Tiga hari sebelum bibit ditanam pada bedengan, areal penanaman perlu diairi secara massal untuk membasahi tanah biar siap mendapatkan penanaman bibit. Air dari akses irigasi dialirkan hingga menggenangi areal penanaman setinggi sekitar tiga perempat tinggi bedengan, gres akses pemasukan air kita tutup rapat. Air genangan tadi kita biarkan meresap hingga habis dengan sendirinya, akses drainase keluar areal penanaman tidak perlu kita buka (dalam keadaan tersumbat).

Irigasi massal ini dimaksudkan untuk mempermudah & memperingan pekerjaan pemindahan bibit beberapa hari lalu. Bila irigasi massal ini tidak dilakukan, maka areal penanaman tersebut perlu disiram air yg cukup banyak pada setiap lubang-lubang tanam. Tujuan lain dari irigasi massal ini yaitu untuk melarutkan pupuk buatan yg mungkin masih belum terurai. Dengan cara demikian efek jelek pada bibit tumbuhan sanggup dihindari.

3. Perendaman kantong semaian
Beberapa ketika sebelum kantong semaian berisi bibit kita pindahkan pada bedengan, kantong semaian tersebut kita rendam dalam larutan obat. Tujuannya yaitu untuk mencegah terjadinya kerusakan bibit sewaktu kita lepas kantong plastik pembungkusnya, sekaligus sebagai semacam langkah imunisasi.

Lamanya perendaman dalam larutan obat demikian yaitu 5-10 menit. Untuk menghemat tenaga & waktu, perendaman sanggup dilakukan secara massal pada suatu bejana berpermukaan lebar yg kita isi larutan obat & beberapa kantong bibit kita benamkan di situ sekaligus. Setelah beberapa kali perendaman, air perendam yg berkurang lantaran diserap oleh tanah dari kantong semai kita tambahkan dengan larutan yg sama hingga seluruh kantong semai terendam seluruhnya.

Larutan obat perendam kantong semai tersebut kita susun dari bahan2 sebagai berikut:
  • 1 sendok teh peres hormon pertanaman tumbuhan berbentuk cairan, misalnya: Atonik, abitonik, dekamon, menedael, dll.
  • 1 sendok teh peres bakterisida berbentuk tepung, misalnya: Agrept 25 WP, Agrymicyn 1,5 WP.
  • 1 sendok teh peres fungisida bcrbentuk serbuk / tepung, misalnya: Benlate, Dithane M 45, Daconil dll.
Ketiga macam bahan2 sejumlah tersebut sanggup dilarutkan pada setiap satu liter air pelarut. Kaprikornus untuk merendam semua kantong semaian, perlu diketahui / diperkirakan berapa banyak obat perendam yg harus dipersiapkan. Kemudian adonan bahan2-bahan2 tersebut kita aduk sejumlah kelipatan larutan perendam sesuai dengan kebutuhan. Pengadukan ketiga bahan2 obat, harus hingga rata benar. Baru larutan siap untuk digunakan. Kantong semaian yg telah cukup terendam diangkat & ditiriskan beberapa saat, kemudian ditanam pada lubang tanam.

4. Penanaman bibit
Kantong semaian yg sudah cukup usang kita tiriskan, hingga air rendaman sudah berkesempatan mengalir keluar kantong, kita taruh dalam lubang tanam terlebih dahulu. Untuk mempercepat pengerjaan penanaman sebaiknya pekerjaan tersebut dilakukan oleh beberapa orang sekaligus. Setiap petugas diberi kiprah yg diatur sedemikian rupa hingga proses penanaman bibit sanggup cepat selesai dengan hasil yg rapi & tepat tanpa a&ya kerusakan bibit. Misalnya ada

Setelah bibit yg kita semaikan berdaun  Penanaman Bibit Semangka
Deretan bibit yg siap dipindah untuk ditanam pada bedengan
tenaga perendam bibit yg khusus menangani perendaman bibit, ada tenaga pengangkut bibit & meletakkan pada lubang tanam & yg paling penting tenaga pembuka kantong semaian yg bertugas menanam bibit pada lubang tanam. Tenaga kerja yg terakhir ini harus benar-benar faham akan teknik-teknik pertanian, biar sanggup menjalankan tugasnya dengan teliti, rapi & cekatan, alasannya penanaman bibit semangka harus selesai sebelum matahari naik terlalu tinggi yg sinarnya bisa mengkremasi bibit yg belum kita tanam. Cara penanaman bibit pada lubang tanam yaitu sebagai berikut:
  • Kantong plastik dirobek dengan pisau / gunting dengan hati-hati hingga akar tidak rusak / patah.
  • Tanaman beserta tanah pengisi kantong tadi kita masukkan ke dalam lubang tanam.
  • Celah-celah lubang kita tutup dengan tanah yg kita persiapkan untuk keperluan tcrsebut.
  • Lubang tanam yg telah selesai ditanami & ditutup tanah, kita siram dengan sedikit air biar tanah media bibit menyatu dengan tanah di sekelilingnya tanpa ada rongga yg tersisa.