Latest News

Bisnis Bertanam Kentang

A. Peluang Bisnis Bertanam Kentang

 Kentang merupakan salah satu sumber karbohidrat Bisnis Bertanam Kentang
Bisnis Bertanam Kentang. Kentang merupakan salah satu sumber karbohidrat, protein, & mineral yg mempunyai prospek tinggi untuk dikembangkan. Pasalnya, bahan2 pangan yg berasal dari umbi batang ini sanggup menunjang kegiatan diversifikasi pangan, bahan2 baku industri, & komoditas ekspor. Berbagai macam olahan kentang, menyerupai kentang goreng, tepung kentang, & keripik kentang menambah tingkat seruan kentang setiap tahunnya. Selain itu, peningkatan selera masyarakat terhadap makanan berbasis kentang & kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi bagi kesehatan juga turut andil dalam meningkatkan seruan kentang. Tingginya seruan tersebut menjadi salah satu peluang untuk melaksanakan kecerdikan daya kentang.

B. Persiapan Perlengkapan Bisnis Bertanam Kentang

  1. Siapkan lahan yg lokasinya sesuai dengan syarat tumbuh kentang, di antaranya terletak di ketinggian lebih dari 1.000 meter dpl, suhu lingkungan sekitar 15—20° C, & curah hujan 1.500—5.000 mm/tahun.
  2. Pilih lahan yg mempunyai tanah subur, drainase baik, tidak ternaungi, & bersahabat dengan sumber air. Usahakan lahan bukan bekas tumbuhan sejenis / satu famili dengan kentang yg telah terjangkit penyakit alasannya ialah sanggup berpotensi menularkan penyakit tular tanah menyerupai nematoda sista kentang (NSK).
  3. Siapkan bibit kentang berupa benih sebar (G4) yg bersertifikat & berlabel biru dengan ukuran medium (30—45 gram) & sudah ditumbuhi tunas 1—2 cm. Bibit kentang yg diperlukan sebanyak 1.500 kg/ha. Sebaiknya, benih kentang berasal dari penangkar terpercaya yg diawasi & dibina oleh pemerintah (BPSBTH).
  4. Siapkan pupuk organik berupa bokashi sebanyak 7—10 ton/ha, pupuk kan&g ayam sebanyak 15—20 ton/ha, / pupuk kan&g sapi 20—30 ton/ha.
  5. Siapkan pupuk dasar yg terdiri atas pupuk N, P, & K. Pupuk urea sebanyak 187 kg/ha. Pupuk ZA sebanyak 400 kg/ha. Pupuk SP-36 sebanyak 311 kg/ha. Pupuk KCl sebanyak 224 kg/ha.
  6. Siapkan peralatan pertanian berupa cangkul, sekop, kored, meteran, tali rafia, bambu, ember, sprayer, & karung panen.

C. Persiapan Lahan Bertanam Kentang

 Kentang merupakan salah satu sumber karbohidrat Bisnis Bertanam Kentang
  1. Bersihkan lahan dari tumbuhan pengganggu seperti, gulma & semak belukar. Selain itu, bersihkan bebatuan yg sanggup mengganggu pertanaman kentang.
  2. Cangkul / bajak tanah sedalam 30 cm. Biarkan kondisi tanah tersebut selama 15 hari untuk memperbaiki aerasi tanah, mematikan benih gulma, menghilangkan penyakit tular tanah, serta menghilangkan gas beracun & panas hasil penguraian tumbuhan sebelumnya.
  3. Buat bedengan dengan lebar 70—80 cm (satu jalur tanaman), tinggi 30 cm, & jarak antarbedengan 30 cm. Untuk arah mendatar, buat bedengan memanjang ke arah barat—timur. Sementara itu, untuk lahan berbukit, buat bedengan tegak lurus dengan kemiringan lahan tertentu biar terhindar dari erosi.
  4. Buat kanal drainase di sekeliling lahan sedalam 50 cm & lebar 50 cm.
  5. Taburkan pupuk di permukaan bedengan, kemudian ratakan. Lakukan kegiatan ini minimum satu ahad sebelum tanam.
  6. Tetapkan jarak tanam sesuai dengan ukuran benih, tipe tanah, kemiringan lahan, kemampuan tanah menyimpan air, & arah datangnya sinar matahari. Umumnya, jarak tanam kentang dalam baris sekitar 30—40 cm.
  7. Buat lubang tanam dengan ke dalaman 8—10 cm dari permukaan bedengan.

D. Penanaman & Pemeliharaan Kentang

 Kentang merupakan salah satu sumber karbohidrat Bisnis Bertanam Kentang
  1. Waktu tanam yg sempurna ialah pada selesai animo hujan (bulan April—Juni). Jika lahan mempunyai sumber air & irigasi yg baik, kentang sanggup ditanam pada animo kemarau. Hindari penanaman pada animo hujan alasannya ialah tingkat penyebaran penyakit pada tumbuhan kentang relatif tinggi.
  2. Lakukan penanaman pada pagi / sore hari dikala intensitas cahaya matahari tidak terlalu tinggi. Hindari penanaman pada siang hari alasannya ialah berisiko menjadikan bibit stres & layu.
  3. Tanam bibit dengan cara memasukkannya ke dalam lubang tanam.
  4. Tutup lubang tanam dengan tanah.
  5. Lakukan pengairan menggunakan sistem leb (penggenangan selokan selama 10—15 menit) setiap seminggu sekali.
  6. Pada 15 hari sehabis tanam, lakukan pengamatan terhadap bibit yg tumbuh. Segera sulam bibit yg mati dengan bibit sulaman. Bibit sulam biasanya disiapkan bersamaan dengan bibit produksi.
  7. Pada 25—30 HST & 35—40 HST, lakukan pembumbunan dengan mencangkul tanah di antara bedengan untuk menjaga umbi tetap tertutup tanah.
  8. Siangi gulma yg tumbuh di sekitar tumbuhan pada 2—3 hari sebelum pemupukan susulan.
  9. Lakukan pemupukan sempurna waktu, sempurna jenis, sempurna dosis, & sempurna cara.
     
    Umur
    Dosis Pupuk kg/ha/musim
    Urea
    ZA
    SP-36
    KCl
    Preplant
    47
    100
    311
    56
    3 ahad sehabis tanam
    93
    200
    -
    112
    6 ahad sehabis tanam
    47
    100
    -
    56
  10. Lakukan pemangkasan .bunga biar pertanaman umbi tidak terganggu.
  11. Amati pertanaman tumbuhan secara rutin. Jika ada tumbuhan yg terjangkit penyakit, musnahkan dengan cara dicabut & dibakar biar tidak menular ke tumbuhan lain. Beberapa tanda-tanda penyakit yg sering menyerang kentang di antaranya busuk, layu, daun menggulung, berbentuk kerdil, & berwarna kuning belang kehijauan.
  12. Lakukan pengendalian hama. Pengendalian sanggup berupa penyiangan gulma, memusnahkan hama yg terlihat, memasang perangkap serangga, & menggunakan pestisida. Jika serangan melampaui ambang batas ekonomi, segera kendalikan dengan cara menawarkan pestisida sesuai dengan jenis hama & penyakit yg menyerang.

E. Panen & Pascapanen Bertanam Kentang

 Kentang merupakan salah satu sumber karbohidrat Bisnis Bertanam Kentang
  1. Lakukan pemanenan dikala kentang berumur 90—180 hari. Waktu panen kentang genjah biasanya pada umur 90—120 hari. Sementara itu, varietas medium & varietas dalam masing-masing sanggup dipanen pada umur 120—150 hari & 150—180 hari.
  2. Amati fisik tumbuhan kentang. Ciri panen kentang apabila daun berwarna kekuningan, batang berwarna kekuningan, & agak mengering. Selain itu, kentang siap panen juga ditkamui dengan kulit umbi yg tidak gampang mengelupas dikala digosok dengan jari.
  3. Pilih waktu panen pada pagi / sore hari.
  4. Cangkul tanah di sekitar umbi secara hati-hati. Angkat umbi dengan menggunakan garpu tanah, bersihkan dari tanah yg menempel.
  5. Kumpulkan umbi hasil panen di kawasan teduh. Lakukan proses pemanenan dengan teliti biar kerusakan mekanis dikala panen sanggup diminimalisasi.

F. Kendala & Solusi Bertanam Kentang

Kendala
Solusi
Tingginya tingkat serangan hama & penyakit Gunakan bibit kentang varietas unggul tahan hama & penyakit.
Ketersediaan air yg kurang Sebelum menanam, pastikan lahan mempunyai sumber air yg cukup. Jika terpaksa, buat kanal irigasi gres untuk mengalirkan air ke lahan.
Kerusakan dikala panen & pascapanen
  1. Pastikan pasar yg akan dituju & pastikan kulit kentang telah kering sebelum didistribusikan.
  2. Pisahkan kentang yg anyir biar tidak menular ke umbi lainnya. Kemas dengan baik, biar selama perjalanan sirkulasi udara tetap lancar.

G. Analisis Usaha

a. Asumsi

  1. Lahan yg dipakai seluas 5.000 m² dengan sistem sewa Rp700.000/bulan.
  2. Periode perhitungan analisis perjuangan dilakukan setiap lima bulan.
  3. Pendapatan dalam satu periode diasumsikan menurut penjualan produksi / panen kentang & penjualan bibit kentang. Panen kentang dalam satu periode sebanyak 13.000 kg dengan harga jual Rp4.500/kg. Sementara itu, bibit kentang yg sanggup terjual sebanyak 2.000 kg dengan perkiraan harga jual Rp9.000/kg.

b. Perhitungan Biaya

— Biaya Investasi
Komponen
Satuan
Harga(Rp)
Jumlah (Rp)
Alat pertanian
3 set
200.000
600.000
Ember plastik
5 buah
20.000
100.000
Timbangan
2 buah
80.000
160.000
Karung
300 buah
1.000
300.000
Terpal 6 x 8 meter
1 buah
180.000
180.000
Terpal 4 x 6 meter
2 buah
90.000
180.000
Gembor
5 buah
75.000
375.000
Sprayer
1 buah
350.000
350.000
Total Biaya Investasi
2.245.000

— Biaya Tetap
Uraian
Masa Pakai Harga (Rp)
Penyusutan (Rp)
Total Biaya (Rp)
Sewa lahan 5.000 m² 5 bulan 700.000
3.500.000
Penyusutan peralatan pertanian 36 bulan 600.000
5/36 x 600.000
83.333
Penyusutan bejana plastik 24 bulan 100.000
5/24 x 100.000
20.333
Penyusutan timbangan 36 bulan 160.000
5/36 x 160.000
22.222
Penyusutan karung 5 bulan 300.000
5/5 x 300.000
300.000
Penyusutan terpal 6 x 8 m 12 bulan 180.000
5/12 x 180.000
75.000
Penyusutan terpal 4 x 6 m 12 bulan 180.000
5/12 x 180.000
75.000
Penyusutan gembor 24 bulan 375.000
5/24 x 375.000
78.125
Penyusutan sprayer 60 bulan 350.000
5/60 x 350.000
29.167
Total Biaya Tetap
4.183.681

— Biaya Variabel
Uraian
Satuan
Harga (Rp)
Total Biaya (Rp)
Pengolahan tanah 5.000 m²
210
1.050.000
Bibit kentang 1.500 kg
9.000
13.500.000
Pupuk organik 20.000 kg
300
6.000.000
Pupuk urea 187 kg
1.400
261.800
PupukZA 400 kg
1.200
480.000
Pupuk SP-36 311 kg
1.900
590.900
PupukKCl 224 kg
1.800
403.200
ZPT 20 liter
30.000
600.000
Insektisida 30 liter
100.000
3.000.000
Fungisida 60 kg
75.000
4.500.000
Nematisida 20 kg
33.000
660.000
Ajir
20.000 buah
150
3.000.000
Tali rafia 27 buah
8.000
216.000
Tenaga kerja penanaman 16 HKP
15.000
240.000
Tenaga kerja pemupukan 64 HKP
15.000
960.000
Tenaga kerja pasang ajir 5 HKP
15.000
75.000
Tenaga kerja pengikatan tanaman 15 HKP
15.000
225.000
Tenaga kerja penyiangan 25 HKP
12.000
375.000
Tenaga kerja penyiraman 23 HKP
15.000
345.000
Tenaga kerja penyemprotan 28 HKP
15.000
420.000
Tenaga kerja pemberian umum 15 HKP
15.000
225.000
Tenaga kerja panen (borongan) 15.000 kg
75
1.125.000
Tenaga kerja pascapanen (borongan)
15.000 kg
50
750.000
Total Biaya Tidak Tetap
39.001.900

Keterangan   :   HKP = Hari Kerja Pria (8 jam sehari)
— Total Biaya Operasional per Periode
Total biaya operasional   = Total biaya tetap + total biaya variabel
                                      = Rp4.183.681 + Rp39.001.900
                                      = Rp43.185.581

c. Pendapatan & Keuntungan

— Pendapatan per Periode
Pendapatan   = Jumlah terjual x harga kentang
Pendapatan hasil penjualan panen  = 13.000 kg x Rp4.500/kg = Rp58.500.000
Pendapatan hasil bibit kentang       = 2.000 kg x Rp9.000/kg = Rp18.000.000
Total pendapatan                          = Rp58.500.000 + Rp18.000.000
Total pendapatan                          = Rp76.500.000
— Keuntungan per Periode
Keuntungan        = Pendapatan – Total biaya operasional
                          = Rp76.500.000 – Rp43.185.581
                          = Rp33.314.419

d. Kelayakan Usaha

— R/C Rasio
Rasio R/C     = Pendapatan : Total biaya operasioanal
                     = Rp76.500.000 : Rp43.185.581
                     = 1,77
R/C lebih dari satu artinya perjuangan kecerdikan daya kentang layak dijalankan. R/C 1,77 artinya setiap penambahan2 modal sebesar Rp1 akan menawarkan pendapatan sebesar Rp1,77.
— Pay Back Period
Pay back period   = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
                            = (Rp2.245.000 : Rp33.314.419) x 1 bulan
                            = 0,06 bulan
Artinya, titik balik modal perjuangan kecerdikan daya kentang sanggup dicapai kurang dari satu bulan (0,06 bulan).