A. Peluang Bisnis Bertanam Kentang
B. Persiapan Perlengkapan Bisnis Bertanam Kentang
- Siapkan lahan yg lokasinya sesuai dengan syarat tumbuh kentang, di antaranya terletak di ketinggian lebih dari 1.000 meter dpl, suhu lingkungan sekitar 15—20° C, & curah hujan 1.500—5.000 mm/tahun.
- Pilih lahan yg mempunyai tanah subur, drainase baik, tidak ternaungi, & bersahabat dengan sumber air. Usahakan lahan bukan bekas tumbuhan sejenis / satu famili dengan kentang yg telah terjangkit penyakit alasannya ialah sanggup berpotensi menularkan penyakit tular tanah menyerupai nematoda sista kentang (NSK).
- Siapkan bibit kentang berupa benih sebar (G4) yg bersertifikat & berlabel biru dengan ukuran medium (30—45 gram) & sudah ditumbuhi tunas 1—2 cm. Bibit kentang yg diperlukan sebanyak 1.500 kg/ha. Sebaiknya, benih kentang berasal dari penangkar terpercaya yg diawasi & dibina oleh pemerintah (BPSBTH).
- Siapkan pupuk organik berupa bokashi sebanyak 7—10 ton/ha, pupuk kan&g ayam sebanyak 15—20 ton/ha, / pupuk kan&g sapi 20—30 ton/ha.
- Siapkan pupuk dasar yg terdiri atas pupuk N, P, & K. Pupuk urea sebanyak 187 kg/ha. Pupuk ZA sebanyak 400 kg/ha. Pupuk SP-36 sebanyak 311 kg/ha. Pupuk KCl sebanyak 224 kg/ha.
- Siapkan peralatan pertanian berupa cangkul, sekop, kored, meteran, tali rafia, bambu, ember, sprayer, & karung panen.
C. Persiapan Lahan Bertanam Kentang
- Bersihkan lahan dari tumbuhan pengganggu seperti, gulma & semak belukar. Selain itu, bersihkan bebatuan yg sanggup mengganggu pertanaman kentang.
- Cangkul / bajak tanah sedalam 30 cm. Biarkan kondisi tanah tersebut selama 15 hari untuk memperbaiki aerasi tanah, mematikan benih gulma, menghilangkan penyakit tular tanah, serta menghilangkan gas beracun & panas hasil penguraian tumbuhan sebelumnya.
- Buat bedengan dengan lebar 70—80 cm (satu jalur tanaman), tinggi 30 cm, & jarak antarbedengan 30 cm. Untuk arah mendatar, buat bedengan memanjang ke arah barat—timur. Sementara itu, untuk lahan berbukit, buat bedengan tegak lurus dengan kemiringan lahan tertentu biar terhindar dari erosi.
- Buat kanal drainase di sekeliling lahan sedalam 50 cm & lebar 50 cm.
- Taburkan pupuk di permukaan bedengan, kemudian ratakan. Lakukan kegiatan ini minimum satu ahad sebelum tanam.
- Tetapkan jarak tanam sesuai dengan ukuran benih, tipe tanah, kemiringan lahan, kemampuan tanah menyimpan air, & arah datangnya sinar matahari. Umumnya, jarak tanam kentang dalam baris sekitar 30—40 cm.
- Buat lubang tanam dengan ke dalaman 8—10 cm dari permukaan bedengan.
D. Penanaman & Pemeliharaan Kentang
- Waktu tanam yg sempurna ialah pada selesai animo hujan (bulan April—Juni). Jika lahan mempunyai sumber air & irigasi yg baik, kentang sanggup ditanam pada animo kemarau. Hindari penanaman pada animo hujan alasannya ialah tingkat penyebaran penyakit pada tumbuhan kentang relatif tinggi.
- Lakukan penanaman pada pagi / sore hari dikala intensitas cahaya matahari tidak terlalu tinggi. Hindari penanaman pada siang hari alasannya ialah berisiko menjadikan bibit stres & layu.
- Tanam bibit dengan cara memasukkannya ke dalam lubang tanam.
- Tutup lubang tanam dengan tanah.
- Lakukan pengairan menggunakan sistem leb (penggenangan selokan selama 10—15 menit) setiap seminggu sekali.
- Pada 15 hari sehabis tanam, lakukan pengamatan terhadap bibit yg tumbuh. Segera sulam bibit yg mati dengan bibit sulaman. Bibit sulam biasanya disiapkan bersamaan dengan bibit produksi.
- Pada 25—30 HST & 35—40 HST, lakukan pembumbunan dengan mencangkul tanah di antara bedengan untuk menjaga umbi tetap tertutup tanah.
- Siangi gulma yg tumbuh di sekitar tumbuhan pada 2—3 hari sebelum pemupukan susulan.
- Lakukan pemupukan sempurna waktu, sempurna jenis, sempurna dosis, & sempurna cara.
UmurDosis Pupuk kg/ha/musimUreaZASP-36KClPreplant47100311563 ahad sehabis tanam93200-1126 ahad sehabis tanam47100-56 - Lakukan pemangkasan .bunga biar pertanaman umbi tidak terganggu.
- Amati pertanaman tumbuhan secara rutin. Jika ada tumbuhan yg terjangkit penyakit, musnahkan dengan cara dicabut & dibakar biar tidak menular ke tumbuhan lain. Beberapa tanda-tanda penyakit yg sering menyerang kentang di antaranya busuk, layu, daun menggulung, berbentuk kerdil, & berwarna kuning belang kehijauan.
- Lakukan pengendalian hama. Pengendalian sanggup berupa penyiangan gulma, memusnahkan hama yg terlihat, memasang perangkap serangga, & menggunakan pestisida. Jika serangan melampaui ambang batas ekonomi, segera kendalikan dengan cara menawarkan pestisida sesuai dengan jenis hama & penyakit yg menyerang.
E. Panen & Pascapanen Bertanam Kentang
- Lakukan pemanenan dikala kentang berumur 90—180 hari. Waktu panen kentang genjah biasanya pada umur 90—120 hari. Sementara itu, varietas medium & varietas dalam masing-masing sanggup dipanen pada umur 120—150 hari & 150—180 hari.
- Amati fisik tumbuhan kentang. Ciri panen kentang apabila daun berwarna kekuningan, batang berwarna kekuningan, & agak mengering. Selain itu, kentang siap panen juga ditkamui dengan kulit umbi yg tidak gampang mengelupas dikala digosok dengan jari.
- Pilih waktu panen pada pagi / sore hari.
- Cangkul tanah di sekitar umbi secara hati-hati. Angkat umbi dengan menggunakan garpu tanah, bersihkan dari tanah yg menempel.
- Kumpulkan umbi hasil panen di kawasan teduh. Lakukan proses pemanenan dengan teliti biar kerusakan mekanis dikala panen sanggup diminimalisasi.
F. Kendala & Solusi Bertanam Kentang
Kendala | Solusi |
Tingginya tingkat serangan hama & penyakit | Gunakan bibit kentang varietas unggul tahan hama & penyakit. |
Ketersediaan air yg kurang | Sebelum menanam, pastikan lahan mempunyai sumber air yg cukup. Jika terpaksa, buat kanal irigasi gres untuk mengalirkan air ke lahan. |
Kerusakan dikala panen & pascapanen |
|
G. Analisis Usaha
a. Asumsi
- Lahan yg dipakai seluas 5.000 m² dengan sistem sewa Rp700.000/bulan.
- Periode perhitungan analisis perjuangan dilakukan setiap lima bulan.
- Pendapatan dalam satu periode diasumsikan menurut penjualan produksi / panen kentang & penjualan bibit kentang. Panen kentang dalam satu periode sebanyak 13.000 kg dengan harga jual Rp4.500/kg. Sementara itu, bibit kentang yg sanggup terjual sebanyak 2.000 kg dengan perkiraan harga jual Rp9.000/kg.
b. Perhitungan Biaya
— Biaya Investasi Komponen | Satuan | Harga(Rp) | Jumlah (Rp) |
Alat pertanian | 3 set | 200.000 | 600.000 |
Ember plastik | 5 buah | 20.000 | 100.000 |
Timbangan | 2 buah | 80.000 | 160.000 |
Karung | 300 buah | 1.000 | 300.000 |
Terpal 6 x 8 meter | 1 buah | 180.000 | 180.000 |
Terpal 4 x 6 meter | 2 buah | 90.000 | 180.000 |
Gembor | 5 buah | 75.000 | 375.000 |
Sprayer | 1 buah | 350.000 | 350.000 |
Total Biaya Investasi | 2.245.000 |
— Biaya Tetap
Uraian | Masa Pakai | Harga (Rp) | Penyusutan (Rp) | Total Biaya (Rp) |
Sewa lahan 5.000 m² | 5 bulan | 700.000 | 3.500.000 | |
Penyusutan peralatan pertanian | 36 bulan | 600.000 | 5/36 x 600.000 | 83.333 |
Penyusutan bejana plastik | 24 bulan | 100.000 | 5/24 x 100.000 | 20.333 |
Penyusutan timbangan | 36 bulan | 160.000 | 5/36 x 160.000 | 22.222 |
Penyusutan karung | 5 bulan | 300.000 | 5/5 x 300.000 | 300.000 |
Penyusutan terpal 6 x 8 m | 12 bulan | 180.000 | 5/12 x 180.000 | 75.000 |
Penyusutan terpal 4 x 6 m | 12 bulan | 180.000 | 5/12 x 180.000 | 75.000 |
Penyusutan gembor | 24 bulan | 375.000 | 5/24 x 375.000 | 78.125 |
Penyusutan sprayer | 60 bulan | 350.000 | 5/60 x 350.000 | 29.167 |
Total Biaya Tetap | 4.183.681 |
— Biaya Variabel
Uraian | Satuan | Harga (Rp) | Total Biaya (Rp) |
Pengolahan tanah | 5.000 m² | 210 | 1.050.000 |
Bibit kentang | 1.500 kg | 9.000 | 13.500.000 |
Pupuk organik | 20.000 kg | 300 | 6.000.000 |
Pupuk urea | 187 kg | 1.400 | 261.800 |
PupukZA | 400 kg | 1.200 | 480.000 |
Pupuk SP-36 | 311 kg | 1.900 | 590.900 |
PupukKCl | 224 kg | 1.800 | 403.200 |
ZPT | 20 liter | 30.000 | 600.000 |
Insektisida | 30 liter | 100.000 | 3.000.000 |
Fungisida | 60 kg | 75.000 | 4.500.000 |
Nematisida | 20 kg | 33.000 | 660.000 |
Ajir | 20.000 buah | 150 | 3.000.000 |
Tali rafia | 27 buah | 8.000 | 216.000 |
Tenaga kerja penanaman | 16 HKP | 15.000 | 240.000 |
Tenaga kerja pemupukan | 64 HKP | 15.000 | 960.000 |
Tenaga kerja pasang ajir | 5 HKP | 15.000 | 75.000 |
Tenaga kerja pengikatan tanaman | 15 HKP | 15.000 | 225.000 |
Tenaga kerja penyiangan | 25 HKP | 12.000 | 375.000 |
Tenaga kerja penyiraman | 23 HKP | 15.000 | 345.000 |
Tenaga kerja penyemprotan | 28 HKP | 15.000 | 420.000 |
Tenaga kerja pemberian umum | 15 HKP | 15.000 | 225.000 |
Tenaga kerja panen (borongan) | 15.000 kg | 75 | 1.125.000 |
Tenaga kerja pascapanen (borongan) | 15.000 kg | 50 | 750.000 |
Total Biaya Tidak Tetap | 39.001.900 |
Keterangan : HKP = Hari Kerja Pria (8 jam sehari)
— Total Biaya Operasional per Periode
Total biaya operasional = Total biaya tetap + total biaya variabel
= Rp4.183.681 + Rp39.001.900
= Rp43.185.581
c. Pendapatan & Keuntungan
— Pendapatan per PeriodePendapatan = Jumlah terjual x harga kentang
Pendapatan hasil penjualan panen = 13.000 kg x Rp4.500/kg = Rp58.500.000
Pendapatan hasil bibit kentang = 2.000 kg x Rp9.000/kg = Rp18.000.000
Total pendapatan = Rp58.500.000 + Rp18.000.000
Total pendapatan = Rp76.500.000
— Keuntungan per Periode
Keuntungan = Pendapatan – Total biaya operasional
= Rp76.500.000 – Rp43.185.581
= Rp33.314.419
d. Kelayakan Usaha
— R/C RasioRasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasioanal
= Rp76.500.000 : Rp43.185.581
= 1,77
R/C lebih dari satu artinya perjuangan kecerdikan daya kentang layak dijalankan. R/C 1,77 artinya setiap penambahan2 modal sebesar Rp1 akan menawarkan pendapatan sebesar Rp1,77.
— Pay Back Period
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp2.245.000 : Rp33.314.419) x 1 bulan
= 0,06 bulan
Artinya, titik balik modal perjuangan kecerdikan daya kentang sanggup dicapai kurang dari satu bulan (0,06 bulan).