Latest News

Bisnis Bertanam Pare

A. Prospek Bisnis Bertanam Pare

 Dua kata itu sangat sempurna untuk mendeskripsikan pare Bisnis Bertanam Pare
Bisnis Bertanam Pare.  "Pahit menggigit". Dua kata itu sangat sempurna untuk mendeskripsikan pare. Meskipun pahit, tetapi penggemarnya tidak sedikit. Justru rasa pahitnya menjadi ciri khas & memberi "warna" pada masakan. Pare mempunyai khasiat kasatmata bagi kesehatan, ibarat merangsang nafsu makan, mengatasi penyakit kuning, memperlancar pencernaan, mengatasi malaria, serta sebagai obat cacing & antikanker.
Jenis pare yg biasa ditanam di Indonesia yaitu pare putih & pare ayam. Budi daya pare sebaiknya dilakukan secara intensif supaya kualitas & kuantitas hasil panen tetap terjaga dengan baik. Ironisnya, petani pare yg menjalankan teknik kebijaksanaan daya intensif masih sangat kurang. Karena itu, kebijaksanaan daya pare sampai ketika ini merupakan peluang perjuangan yg menggiurkan.

B. Persiapan Benih, Persemaian, Pupuk, & Perperalatanan Bertanam Pare

  1. Benih pare sanggup dibeli di toko peralatan & media pertanian. Pilih benih yg berasal dari perusahaan benih yg kompeten.
  2. Seleksi benih dengan cara merendamnya di dalam air. Benih yg terlihat mengapung mempunyai kualitas yg kurang baik. Pilih benih pare yg tenggelam. Kebutuhan benih pare untuk lahan 5.000 m² sekitar 1 kg.
  3. Siapkan bedengan persemaian berukuran panjang 2 meter, lebar 1 meter, & tinggi 25 cm. Cangkul tanah sampai gembur & campurkan dengan 2 kg pupuk kan&g.
  4. Sebarkan benih di bedengan membentuk barisan, kemudian tutup dengan tanah. Buat jarak antar-barisan sepanjang 10 cm.
  5. Pemindahan bibit ke lahan pada umur dua ahad / ketika bibit telah berukuran 20 cm.
  6. Siapkan pupuk urea, ZA, SP-36, KCl, & NPK dengan takaran masing-masing 100 kg, 25 kg, 100 kg, 75 kg, & 25 kg untuk lahan 5.000 m². Siapkan perperalatanan pertanian ibarat cangkul, kored, tugal, ember, gembor, & bambu untuk pembuatan para-para.

C. Persiapan Lahan yg Tepat Bertanam Pare

  1. Lokasi lahan untuk kebijaksanaan daya pare sanggup berada di ketinggian 50—1.500 meter dpl. Kondisi tanahnya mempunyai pH 5—6 dengan tekstur gembur & kaya bahan2 organik.
  2. Sebelum ditanami, bersihkan lahan dari gulma & sisa flora lainnya.
  3. Tebarkan pupuk kan&g 1 ton di bedengan, kemudian diamkan sekitar 10 hari sebelum penanaman.

D. Penanaman & Pemeliharaan Tanaman Pare

 Dua kata itu sangat sempurna untuk mendeskripsikan pare Bisnis Bertanam Pare
  1. Buat lubang tanam dengan ke dalaman 3—5 cm menggunakan tugal. Jarak tanam bibit sekitar 75 x 75 cm.
  2. Masukkan dua bibit pare untuk setiap lubang tanam, kemudian tutup lubang tanam dengan tanah.
  3. Siram bibit setiap hari pada pagi & sore hari. Jika terdapat bibit yg mati, segera lakukan penyulaman.
  4. Saat umur dua minggu, siapkan rambatan untuk kawasan tumbuhnya sulur pare. Caranya, potong bambu sekitar dua meter, kemudian tancapkan empat buah bambu di sekitar tanaman. Tambahkan bambu membujur & melintang di bab atas sampai membentuk bujur sangkar.
  5. Saat umur tiga minggu, lakukan pemangkasan cabang yg berlebihan supaya tunas sanggup tumbuh menyebar. Setelah itu, ketika flora berumur enam minggu, lakukan pemangkasan cabang bau tanah & ranting yg tidak tumbuh lagi.
  6. Pupuk lahan dengan NPK sebanyak 10 gram/tanaman setiap dua minggu. Cara pemberian pupuk dengan melubangi tanah di sekitar pangkal tanaman, kemudian taburkan pupuk sesuai dosis.

E. Panen & Pascapanen Bertanam Pare

 Dua kata itu sangat sempurna untuk mendeskripsikan pare Bisnis Bertanam Pare
  1. Panen pare biasanya dilakukan pada umur dua bulan. Ciri buah siap panen di antaranya mempunyai bintil-bintil & keriput yg masih agak rapat dengan alur yg belum melebar. Ukuran ideal pare siap panen sekitar 15—20 cm.
  2. Panen pare dilakukan dengan cara memotong tangkai buah menggunakan pisau / gunting. Selama satu periode tanam, panen pare sanggup dilakukan sebanyak enam kali.
  3. Hasil panen pare dikumpulkan di dalam keranjang bambu untuk didistribusikan. Hindari volume keranjang yg terlalu penuh untuk meminimalisasi kerusakan kulit pare tanggapan gesekan.
  4. Penyimpanan pare sebaiknya dilakukan di ruangan bersuhu 10—20° C.

F. Kendala & Solusi Bertanam Pare

Kendala
Solusi
Serangan hama lperalatan buah
  1. Lakukan pembungkusan buah pare ketika masih berukuran batang korek api menggunakan kertas / daun pisang kering
  2. Gunakan perangkap lperalatan buah.
  3. Sanitasi lahan dari gulma & sisa-sisa flora dengan benar.
Risiko penyakit embun tepung
  1. Pengaturan jarak tanam & drainase yg baik.
  2. Membuang & memusnahkan bab flora pare yg terserang.

G. Analisis Usaha Bertanam Pare

a. Asumsi

  1. Lahan yg dipakai seluas 5.000 m² dengan sistem sewa Rp350.000/bulan.
  2. Periode perhitungan analisis perjuangan dilakukan selama empat bulan.
  3. Jumlah pare hasil panen yg terjual dibedakan menjadi dua grade menurut kualitasnya. Grade A dihargai Rp3.500/kg yg berjumlah 5.000 kg. Sementara itu, grade B dihargai Rp1.500/kg dengan jumlah hasil panen 5.000 kg.

b. Perhitungan Biaya Bertanam Pare

— Biaya Investasi

Komponen
Satuan
Harga (Rp)
Jumlah (Rp)
Alat pertanian
2 set
200.000
400.000
Ember plastik
5 buah
20.000
100.000
Timbangan
2 buah
80.000
160.000
Boks panen
5 buah
100.000
500.000
Gembor
5 buah
75.000
375.000
Sprayer
1 buah
350.000
350.000
Total Biaya Investasi
1.885.000

— Biaya Tetap

Uraian
Masa Pakai Harga (Rp)
Penyusutan (Rp)
Total Biaya (Rp)
Sewa lahan 5.000 m² 4 bulan 350.000
1.400.000
Penyusutan peralatan pertanian 24 bulan 400.000
4/24 x 400.000
66.667
Penyusutan baskom plastik 16 bulan 100.000
4/16 x 100.000
25.000
Penyusutan timbangan 24 bulan 160.000
4/24 x 160.000
26.667
Penyusutan boks panen 24 bulan 500.000
4/24 x 500.000
83.333
Penyusutan gembor 16 bulan 375.000
4/16 x 375.000
93.750
Penyusutan sprayer 40 bulan 350.000
4/40 x 350.000
35.000
Total Biaya Tetap
1.730.417

— Biaya Variabel

Uraian
Satuan
Harga (Rp)
Total Biaya (Rp)
Pengolahan tanah sampai siap tanam 5.000 m² 210 1.050.000
Pupuk kan&g 1.500 kg 300 450.000
Kapur pertanian 500 kg 240 120.000
Pupuk urea 100 kg
1.400
140.000
PupukZA 25 kg
1.200
30.000
Pupuk SP-36 100 kg
1.900
190.000
PupukKCl 75 kg
1.800
135.000
PupukNPK 25 kg
3.500
87.500
Agrobost 3 liter
70.000
210.000
Benih 1.000 gram
1.300
1.300.000
Biaya persemaian sampai siap tanam 5.500 bibit
40
220.000
Mulsa plastik 2 rol
350.000
700.000
Bambu 1.000 batang
4.000
4.000.000
Tali rafia 5 rol
8.000
40.000
Fungisida 4 kg
70.000
280.000
Insektisida 4 kg
150.000
600.000
Ajir 12.500 batang
150
1.875.000
Tenaga kerja penanaman 10 HKW
12.000
120.000
Tenaga kerja pemupukan 20 HKW
12.000
240.000
Tenaga kerja pasang para-para 25 HKP
15.000
375.000
Tenaga kerja pengikatan tanaman 10 HKW
12.000
120.000
Tenaga kerja penyiangan 20 HKW
12.000
240.000
Tenaga kerja penyiraman 20 HKP
15.000
300.000
Tenaga kerja penyemprotan 12 HKP
15.000
180.000
Tenaga kerja pertolongan umum 15 HKP
15.000
225.000
Tenaga kerja panen (borongan) 5.000 kg
75
375.000
Tenaga kerja pascapanen (borongan) 5.000 kg
50
250.000
Total Biaya Tidak Tetap
13.852.500

Keterangan :   HKW = Hari Kerja Wanita (6 jam sehari)
                         HKP = Hari Kerja Pria (8 jam sehari)
— Total Biaya Operasional per Periode
Total biaya operasional   = Total biaya tetap + total biaya variabel
                                      = Rp1.730.417 + Rp13.852.500
                                      = Rp15.582.917

c. Pendapatan & Keuntungan

— Pendapatan per Periode
Pendapatan             = Jumlah pare terjual x harga jual pare
Penjualan Grade A  = 5.000 kg x Rp3.500/kg = Rp17.500.000
Penjualan Grade B  = 5.000 kg x Rp1.500/kg = Rp7.500.000
Total Pendapatan    = Rp25.000.000
— Keuntungan per Periode
Keuntungan               = Pendapatan – Total biaya operasional
                                 = Rp25.000.000 – Rp15.582.917
                                 = Rp9.417.083

d. Kelayakan Usaha

— R/C Rasio
Rasio R/C                 = Pendapatan : Total biaya operasioanal
                                 = Rp25.000.000 : Rp15.582.917
                                 = 1,6
R/C lebih dari satu artinya perjuangan kebijaksanaan daya pare layak dijalankan. R/C 1,6 artinya setiap penambahan2 modal sebesar Rp1 akan menawarkan pendapatan sebesar Rp1,6.
— Pay Back Period
Pay back period        = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
                                 = (Rp1.885.000 : Rp9.417.083) x 1 bulan
                                 = 0,2 bulan
Artinya, titik balik modal perjuangan kebijaksanaan daya pare sanggup dicapai kurang dari satu bulan (0,2 bulan).