A. Prospek Bisnis Bertanam Tomat
Tomat merupakan salah satu sayuran buah yg banyak dikhasiatkan oleh masyarakat. Tomat sanggup dikonsumsi secara pribadi sebagai buah & jus /pun sebagai perhiasan dalam masakan. Permintaan masyarakat terhadap komoditas ini cenderung meningkat. Terlebih, seruan industri pengolahan saus tomat juga meningkat.Harga tomat agak berfluktuatif. Beberapa waktu telah terjadi kenaikan harga tomat. Hal ini disebabkan oleh sedikitnya petani yg se&g menggarap tomat, sehingga hasil panen tidak mencukupi untuk kebutuhan & seruan dalam negeri. Karena itu, peluang agrousaha tumbuhan sayuran ibarat tomat juga cukup menjanjikan.
B. Persiapan Perlengkapan Bertanam Tomat
- Siapkan benih tomat unggul yg bersertifikat sebanyak 100—120 gram/hektare.
- Siapkan kompos / pupuk kan&g sebanyak 10 ton & kapur pertanian sebanyak 2 ton.
- Siapkan pupuk urea 300 kg, SP-36 300 kg, KCl 250 kg, & ZA 200 kg. Untuk pupuk susulan, siapkan pupuk NPK sebanyak 400 kg.
- Siapkan peralatan pertanian ibarat cangkul, bambu garu, kored, ember, & gembor.
- Siapkan peralatan panen berupa keranjang panen, timbangan, pisau, & tali rafia.
C. Persiapan Lahan Menanam Tomat
- Pilih lahan dengan tipe tanah gembur, subur, & mengandung banyak bahan2 organik.
- Lokasi lahan sebaiknya berada di ketinggian 700—1.500 meter dpl & mendapat sinar matahari langsung. Hindari penggunaan lahan bekas tumbuhan tomat & tumbuhan lain yg satu famili ibarat cabai, terung, & tembakau yg telah terjangkit hama & penyakit.
- Bersihkan lahan dari gulma & sisa pertanaman sebelumnya.
- Jika pH tanah kurang dari 5,8—6,5, taburkan kapur pertanian dengan takaran minimum 2 ton.
- Cangkul / bajak lahan untuk menggemburkan & membalikkan tanah.
- Buat bedengan dengan tinggi 15—20 cm, lebar 110 cm, & panjang sesuai kondisi lahan. Pisahkan setiap bedengan dengan selokan berukuran 50 cm.
- Taburkan pupuk kan&g matang di atas bedengan.
- Campurkan pupuk sesuai takaran & taburkan di atas bedengan yg telah dibuat, kemudian ratakan.
- Cangkul selokan yg berada di kiri & kanan bedengan sehingga tinggi bedengan menjadi 30—40 cm.
- Ratakan tanah di atas bedengan & pasang mulsa plastik hitam perak.
- Buat lubang tanam menggunakan kaleng bekas berdiameter 6—10 cm. Jarak tanam antarbaris sekitar 60—70 cm & jarak dalam baris sekitar 50—60 cm. Dengan teladan tanam ibarat ini, jumlah populasi dalam satu hektare sebanyak 16.000—17.000 tanaman.
- Lakukan pengairan dengan sistem penggenangan selokan (leb) untuk melarutkan pupuk & melembapkan tanah sebelum proses penanaman.
- Untuk menghindari genangan air ketika demam isu hujan, pastikan drainase terjaga dengan baik & buat bedengan lebih tinggi dari sebelumnya. Sementara itu, pastikan irigasi bisa mengairi lahan pada demam isu kemarau.
D. Penyemaian Benih Tomat
- Semai benih tiga ahad sebelum kegiatan pemindahan ke lahan.
- Rendam benih tomat di dalam air hangat selama enam jam. Tiriskan benih, kemudian bungkus menggunakan kain berair yg hangat. Diamkan selama 18 jam.
- Siapkan media semai yg terdiri dari adonan tanah & pupuk kan&g dengan perbandingan 2 : 1.
- Masukkan media semai yg telah tercampur rata ke dalam wadah. Wadah sanggup menggunakan polibag, tray, gelas plastik, / nampan plastik.
- Tanam benih sebanyak satu benih untuk setiap lubang tanam.
- Siram permukaan media menggunakan hand sprayer / gembor. Penggunaan gembor sebaiknya yg mempunyai lubang nozzle yg kecil semoga benih tidak berantakan.
- Tutup permukaan media menggunakan daun pisang, karung, / plastik hitam selama 3—4 hari untuk menjaga kelembapan.
- Setelah epilog dibuka, lakukan penyiraman secara rutin semoga bibit tumbuh optimal.
- Cabut & pisahkan bibit yg mengalami penyakit rebah semai (dumping off) semoga tidak menular ke bibit yg lain. Jika serangan cukup parah, lakukan penyemprotan menggunakan Benlate / Delsene dengan takaran setengah dari yg dianjurkan dalam kemasan.
- Lakukan hardening / uji ketahanan bibit dengan membuka sungkup menjelang pemindahan bibit ke lapangan.
- Pemindahan bibit dilakukan sehabis 16—18 hari di media semai. Pilih bibit yg sehat, tumbuh normal, & mempunyai jumlah daun sebanyak 3—4 helai.
E. Penanaman & Pemeliharaan Tomat
- Lakukan penanaman bibit tomat pada pagi hari. Penanaman pada siang hari berisiko menyebabkan bibit menjadi stres / layu. Apabila penanaman tidak final pada pagi hari, sebaiknya lanjutkan pada sore hari.
- Buat lubang tanam menggunakan batang kayu berdiameter 6—10 cm.
- Lepaskan bibit tomat dari daerah penyemaian secara hati-hati. Usahakan media tanam tidak pecah semoga perakarannya tidak terganggu.
- Masukkan bibit ke dalam lubang tanam. Usahakan tidak ada rongga antara ujung media semai dengan permukaan tanah dalam lubang tanam.
- Timbun dengan tanah sampai ketinggian 2—3 cm di bawah daun. Usahakan daun tidak menyentuh permukaan mulsa.
- Lakukan penyiraman di sekitar bibit untuk mengurangi tingkat stres bibit & mempercepat proses adaptasi.
- Amati pertanaman bibit secara rutin. Jika ada bibit yg mati, segera lakukan penyulaman semoga populasi tomat di lapangan tetap seragam.
- Lakukan pewiwilan tunas samping yg tumbuh di ketiak daun sehabis tiga minggu. Pewiwilan dilakukan sebanyak 2—3 kali sampai terbentuk percabangan utama.
- Pasang ajir maksimum tiga ahad sehabis tanam. Pengajiran yg terlambat akan merusak akar tanaman.
- Pasang ajir untuk menopang tumbuhan tomat. Ukuran ajir umumnya panjang 225—250 cm & lebar 3—4 cm. Pasang dua ajir secara miring ke dalam dengan posisi silang. Kedua ajir yg saling berhadapan membentuk aksara “x”. Di titik persilangan, sebaiknya diberi tambahan2 sebilah bambu memanjang sesuai dengan panjang bedengan. Setelah itu, ikat menggunakan tali rafia tepat di titik persilangan ajir semoga lebih kokoh.
- Pada umur 10—15 HST, lakukan pemupukan dengan melarutkan NPK sebanyak 5 gram/liter air. Berikan pupuk ke masing-masing bibit tomat sebanyak 200 ml larutan kocoran / setara dengan satu gelas plastik. Siramkan pupuk di lubang tanam. Usahakan daun tidak terkena larutan untuk menghindari daun layu & terbakar.
- Untuk menunjang fase generatif, lakukan pemupukan kembali menggunakan NPK dengan takaran 50—100 kg/ha, ialah pada umur 55—60 HST & 90—95 HST. Pemupukan sanggup dilakukan dengan cara membenamkan pupuk di sekitar lubang tanam.
- Pada ketika tajuk tumbuh optimal, lakukan pewiwilan daun bau tanah yg berada di bawah cabang utama.
- Lakukan seleksi buah. Sisakan 6—8 buah per tan& yg mempunyai bentuk sempurna. Biasanya, tumbuhan tomat mempunyai 10—12 buah per tan&.
- Lakukan pemangkasan pucuk ketika tumbuhan mencapai ketinggian 220—230 cm.
- Jaga sanitasi lahan dengan cara membersihkan gulma serta melaksanakan antisipasi serangan hama & penyakit.
- Lakukan pengamatan terhadap pertanaman tanaman, kondisi lingkungan, & serangan hama & penyakit secara rutin.
- Apabila serangan melewati ambang batas ekonomi, lakukan penyemprotan pestisida sesuai dengan proposal yg tepat jenis, dosis, cara, & waktu aplikasinya.
F. Panen & Pascapanen Tomat
- Umur panen tomat cukup bervariasi, tergantung pada varietas yg dipakai &, ketinggian lahan. Ratarata umur panen tomat sekitar 75—90 HST. Panen selanjutnya sanggup dilakukan 3—5 hari sekali sampai buah habis. Panen buah yg akan dipasarkan jarak akrab (waktu tempuh kurang dari 24 jam) sebaiknya pada tingkat kematangan 70—80%. Sementara itu, buah yg akan dipasarkan jarak jauh (waktu tempuh lebih dari 24 jam) sebaiknya dipanen pada tingkat kematangan 50—60%. Tingkat kematangan sanggup ditentukan menurut warna buah.
- Panen tomat dengan cara memetik buah beserta tangkainya. Caranya, pegang tangkai buah, kemudian tarik ke atas sampai tangkai terlepas dari percabangan. Hindari menarik ke arah bawah lantaran sanggup merusak cabang produktif tanaman. Selain dipetik secara manual menggunakan tangan, pemanenan juga bisa, menggunakan peralatan bantu pisau / gunting.
- Kumpulkan hasil panen ke dalam karung / keranjang panen & bawa ke daerah penampungan sementara.
- Sebelum penditribusian, bersihkan & sortasi tomat. Pisahkan tomat yg wangi & terjangkit penyakit semoga tidak menular pada tomat lainnya. Setelah itu, pisahkan tomat yg bebas hama & penyakit sesuai grade. Grade A—B merupakan tomat yg mempunyai ukuran 80—129 gram per buah. Sementara itu, grade C merupakan tomat yg mempunyai ukuran 50—80 gram per buah.
- Apabila panen dilakukan sehabis hujan, sebaiknya keringanginkan terlebih dahulu tomat yg sudah disortasi semoga tidak menyebabkan kebusukan buah.
- Kemas tomat ke dalam pengemasan yg telah disiapkan, ibarat boks plastik, peti kayu, kardus, karung, / karung jaring.
G. Kendala & Solusi Bertanam Tomat
Kendala | Solusi |
Tingginya tingkat serangan hama & penyakit | Gunakan varietas unggul tahan hama & penyakit serta lakukan teknik akal daya dengan administrasi yg baik. |
Fluktuasi harga tomat | Ikut serta dalam kelompok tani yg memasarkan buah ke supermarket & industri pengolahan saus tomat. |
Musim & cuaca yg tidak menentu | Lakukan perbaikan akal daya dengan cara mencegah & mengendalikan hama & penyakit yg menyerang. |
H. Analisis Usaha Agrousaha Tomat
a. Asumsi
- Lahan yg dipakai seluas 10.000 m² dengan sistem sewa Rp700.000/bulan.
- Periode perhitungan analisis perjuangan dilakukan setiap enam bulan.
- Hasil panen tomat dibedakan menjadi dua grade, ialah grade A-B sebanyak 30.000 kg dengan harga jual Rp2.000/kg, & grade C sebanyak 20.000 kg dengan harga jual Rp1.000/kg.
b. Perhitungan Biaya
— Biaya Investasi Komponen | Satuan | Harga (Rp) | Jumlah (Rp) |
Alat pertanian | 4 set | 200.000 | 800.000 |
Ember plastik | 10 buah | 20.000 | 200.000 |
Timbangan | 2 buah | 80.000 | 160.000 |
Boks panen | 8 buah | 100.000 | 800.000 |
Gembor | 8 buah | 75.000 | 600.000 |
Sprayer | 2 buah | 350.000 | 700.000 |
Total Biaya Investasi | 3.260.000 |
— Biaya Tetap
Uraian | Masa Pakai | Harga (Rp) | Penyusutan (Rp) | Total Biaya (Rp) |
Sewa lahan 5.000 m² | 6 bulan | 700.000 | 4.200.000 | |
Penyusutan peralatan pertanian | 36 bulan | 800.000 | 4/36 x 800.000 | 133.333 |
Penyusutan bejana plastik | 24 bulan | 100.000 | 4/24 x 200.000 | 50.000 |
Penyusutan timbangan | 36 bulan | 160.000 | 4/36 x 160.000 | 26.667 |
Penyusutan boks panen | 36 bulan | 500.000 | 4/36 x 800.000 | 133.333 |
Penyusutan gembor | 24 bulan | 375.000 | 4/24 x 600.000 | 150.000 |
Penyusutan sprayer | 60 bulan | 350.000 | 4/60 x 700.000 | 70.000 |
Total Biaya Tetap | 4.763.333 |
— Biaya Variabel
Uraian | Satuan | Harga (Rp) | Total Biaya (Rp) |
Benih | 12 pak | 75.000 | 900.000 |
Pupuk kan&g | 10.000 kg | 300 | 3.000.000 |
Pupuk urea | 300 kg | 1.400 | 420.000 |
Pupuk SP-36 | 300 kg | 1.900 | 570.000 |
PupukZA | 200 kg | 1.200 | 240.000 |
PupukKCl | 250 kg | 1.800 | 450.000 |
Pupuk susulan NPK mutiara | 400 kg | 8.000 | 3.200.000 |
Kapur pertanian | 2.000 kg | 300 | 600.000 |
Insektisida | 25 liter | 150.000 | 3.750.000 |
Fungisida | 25 kg | 70.000 | 1.750.000 |
Tali rafia | 15 rol | 5.000 | 75.000 |
Ajir | 20.000 batang | 150 | 3.000.000 |
Sungkup plastik | 75 meter | 3.000 | 225.000 |
Polibag | 15 kg | 30.000 | 450.000 |
Mulsa plastik | 11 rol | 350.000 | 3.850.000 |
Tenaga kerja persemaian | 60 HKW | 15.000 | 900.000 |
Tenaga kerja pengolahan lahan | 175 HKP | 20.000 | 3.500.000 |
Tenaga kerja penanaman | 50 HKW | 15.000 | 750.000 |
Tenaga kerja pemeliharaan | 250 HKP | 20.000 | 5.000.000 |
Tenaga kerja pemeliharaan | 200 HKW | 15.000 | 3.000.000 |
Tenaga kerja panen & pascapanen | 50 HKP | 20.000 | 1.000.000 |
Tenaga kerja panen & pascapanen | 100 HKW | 15.000 | 1.500.000 |
Total Biaya Tidak Tetap | 38.130.000 |
Keterangan : HKW = Hari Kerja Wanita (6 jam sehari)
HKP = Hari Kerja Pria (8 jam sehari)
— Total Biaya Operasional per Periode
Total biaya operasional = Total biaya tetap + total biaya variabel
= Rp4.763.333+ Rp38.130.000
= Rp42.893.333
Total biaya operasional = Total biaya tetap + total biaya variabel
= Rp4.763.333+ Rp38.130.000
= Rp42.893.333
c. Pendapatan & Keuntungan
— Pendapatan per Periode
Pendapatan = Jumlah tomat terjual x harga tomat
Pendapatan dari grade A—B = 30.000 kg x Rp2.000/kg = Rp60.000.000
Pendapatan dari grade C = 20.000 kg x Rp1.000/kg = Rp20.000.000
Total Pendapatan = Rp80.000.000
— Keuntungan per Periode
Keuntungan = Pendapatan – Total biaya operasional
= Rp80.000.000 – Rp42.893.333
= Rp37.106.667
Pendapatan = Jumlah tomat terjual x harga tomat
Pendapatan dari grade A—B = 30.000 kg x Rp2.000/kg = Rp60.000.000
Pendapatan dari grade C = 20.000 kg x Rp1.000/kg = Rp20.000.000
Total Pendapatan = Rp80.000.000
— Keuntungan per Periode
Keuntungan = Pendapatan – Total biaya operasional
= Rp80.000.000 – Rp42.893.333
= Rp37.106.667
d. Kelayakan Usaha
— R/C RasioRasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasioanal
= Rp80.000.000 : Rp42.893.333
= 1,87
R/C lebih dari satu artinya perjuangan akal daya tomat layak dijalankan. R/C 1,87 artinya setiap penambahan2 modal sebesar Rp1 akan memperlihatkan pendapatan sebesar Rp1,87.
— Pay Back Period
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp3.260.000 : Rp37.106.667) x 1 bulan
= 0,09 bulan
Artinya, titik balik modal perjuangan akal daya tomat sanggup dicapai kurang dari satu bulan (0,09 bulan).