A. Prospek Bisnis Bertanam Wortel
Bisnis Bertanam Wortel. Pilihan tren gaya hidup sehat menyerupai vegetarian semakin banyak terjadi di masyarakat, khususnya masyarakat perkotaan. Sejak dahulu, wortel dikenal sebagai sayuran yg kaya vitamin A & baik untuk kesehatan mata. Tidak hanya itu, wortel mengandung enzim pencernaan & bersifat diuretik. Konsumsi wortel dalam keadaan mentah—jus / lalapan—relatif lebih sehat alasannya ialah kandungan gizinya tidak hilang akhir pemasakan.
Peluang kebijaksanaan daya wortel masih terbuka lebar bagi petani pemula. Melalui teknik kebijaksanaan daya yg tepat, wortel yg dihasilkan mempunyai kualitas yg baik. Kualitas wortel sangat menghipnotis serapan pasar. Peluang pasar retail modern akan terbuka lebar seiring kualitas wortel yg tetap baik & kuantitas hasil panen sanggup terjaga. Tentunya, harga yg akan diterima petani jauh lebih tinggi dibandingkan dengan wortel dengan kualitas stkamur yg masuk ke pasar tradisional.
B. Persiapan Benih, Pupuk, & Perperalatanan Bisnis Bertanam Worter
- Pilih benih wortel yg berasal dari varietas unggul, murni, serta mempunyai daya kecambah lebih dari 90%. Kebutuhan benih wortel untuk lahan satu hektare sekitar 9 kg.
- Rendam benih wortel dalam air hambar selama 12—24 jam / dalam air hangat dengan suhu 60° C selama 15 menit. Perendaman bertujuan untuk mempercepat proses pengecambahan2. Tiriskan benih dalam satu wadah hingga cukup kering. Benih siap untuk ditebar di lahan persemaian.
- Siapkan pupuk kan&g dengan takaran 20—30 ton/ha.
- Siapkan pupuk urea, SP-36, & KCl dengan jumlah masing-masing 100 kg, 400 kg, & 150 kg. Jika pH tanah terlalu asam, tambahkan kapur pertanian dengan takaran 75—100 kg/ha.
- Siapkan peralatan pertanian menyerupai cangkul, garu, kored, ember, & gembor.
- Siapkan peralatan panen berupa keranjang panen, timbangan, pisau, & tali rafia.
C. Persiapan Lahan yg Tepat Bertanam Wortel
- Siapkan lahan dengan persyaratan menyerupai tanah subur, gembur, banyak mengandung bahan2 organik, serta mempunyai jalan masuk drainase & irigasi yg baik. Wortel sanggup tumbuh optimal di ketinggian 1.000—1.200 meter dpl dengan suhu sekitar 20° C & pH tanah 6—6,8.
- Jika pH tanah terlalu asam, tambahkan kapur pertanian dengan takaran 0,75—1 ton/ha di lapisan tanah atas (top soil) sambil digaruk / dibalik hingga benar-benar merata. Usahakan kondisi tanah agak berair / lembap.
- Bersihkan lahan dari gulma & sisa flora lainnya.
- Cangkul tanah sedalam 40 cm, kemudian beri pupuk kan&g / kompos dengan takaran 15 ton/ha.
- Buat bedengan dengan lebar 120—150 cm, tinggi 30—40 cm, & jarak antar-bedengan 50—60 cm.
- Buat alur / larikan dengan jarak 20 cm di bedengan.
D. Penanaman & Pemeliharaan Bertanam Wortel
- Sebarkan benih dalam alur / larikan secara merata, kemudian tutup dengan tanah sedalam 0,5—1 cm.
- Buat alur-alur &gkal berjarak 5 cm dari alur benih untuk pemupukan. Pupuk yg dipakai berupa adonan SP-36 & KCl dengan takaran masing-masing 400 kg & 150 kg untuk luas satu hektare. Setelah itu, tutup dengan tanah kembali.
- Tutup alur dengan daun kering / pelepah daun pisang selama 7—10 hari untuk mencegah hanyutnya benih akhir air. Hal ini juga bertujuan untuk menjaga kelembapan tanah. Setelah benih tumbuh, segera buka epilog tersebut.
- Saat flora berumur satu bulan, lakukan pemupukan dengan urea sebanyak 100 kg/ha. Bersamaan dengan itu, siangi gulma / flora pengganggu lainnya.
- Lakukan penyiraman 1—2 kali sehari pada fase awal pertanaman wortel. Semakin bau tanah umur wortel, kurangi volume penyiraman. Namun, kondisi lahan jangan hingga kering, usahakan tetap lembap.
- Amati flora terhadap serangan hama & penyakit. Lakukan tindakan pencegahan dengan memasang perangkap / menggunakan pestisida organik untuk mengatasi hama & penyakit yg menyerang tanaman.
E. Panen & Pascapanen Bertanam Wortel
- Beberapa hari sebelum panen, lakukan penyiraman secara merata untuk memudahkan pencabutan umbi wortel.
- Panen wortel dilakukan pada usia 60—90 hari sesudah tanam dengan cara mencabut umbi wortel beserta akarnya. Jika pemeliharaan dilakukan secara intensif, panen wortel sanggup menghasilkan 20—30 ton/ha.
- Kumpulkan wortel yg sudah dipanen. Penempatan sementara sanggup di pinggir kebun / eksklusif menuju gu&g penyimpanan.
- Lakukan sortasi menurut kondisi hasil panen. Pisahkan umbi yg baik dengan umbi cacat, rusak, / busuk. Setelah itu, kelompokkan umbi wortel yg baik menurut bentuk & ukuran.
- Untuk memudahkan pengangkutan & penyimpanan, ikat umbi wortel, kemudian potong tangkai & daunnya.
- Cuci wortel dengan air mengalir untuk membersihkannya dari tanah yg masih menempel, kemudian kering anginkan.
- Simpan umbi wortel dalam wadah / ruangan dengan suhu hambar & mempunyai ventilasi baik.
- Untuk komoditas wortel yg ditujukan ke pasar swalayan, lakukan pengemasan menggunakan plastik bening & beri label.