Latest News

Bisnis Pembibitan Jabon Bersertifikat

A. Keuntungan Bisnis Pembibitan Jabon Bersertifikat

 Keuntungan Bisnis Pembibitan Jabon Bersertifikat Bisnis Pembibitan Jabon Bersertifikat
Bisnis Pembibitan Jabon Bersertifikat. Istilah Jabon mulai banyak dibicarakan semenjak beberapa tahun terakhir. Di kalangan masyarakat, tanaman kayu ini dikenal mempunyai umur panen yg cepat & kayu yg dihasilkan mempunyai tingkat kelurusan yg sangat bagus. Biaya perawatannya pun relatif rendah alasannya yaitu tidak memerlukan pemangkasan (self pruning). Melihat keunggulan jabon tersebut, masyarakat pun berbondong-bondong berinves-tasi dengan bertanam jabon. Kesempatan ini tentu memperlihatkan peluang yg menggiurkan bagi perjuangan pembibitan jabon. Terlebih, peluang juga terbuka lebar bagi pemasaran bibit partai besar dari banyak sekali proyek yg berasal dari instansi pemerintah & perusahaan tertentu. Umumnya, dalam sekali penjualan lelang / tender, bibit yg terjual sanggup berjumlah ratusan ribu bibit.

B. Menyiapkan Lokasi & Perlengkapan Pembibitan Jabon

  1. Pilih lokasi pembibitan sesuai dengan syarat tumbuh jabon. Selain itu, lokasi pembibitan juga sebaiknya yg erat dengan sumber air, ibarat sungai, sarana irigasi, & sumur.
  2. Usahakan lokasi pembibitan terletak di kawasan yg strategis & mempunyai susukan jalan yg memadai. Tujuannya, untuk memudahkan kunjungan konsumen & melancarkan proses pengangkutan bibit.
  3. Siapkan perlengkapan pembibitan berupa kolam plastik penyemaian berukuran 25 cm x 20 cm, plastik epilog transparan, paranet, sprayer, cangkul, & peralatan pertanian lainnya. Agar pembibitan sanggup berjalan lancar, sebaiknya siapkan pula lokasi pengolahan media tanam, kawasan karantina, & pagar pembatas lokasi pembibitan.
  4. Sediakan bahan2 pembibitan ibarat benih jabon, pasir halus, kompos, sekam, pupuk NPK, pupuk Gkamusil D, polibag, & obat-obatan.

C. Menyemaikan Benih Jabon

  1. Pilih sumber indukan yg berkualitas baik & mempunyai sertifikasi benih. Benih bisa, juga berasal dari tegakan pohon induk yg baik.
  2. Siapkan media semai berupa adonan pasir halus yg telah disangrai & kompos dengan perbandingan 1 : 1. Masukkan media semai yg telah tercampur rata ke dalam kolam plastik penyemaian berukuran 25 cm x 20 cm.
  3. Siram media sampai air menetes dari bawah kolam penyemaian.
  4. Campur benih dengan pasir halus biar penyebaran ke dalam kolam sanggup merata.
  5. Taburkan benih secara merata di atas media. Jumlah benih yg ditabur di dalam satu kolam sekitar dua sendok teh.
  6. Tutup kolam menggunakan plastik transparan.
  7. Siram persemaian secara rutin setiap dua kali sehari menggunakan sprayer. Setelah 10—30 hari, benih mulai berkecambah.

D. Menyapih Kecambah Jabon

  1. Lakukan penyapihan pada pagi hari biar kecambah tidak mengalami stres tanggapan suhu tinggi. Usahakan proses penyapihan ini dilakukan di bawah naungan paranet sehingga tidak terkena sinar matahari secara langsung.
  2. Siapkan media tanam berupa adonan tanah, kompos, & sekam dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
  3. Masukkan media tanam yg telah tercampur rata ke dalam polibag berukuran 10 x 15 cm. Jumlah polibag yg harus disiapkan sekitar 3 kg/bak kecambah. Pasalnya, satu kolam kecambah terdapat 500—1.000 bibit siap sapih.
  4. Pilih kecambah yg sudah mempunyai 2—3 pasang daun, akarnya tidak patah, & tidak terluka. Segera tanam kecambah yg telah dipilah ke dalam polibag yg berisi media tanam.
  5. Tempatkan kecambah yg telah disapih di kawasan yg telah diberi naungan paranet.

E. Memelihara Bibit Jabon

  1. Siram bibit jabon menggunakan air secukupnya. Jika trend hujan, bibit jabon tidak perlu disiram.
  2. Setiap satu ahad sekali, siram bibit jabon menggunakan air yg telah dicampur dengan fungisida Dithane M-45 dengan takaran sesuai yg tertera pada kemasan.
  3. Setelah bibit berumur dua minggu, lakukan pemupukan sesuai dengan jenis & takaran yg dianjurkan. Jenis pupuk yg dipakai berupa pupuk NPK dengan takaran 3—5 gram/polibag. Sementara itu, untuk bibit muda, pupuk yg dipakai 0,25—0,5 gram/polibag.
  4. Setelah bibit berumur tiga bulan, lakukan aplikasi pupuk daun Gkamusil D dengan takaran sebanyak 1—2 gram/liter air.
  5. Lakukan pemeliharaan sampai bibit jabon berumur 4—5 bulan.

F. Pemanenan Bibit Jabon

  1. Panen bibit jabon dikala berumur 4—5 bulan.
  2. Pastikan bibit memenuhi kriteria sebagai berikut.
    - Kekompakan media jikalau polibag dibuka tetap utuh
    - Tinggi bibit lebih dari 30—45 cm.
    - Diameter batang 5—8 mm.
    - Warna daun hijau.
    - Bebas penyakit & hama.
  3. Lakukan pengangkutan dikala panen dengan sebaik mungkin. Hindari kondisi daun / batang tertindih media.
  4. Jika pengangkutan harus menempuh jarak jauh, jaga kelembapan di dalam angkutan dengan memperlihatkan air. Selain itu, buatkan sungkup biar udara tidak eksklusif mengenai bibit. Sebaiknya, waktu pengangkutan bibit maksimal selama tujuh hari.

G. Kendala & Solusi Bisnis Pembibitan Jabon


Kendala
Solusi
Benih sanggup diperoleh dari buah jabon yg sudah bau tanah / masak. Namun, sebagian besar penangkar sulit mendapat benih jabon alasannya yaitu ukurannya yg sangat kecil. Berikut cara mengekstraksi benih jabon dari pohon indukan yg telah berbuah.
  1. Cacah buah jabon menjadi potongan kecil.
  2. Jemur di bawah terik matahari selama 1-2 hari.
  3. Tumbuk halus cacahan buah jabon, kemudian ayak menggunakan saringan dengan kerapatan lubang 0,5-1 mm.
  4. Kemas hasil penyaringan ke dalam plastik kedap udara / eksklusif dikecambahkan.
Tingginya tingkat serangan hama kutu putih. Ciri- cirinya, terdapat nimfa / sejenis kutu di bab bawah daun jabon. Hama ini menyerang dikala kelem- bapan lingkungan cukup tinggi. Cara penanggulangannya bisa, meng- gunakan insektisida sesuai takaran & juga dengan pemotongan daun yg terserang.

H. Analisis Usaha Bisnis Pembibitan Jabon

a. Asumsi

  1. Lahan yg dipakai merupakan lahan sewa seluas 2.500 m².
  2. Target produksi sebanyak 50.000 bibit.
  3. Benih yg dipakai merupakan benih bersertifikat seharga Rp1.600.000/ons.
  4. Persentase berkecambah benih sebesar 70%.
  5. Persentase bibit siap tanam sebesar 80%.
  6. Jumlah butir benih per kg sebanyak 1.500 butir per gram.
    Kebutuhan benih = Target produksi : (persentase berkecambah x persentase bibit siap salur x jumlah butir benih) = 50.000 : (70% x 80% x 1.500)
    = 60 gram
    = 0,6 ons
  7. Persentase kerusakan polibag sebesar 3%.
  8. Jumlah polibag per kg sebanyak 1.000 buah.
    Kebutuhan polibag = (jumlah bibit + (jumlah bibit x persentase kerusakan)) : jumlah polibag/kg
    = (50.000 + (50.000 x 3%))/1.000 = 51,5 kg
    = 52 kg
  9. Media berupa tanah, arang sekam, & kompos dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
  10. Pembelian tanah menggunakan kendaraan beroda empat colt berkapasitas 7 m³.
  11. Pembelian arang sekam & kompos berupa kemasan karung dengan kapasitas masing-masing 50 kg & 20 kg.

b. Rincian Biaya

Biaya investasi pembibitan jabon

Komponen
Harga Satuan(Rp)
Jumlah
Satuan
Total Biaya (Rp)
Sewa lahan 2.500 m2
1.000.000
1
Tahun
1.000.000
Paranet
800.000
10
Gulung
8.000.000
Bambu
7.500
125
Batang
937.500
Pembuatan sumur
2.000.000
1
Paket
2.000.000
Pemasangan instalansi listrik
250.000
1
Paket
250.000
Pompa air
750.000
1
Buah
750.000
Sprayer
350.000
2
Buah
700.000
Saung (barak)
1.000.000
1
Paket
1.000.000
Perperalatanan pertanian
800.000
1
Paket
800.000
Sungkup plastik
300.000
5
Paket
1.500.000
Total biaya investasi
16.937.500

Biaya tetap pembibitan jabon per periode


Komponen
Masa
Pakai
Harga
(Rp)
Perhitungan
Total Biaya (Rp)
Penyusutan sewa lahan
12
1.500.000
4/12 x Rp1.500.000
500.000
Penyusutan paranet
36
8.000.000
4/36 x Rp8.000.000
888.889
Penyusutan bambu
12
937.500
4/12 x Rp937.500
312.500
Penyusutan sumur
96
2.000.000
4/96 x Rp2.000.000
83.333
Penyusutan instalasi listrik
60
250.000
4/60 x Rp250.000
16.667
Penyusutan pompa air 48
750.000
4/48 x Rp750.000
62.500
Penyusutan sprayer
36
700.000
4/36 x Rp700.000
77.778
Penyusutan saung 60
1.000.000
4/60 x Rp1.000.000
66.667
Penyusutan perperalatanan pertanian
24
800.000
4/24 x Rp800.000
133.333
Penyusutan sungkup
36
1.500.000
4/36 x Rp1.500.000
166.667
Total biaya tetap
2.308.333

Biaya variabel pembibitan jabon


Komponen
Harga Satuan(Rp)
Jumlah
Satuan
Total Biaya (Rp)
Polibag
25.000
52
Kg
1.300.000
Kompos
10.000
250
Karung
2.500.000
Tanah
300.000
2
Bak
600.000
Arang sekam
10.000
100
Karung
1.000.000
Benih jabon
1.600.000
0,6
Ons
960.000
PupukNPK
3.000
350
Kg
1.050.000
Pupuk Gkamusil D
60.000
40
Kg
2.400.000
Pestisida
100.000
3
Kg
300.000
Pembukaan lahan
500.000
1
Borongan
500.000
Biaya listrik
200.000
4
Bulan
800.000
Tenaga pengisian media
50.000
50
Polibag
2.500.000
Tenaga penyapihan
50.000
25
Polibag
1.250.000
Biaya tenaga kerja
1.500.000
4
Bulan
6.000.000
Total biaya variabel
21.160.000
Total biaya operasional = Total biaya tetap + Total biaya variabel
                                        = Rp2.308.333 + Rp21.160.000
                                        = Rp23.468.333

c. Pendapatan & Keuntungan per Periode Bisnis Pembibitan Jabon

1. Pendapatan

Pendapatan  = Jumlah bibit x harga jual
                     = 50.000 bibit x Rp1.100
                     = Rp55.000.000

2. Keuntungan

Keuntungan  = Pendapatan—total biaya operasional
                     = Rp55.000.000—Rp23.468.333
                     = Rp31.531.667

d. Kelayakan Usaha

1. Rasio R/C

Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasional
                   = Rp55.000.000 : Rp23.468.333
                   = 2,34
R/C lebih dari satu artinya perjuangan layak dijalankan. R/C 2,34 artinya setiap penambahan2 modal sebesar satu rupiah akan memperlihatkan pendapatan sebesar Rp2,34.

2. Pay Back Period

Pay back period (titik balik modal / titik impas) ialah perbandingan antara total investasi dengan laba yg diperoleh.
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 4 bulan
                            = (Rp16.937.500 : Rp31.531.667) x 4 bulan
                            = 2,15 bulan