A. Keuntungan Bisnis Pembibitan Sengon
Bisnis Pembibitan Sengon. Sengon merupakan salah satu jenis tumbuhan kayu yg cukup populer. Kepopuleran sengon diraih semenjak Kementerian Kehutanan menggalakkan kegiatan sengonisasi 300.000 hektare pada tahun 1989. Selain bertujuan untuk mencegah pengikisan di anutan DAS, ternyata sengon juga sanggup menghasilkan kayu dengan kualitas yg baik. Saat ini, kayu yg dihasilkan sengon sanggup diolah menjadi produk olahan yg bernilai ekonomi tinggi, ibarat palet kayu, vinir kayu, & block board. Berkat kegiatan sengonisasi & tingginya daya jual kayu sengon, undangan bibit sengon pun mengalami peningkatan yg signifikan. Hal ini tentu buat peluang perjuangan membibitkan sengon menjadi sangat terbuka.Mendapatkan Bibit Sengon dengan Cangkok
Selain menggunakan biji / benih, bibit sengon ternyata sanggup diperolah dengan cara pencangkokan. Syaratnya, tetap menyisakan tunggul batang pada ketika panen sengon. Dari tunggul tersebut, biasanya akan tumbuh trubusan gres yg sanggup dijadikan bibit. Dengan metode ini, panen menjadi lebih cepat & menghemat biaya. Pembuatan bibit cangkokan sudah lazim dilakukan oleh petani hutan. Keunggulan cangkok adalah sifat unggul induknya diturunkan kepada anaknya. Karena itu, pohon indukan harus dipilah yg benar-benar unggul, ibarat pertanamannya cepat, batang lurus, serta bebas hama & penyakit.
B. Menyiapkan Lokasi & Perlengkapan Pembibitan Sengon
- Pilih lokasi pembibitan sesuai dengan syarat tumbuh sengon. Idealnya, lokasi terletak di ketinggian 0—800 m dpl & beriklim berair dengan curah hujan 2.000—4.000 mm/tahun. Lokasi pembibitan juga diutamakan berupa lahan datar dengan derajat kemiringan maksimum 5%. Pastikan tanah yg dipakai berupa tanah subur & gembur dengan pH tanah berkisar antara 6—7.
- Usahakan lokasi pembibitan terletak di daerah yg strategis & mempunyai jalan masuk jalan yg memadai. Tujuannya, untuk memudahkan kunjungan konsumen & melancarkan proses pengangkutan bibit. Selain itu, lokasi pembibitan juga sebaiknya bersahabat dengan sumber air, ibarat sungai, sarana irigasi, & sumur.
- Siapkan perlengkapan penyemaian & pembibitan berupa ayakan, peralatan sangrai, bedeng tabur seluas 5 x 1 m², bedeng sapih, hand sprayer, cangkul, kored, & peralatan pertanian lainnya.
- Siapkan bahan2 berupa benih sengon, pasir halus, kompos, pupuk kan&g, pupuk TSP, & pestisida kalau diperlukan.
C. Menyemaikan Benih Sengon
- Pastikan benih sengon yg akan ditanam merupakan benih bersertifikat yg diperoleh dari Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH). Benih berkualitas ini sangat penting bagi penangkar sengon. Pasalnya, benih yg ditanam harus bebas dari hama & penyakit, khususnya penyakit karat tumor. Selain membeli dari sumber benih, benih sengon juga sanggup diperoleh dengan cara mengekstraksi dari pohon indukan sengon yg telah berbuah.
- Rendam benih di dalam air mendidih selama 5—10 menit, kemudian tiriskan. Setelah itu, rendam kembali di dalam air masbodoh selama 24 jam. Perlakuan tersebut merupakan salah satu cara untuk memecah dormansi benih.
- Sementara itu, siapkan bedeng tabur berukuran 5 x 1 m dengan media tanam berupa adonan tanah & pasir (1 : 2) yg telah disangrai.
- Buat larikan searah panjang bedengan dengan jarak antar-larikan sebesar 5 cm.
- Taburkan benih secara merata di dalam larikan, kemudian tutup kembali larikan dengan tanah secara tipis. Umumnya, untuk luasan bedeng tabur 5 m², diharapkan 200 gram benih sengon.
D. Menyapih Bibit Sengon
- Lakukan penyapihan sesudah kecambah sengon berumur 10—14 hari.
- Siapkan bedeng sapih berukuran lebar 1 m & panjang diubahsuaikan dengan kondisi lahan. Tinggi bedeng sebaiknya 10—15 cm.
- Siapkan polibag berukuran 10 x 15 cm. Isi polibag menggunakan media tanam berupa adonan tanah, pasir, & kompos dengan perbandingan 7 : 2 : 1 sampai tiga perempat bab polibag.
- Pilih kecambah yg mempunyai pertanaman normal, batang lurus, serta tidak terjangkit hama & penyakit. Cungkil kecambah beserta tanah yg berada di sekitar akar semoga perakaran kecambah tersebut tidak rusak. Tanam kecambah ke dalam polibag & tambahkan media tanam semoga kecambah tidak gampang roboh.
- Susun polibag yg telah berisi kecambah sengon di bedeng sapih yg telah disediakan. Buat pelabelan sesuai tanggal sapih untuk memudahkan pendataan.
- Lakukan pemeliharaan kecambah selama 3—5 bulan sampai bibit siap jual.
E. Memelihara Bibit Sengon
- Lakukan penyiraman dua / tiga kali sehari pada pagi & sore hari. Namun, pada ketika demam isu hujan, penyiraman tidak perlu dilakukan.
- Siangi gulma secara teratur untuk menghindari persaingan dalam proses perembesan makanan. Saat penyiangan, perlu juga dilakukan investigasi kondisi bibit, pisahkan bibit yg terkena hama / penyakit. Penyakit yg biasanya menyerang bibit sengon adalah dumping off & bacin akar.
- Lakukan pemupukan menggunakan adonan pupuk kan&g, TSP, & air dengan takaran dua sendok makan per polibag setiap dua minggu. Campuran pupuk tersebut dibentuk dengan cara menyiapkan satu drum / tong bekas berkapasitas 200 liter, kemudian isikan setengah kapasitas drum dengan pupuk kan&g. Tambahkan air sampai tiga perempat kapasitas drum & tambahkan 15 kg TSP. Biarkan selama seminggu sebelum diaplikasikan pada bibit sengon.
F. Memanen Bibit Sengon
- Lakukan pemanenan ketika bibit sengon berumur 3—5 bulan.
- Pastikan bibit sengon telah memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut.
No. | Kriteria | Mutu Pertama | Mutu Kedua |
1. | Kekompakan media | Utuh | Retak |
2. | Tinggi | 36-45 cm | 25-45 cm |
3. | Diameter | 4-7 mm | 3-4 mm |
4. | Nilai kekokohan bibit | 51-90 | 62-88 |
5. | Warna daun | Hijau | Hijau muda sebagian |
G. Kendala & Solusi Bisnis Pembibitan Sengon
Kendala | Solusi |
Kualitas benih sengon kurang baik | Untuk menentukan benih berkualitas, sanggup dilakukan beberapa tip. Bungkus benih yg telah ditetesi air menggunakan aluminium foil. Panaskan menggunakan panggangan pada suhu 50o C dengan kelembapan 100% selama 4 jam. Setelah itu, rendam benih di dalam air bersih. Benih yg bermutu baik akan tenggelam. |
Penyakit sering menyerang bibit sengon | Rendam benih dengan adonan air & fungisida (Benlate, Dithane, / Derasol) dengan konsentrasi 0,5—1 gram per liter air selama 5—10 menit sebelum penyemaian. Selain itu, lakukan juga penyemprotan fungisida berbahan2 aktif tembaga (Manchotane, Manteb, & Manzate) setiap 6 hari sampai berkecambah. Jika bibit telah terserang, semprotkan Danvil, Anvil, / Andil dengan takaran 1—2 ml/liter air. |
H. Analisis Usaha Bisnis Pembibitan Sengon
a. Asumsi
- Lahan yg dipakai merupakan lahan sewa seluas 1.000 m².
- Target produksi sebanyak 20.000 bibit.
- Benih yg dipakai merupakan benih bersertifikat seharga Rp1.600.000/kg.
- Persentase berkecambah benih sebesar 70%.
- Persentase bibit siap tanam sebesar 80%.
- Jumlah butir benih per kg sebanyak 25.000 butir per gram.
Kebutuhan benih = Target produksi : (persentase berkecambah x persentase bibit siap salur x jumlah butir benih)
= 20.000 : (70% x 80% x 25.000)
= 1,5 kg - Persentase kerusakan polibag sebesar 3%.
- Jumlah polibag per kg sebanyak 1.000 buah.
Kebutuhan polibag = (jumlah bibit + (jumlah bibit x persentase kerusakan)) : jumlah polibag/kg
= (20.000 + (20.000 x 3%))/1.000
= 20,6 kg
= 21 kg - Media semai berupa adonan tanah, arang sekam, & kompos dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
- Pembelian tanah menggunakan kendaraan beroda empat colt berkapasitas 7 m³.
- Pembelian arang sekam & kompos berupa kemasan karung dengan kapasitas masing-masing 50 kg & 20 kg.
b. Rincian Biaya
Biaya investasi pembibitan sengon
Komponen | Harga Satuan(Rp) | Jumlah | Satuan | Total Biaya (Rp) |
Sewa lahan 1.000 m2 | 750.000 | 1 | Tahun | 750.000 |
Paranet | 800.000 | 4 | Gulung | 3.200.000 |
Bambu | 7.500 | 50 | Batang | 375.000 |
Pembuatan sumur | 2.000.000 | 1 | Paket | 2.000.000 |
Pemasangan instalansi listrik | 250.000 | 1 | Paket | 250.000 |
Pompa air | 750.000 | 1 | Buah | 750.000 |
sprayer | 350.000 | 1 | Buah | 350.000 |
Saung (barak) | 1.000.000 | 1 | Paket | 1.000.000 |
Perperalatanan pertanian | 400.000 | 1 | Paket | 400.000 |
Sungkup plastik | 300.000 | 2 | Paket | 600.000 |
Total biaya investasi | 8.925.000 |
Biaya tetap pembibitan sengon per periode
Komponen | Masa Pakai | Harga (Rp) | Perhitungan | Total Biaya (Rp) |
Penyusutan sewa lahan | 12 | 750.000 | 4/12 x Rp750.000 | 250.000 |
Penyusutan paranet | 36 | 3.200.000 | 4/36 x Rp3.200.000 | 355.556 |
Penyusutan bambu | 12 | 375.000 | 4/12 x Rp375.000 | 125.000 |
Penyusutan sumur | 96 | 2.000.000 | 4/96 x Rp2.000.000 | 83.333 |
Penyusutan instalasi listrik | 60 | 250.000 | 4/60 x Rp250.000 | 16.667 |
Penyusutan pompa air | 48 | 750.000 | 4/48 xRp750.000 | 62.500 |
Penyusutan sprayer | 36 | 350.000 | 4/36 x Rp350.000 | 38.889 |
Penyusutan saung | 60 | 1.000.000 | 4/60 x Rp1.000.000 | 66.667 |
Penyusutan perperalatanan pertanian | 24 | 400.000 | 4/24 x Rp400.000 | 66.667 |
Penyusutan sungkup | 36 | 600.000 | 4/36 x Rp600.000 | 66.667 |
Total biaya tetap | 1.131.944 |
Biaya variabel pembibitan jati per periode
Komponen | Harga Satuan(Rp) | Jumlah | Satuan | Total Biaya (Rp) |
Polibag | 25.000 | 21 | Kg | 525.000 |
Kompos | 10.000 | 100 | Karung | 1.000.000 |
Tanah | 300.000 | 2 | Bak | 600.000 |
Arang sekam | 10.000 | 20 | Karung | 400.000 |
Benih sengon | 1.600.000 | 1,5 | Kg | 2.400.000 |
PupukNPK | 3.000 | 140 | Kg | 420.000 |
Pupuk Gkamusil D | 60.000 | 15 | Kg | 900.000 |
Pestisida | 100.000 | 2 | Kg | 200.000 |
Pembukaan lahan | 500.000 | 1 | Borongan | 500.000 |
Biaya listrik | 75.000 | 4 | Bulan | 300.000 |
Tenaga pengisian media | 50 | 20.000 | Polibag | 1.000.000 |
Tenaga penyapihan | 25 | 20.000 | Polibag | 500.000 |
Biaya tenaga kerja | 600.000 | 4 | Bulan | 2.400.000 |
Total biaya variabel | 11.145.000 |
= Rp1.131.944 + Rp11.145.000
= Rp12.276.944
c. Pendapatan & Keuntungan per Periode Bisnis Pembibitan Sengon
1. Pendapatan
Pendapatan = Jumlah bibit x harga jual= 20.000 bibit x Rp1.500
= Rp30.000.000
2. Keuntungan
Keuntungan = Pendapatan—total biaya operasional= Rp30.000.000— Rp12.276.944
= Rp17.723.056
d. Kelayakan Usaha
1. Rasio R/C
Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasional= Rp30.000.000 : Rp12.276.944
= 2,44
R/C lebih dari satu artinya perjuangan layak dijalankan. R/C 2,44 artinya setiap penambahan2 modal sebesar satu rupiah akan memperlihatkan pendapatan sebesar Rp2,44.
2. Pay Back Period
Pay back period (titik balik modal / titik impas) adalah perbandingan antara total investasi dengan laba yg diperoleh.Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 4 bulan
= (Rp8.925.000 : Rp17.723.056) x 4 bulan
= 2,01 bulan