A. Prospek Menguntungkan Bisnis Kebun Kelapa Sawit
Bisnis Perkebunan Kelapa Sawit. Kelapa sawit merupakan komoditas unggulan yg memperlihatkan bantuan penting bagi pengembangan agrousaha di Indonesia. Terlebih, dikala ini Indonesia menjadi pemain terbesar kelapa sawit dengan menguasai pangsa pasar sekitar 45% dari total produksi CPO (crude palm oil) dunia. Dengan luas areal diperkirakan mencapai 7,82 juta hektare, produksi minyak mentah diharapkan sanggup melebihi 22 juta ton & lebih dari 16 juta ton akan diekspor ke mancanegara.Dari total luas areal penanaman kelapa sawit tersebut, sebanyak 42,4% di antaranya merupakan perkebunan rakyat dengan sistem kemitraan. Sistem kemitraan kelapa sawit ini mulai menjamur di masyarakat alasannya yakni terbukti menguntungkan. Pasalnya, terdapat jaminan penerimaan hasil panen pekebun oleh pabrik kelapa sawit (PKS). Terlebih, a&ya pabrik kelapa sawit skala kecil dengan kapasitas 30 ton/jam setidaknya membutuhkan suplai kelapa sawit dari lahan 6.000 hektare. Kondisi tersebut tentu membuka peluang perjuangan berkebun kelapa sawit skala kecil dengan modal lahan seluas 2—5 ha.
B. Persiapan Lahan Kebun Kelapa Sawit
- Pilih lokasi tanam sesuai dengan persyaratan tumbuh kelapa sawit. Pasalnya, kelapa sawit merupakan tumbuhan tahunan yg sanggup berproduksi sampai 25—30 tahun. Karena itu, jikalau lahan yg dipakai tidak sesuai, akan mengakibatkan produktivitas kelapa sawit akan berkurang.
Tabel 1. Kesesuaian lahan kelapa sawit
PersyaratanKelas Kesesuaian LahanS1S2S3NTemperatur (o C) 25—28 25—25/
28—3220—22/
32—35<20/
>35Curah hujan (mm/tahun) 1700—25001450—1700/
2500—35001250—1450/
3500—4000<1250/ >4000Defisit air (mm/tahun) 0—150 150—200 250—400 >400 Hari terpanjang tidak hujan<10 <10 < 10 > 10 Jeluk (cm) >100 50—100 25—50 < 25 Lereng (%) <8 8—16 16—30 > 30 pH 5,0—6,5 4,2—5,0 < 4,2 Penyinaran (jam) > 6 > 6 < 6 < 6 Kelembapan (%) > 80 > 80 < 80 < 80
Tabel 2. Kecocokan lokasi kebun menurut sifat fisik tanahSifat TanahBaikSe&g KurangKemiringan lahan (derajat)Kurang dari 1212—23 Lebih dari 23 Kedalaman tanah (cm) Lebih dari 75 37,5—75 Kurang dari 37,5Ketinggian air tanah (cm)Lebih dari 75 37,5—75 Kurang dari 37,5Tekstur Lempung Berpasir Pasir Struktur Kuat Se&g Lemah Konsistensi Gembur Teguh Sangat teguh
Sumber: Sunarko (2009) - Usahakan lahan milik pribadi, bukan lahan sewa. Selain itu, lokasi kebun sebaiknya berada erat dengan pabrik pengolahan kelapa sawit. Pasalnya, hasil panen tan& buah segar (TBS) harus segera diolah biar minyak kelapa sawit / crude palm oil (CPO) yg dihasilkan tetap baik (kadar asam lemak bebas rendah).
- Lakukan persiapan lahan kelapa sawit menyerupai pencucian lahan (land clearing), pembuatan jalan, jalan masuk drainase, & penanaman legum cover crops (LCC).
B. Pastikan Bibit Kelapa Sawit Berkualitas
- Pastikan bibit yg ditanam berasal dari benih bersertifikat yg sanggup diperoleh dari instansi resmi yg mendapat izin untuk menjual bibit. Biasanya, benih dilengkapi dokumen-dokumen resmi menyerupai surat DO, surat daftar persilangan, & surat tkamu serah terima.
- Hindari penggunaan bibit asalan yg berasal dari jatuhan buah (kongkowak) / bibit palsu. Pasalnya, umur produksi kelapa sawit sangat panjang sehingga dikhawatirkan penggunaan bibit asalan justru sanggup menurunkan produksi kelapa sawit.
- Hitung jumlah kebutuhan bibit per hektare. Sebagai patokannya, dalam satu hektare lahan, dengan jarak tanam 9 x 9 meter, dibutuhkan bibit sebanyak 143 bibit ditambah bibit sulam seba-nyak 5% dari total kebutuhan bibit.
Waspada Benih Kelapa Sawit Palsu!
Beberapa tahun terakhir, gosip peredaran benih palsu sering kali terdengar di kalangan peusaha kelapa sawit. Benih yg tidak terang asal-usulnya ini diperjualbelikan alasannya yakni usul yg terus meningkat, sementara ketersediaan benih kelapa sawit terbatas. Kondisi ini kemudian dikhasiatkan oleh oknum yg tidak bertanggung jawab untuk memproduksi benih palsu & mengedarkannya. Padahal, benih palsu sangat merugikan alasannya yakni pertanamannya lambat & produktivitasnya pun jauh lebih rendah dibandingkan dengan bibit hasil persilangan yg bersertifikat. Karena itu, sebelum bertanam pastikan benih kelapa sawit Anda berasal dari sumber benih legal dari instansi maupun perusahaan yg telah mempunyai legalitas dari pemerintah.
Berikut beberapa instansi & perusahaan penghasil benih kelapa sawit bersertifikat.
- Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS)
- PT Socfindo
- PT PP London Sumatra Indonesia
- PT Bina Sawit Makmur
- PT Tunggal Yunus Estate
- PT Dami Mas Sejahtera
- PT Tania Selatan
- PT Bakti Tani Nusantara
C. Penanaman Bibit Kelapa Sawit Sesuai Prosedur
- Sebelum penanaman, tentukan titik tanam sesuai dengan jarak tanam yg digunakan. Umumnya, jarak tanam berukuran 9 x 9 meter dengan jumlah populasi 143 pohon/hektare. Jarak tanam bisa, lebih rapat, asalkan pada 5—10 tahun dijarangkan biar produktivitas tumbuhan tetap optimal.
- Buat lubang tanam dua ahad sebelum penanaman pada titik tanam yg telah ditkamui sebelumnya. Caranya, gali tanah sampai berukuran 60 x 60 x 60 cm.
- Dua ahad lalu, tanam bibit di lubang tanam. Caranya, sobek polibag, kemudian tempatkan bibit sempurna di potongan tengah lubang tanam. Posisi bibit harus tegak lurus & dilarang miring.
- Tutup lubang tanam menggunakan sisa tanah penggalian, kemudian padatkan tanah di sekitar bibit biar tertanam kokoh.
- Buatkan piringan di sekitar titik tanam dengan cara membersihkan gulma / tumbuhan pengganggu sampai radius 50 cm dari titik tanam.
C. Lakukan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit
- Lakukan penyulaman untuk mengganti tumbuhan yg rusak / mati sehabis penanaman. Sebaiknya, penyulaman dilakukan setiap tahun sampai tumbuhan berumur tiga tahun.
- Kendalikan pertanaman ilalang, gulma, & anak kayu yg sanggup mengganggu pertanaman kelapa sawit. Caranya, siangi gulma secara manual / menggunakan herbisida glyfosfat dengan takaran 6—10 ml per hektare per rotasi dengan konsentrasi 0,5%. Penyiangan dilakukan setiap 4—6 bulan sekali sampai tumbuhan berumur tiga tahun.
- Lakukan pemupukan sesuai hasil analisis kandungan hara & takaran anjuran.
- Lakukan kastrasi (pembuangan .bunga muda yg muncul) pada tumbuhan yg berumur 12—20 bulan sampai enam bulan sebelum panen pertama (umur tiga tahun). Untuk tumbuhan yg berumur lebih dari 20 bulan, biasanya kastrasi menggunakan pemberian dodos kecil untuk memotong & membuang .bunga yg tumbuh di belakang pelepah.
D. Pemanenan Kelapa Sawit
- Siapkan perperalatanan panen, menyerupai egrek, dodos, & kapak. Penggunaan masing-masing peralatan menyesuaikan pada tinggi tanaman.
- Tentukan waktu panen yg tepat, yaitu dikala buah kelapa sawit berwarna merah / oranye. Indikasi buah siap panen lainnya ialah a&ya buah yg terlepas dari tangkai tan&nya (brondolan) sebanyak 1—2 buah per kg TBS (satu buah sawit mempunyai berat 5—7 kg).
- Panen tan& kelapa sawit & kumpulkan hasil panen di pinggir jalan untuk memudahkan pengangkutan.
- Setelah panen, angkut TBS & brondolan ke pabrik kelapa sawit sesegera mungkin. Pasalnya, kandungan asam lemak bebas (ALB) pada buah akan meningkat seiring dengan waktu. Di lain sisi, kualitas minyak sawit yg dihasilkan pabrik pengolahan kelapa sawit harus mempunyai kadar ALB yg tetap rendah.
- Lakukan rotasi panen setiap 7—15 hari, tergantung pada luasan kebun & jumlah tan& siap panen.
E. Kendala & Solusi Bisnis Kelapa Sawit
Kendala | Solusi |
Pengendalian hama yg sulit | Hama yg sering menyerang ialah serangga, tikus, & babi hutan. Gunakan insektisida & organisme predator untuk mengendalikannya. Misalnya, memelihara burung hantu di sekitar kebun untuk memangsa hama tikus. |
F. Analisis Biaya Bisnis Kelapa Sawit
a. Asumsi
- Lahan yg dipakai merupakan lahan eksklusif seluas satu hektare.
- Reinvestasi dilakukan setiap lima tahun.
- Pemupukan dilakukan sesuai jenis & takaran berikut. KomponenJumlah Pupuk Tahun Ke- (Kg)12345--22
Urea -13113954679SP-36 -17819372715KCl -103831431635Kieserite 8,25414972715Bo ---3,630Pupuk beragam 15-15-6-4 7,5----Pupuk beragam 12-12-17-2 34,5---- - Masa produksi kelapa sawit selama 25 tahun & mulai menghasilkan pada tahun ke-3.
- Jarak tanam yg dipakai berukuran 9 x 9 m, sehingga jumlah bibit yg ditanam sebanyak 143 bibit.
b. Rincian Biaya
Biaya investasi bertanam kelapa sawit
Komponen | Harga (Rp) | Jumlah | Satuan | Investasi tahun ke-1 |
Hand sprayer | 350.000 | 2 | Buah | 700.000 |
Cangkul | 50.000 | 10 | Buah | 500.000 |
Garpu | 50.000 | 8 | Buah | 400.000 |
Pompa air & selang | 1.000.000 | 1 | Buah | 1.000.000 |
Wheel barrow | 200.000 | 3 | Buah | 600.000 |
Ember | 25.000 | 10 | Buah | 250.000 |
Dodos | 40.000 | 4 | Buah | 160.000 |
Egrek | 15.000 | 4 | Buah | 60.000 |
Sabit | 20.000 | 5 | Buah | 100.000 |
Ajir | 500 | 150 | Buah | 75.000 |
Tali rafia | 15.000 | 15 | Gulung | 225.000 |
Biaya investasi tahun pertama | 4.070.000 |
Biaya reinvestasi
Komponen | Tahun ke-5 | Tahun ke-10 | Tahun ke-15 | Tahun ke-20 |
Hand sprayer | 700.000 | 700.000 | 700.000 | 700.000 |
Cangkul | 500.000 | 500.000 | 500.000 | 500.000 |
Garpu | 400.000 | 400.000 | 400.000 | 400.000 |
Pompa air & selang | 1.000.000 | 1.000.000 | 1.000.000 | 1.000.000 |
Wheel barrow | 600.000 | 600.000 | 600.000 | 600.000 |
Ember | 250.000 | 250.000 | 250.000 | 250.000 |
Dodos | 160.000 | 160.000 | 160.000 | 160.000 |
Egrek | 60.000 | 60.000 | 60.000 | 60.000 |
Sabit | 100.000 | 100.000 | 100.000 | 100.000 |
Biaya reinvestasi | 3.770.000 | 3.770.000 | 3.770.000 | 3.770.000 |
Total biaya investasi selama 20 tahun | 19.150.000 |
= Rp19.150.000 + Rp267.902.750
= Rp287.052.750
c. Pendapatan & Keuntungan Bisnis Kelapa Sawit
1. Pendapatan
Tahun | Jumlah | Harga | Pendapatan | Pengeluaran | Keuntungan |
ke- | panen (kg) | (Rp) | (Rp) | (Rp) | (Rp) |
1 | 0 | 1.400 | 0 | 27.748.750 | -27.748.750 |
2 | 0 | 1.400 | 0 | 11.538.600 | -11.538.600 |
3 | 8.000 | 1.400 | 11.200.000 | 10.771.400 | 428.600 |
4 | 16.000 | 1.400 | 22.400.000 | 10.087.000 | 12.313.000 |
5 | 21.000 | 1.400 | 29.400.000 | 13.857.000 | 15.543.000 |
6 | 24.500 | 1.400 | 34.300.000 | 10.087.000 | 24.213.000 |
7 | 27.000 | 1.400 | 37.800.000 | 10.087.000 | 27.713.000 |
8 | 28.000 | 1.400 | 39.200.000 | 10.087.000 | 29.113.000 |
9 | 30.000 | 1.400 | 42.000.000 | 10.087.000 | 31.913.000 |
10 | 30.000 | 1.400 | 42.000.000 | 13.857.000 | 28.143.000 |
11 | 30.000 | 1.400 | 42.000.000 | 10.087.000 | 31.913.000 |
12 | 30.000 | 1.400 | 42.000.000 | 10.087.000 | 31.913.000 |
13 | 29.500 | 1.400 | 41.300.000 | 10.087.000 | 31.213.000 |
14 | 28.500 | 1.400 | 39.900.000 | 10.087.000 | 29.813.000 |
15 | 27.500 | 1.400 | 38.500.000 | 13.857.000 | 24.643.000 |
16 | 26.500 | 1.400 | 37.100.000 | 10.087.000 | 27.013.000 |
17 | 26.000 | 1.400 | 36.400.000 | 10.087.000 | 26.313.000 |
18 | 24.500 | 1.400 | 34.300.000 | 10.087.000 | 24.213.000 |
19 | 23.500 | 1.400 | 32.900.000 | 10.087.000 | 22.813.000 |
20 | 22.500 | 1.400 | 31.500.000 | 13.857.000 | 17.643.000 |
21 | 21.500 | 1.400 | 30.100.000 | 10.087.000 | 20.013.000 |
22 | 20.500 | 1.400 | 28.700.000 | 10.087.000 | 18.613.000 |
23 | 19.500 | 1.400 | 27.300.000 | 10.087.000 | 17.213.000 |
24 | 18.500 | 1.400 | 25.900.000 | 10.087.000 | 15.813.000 |
25 | 17.500 | 1.400 | 24.500.000 | 10.087.000 | 14.413.000 |
770.700.000 | 287.052.750 | 483.647.250 |
2. Keuntungan
Keuntungan = Pendapatan – total biaya= Rp 770.700.000 – Rp287.052.750
= Rp483.647.250
d. Kelayakan Usaha
1. Rasio R/C
Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasional= Rp770.700.000 : Rp287.052.750
= 2,68
R/C lebih dari satu artinya perjuangan layak dijalankan. R/C 2,68 artinya setiap penambahan2 modal sebesar satu rupiah akan memperlihatkan pendapatan sebesar Rp2,68.
2. Return of Investment (ROI)
ROI merupakan perbandingan antara laba & biaya operasional untuk mengetahui efisiensi penggunaan modal.ROI = (Keuntungan : biaya operasional) x 100%
= (Rp483.647.250 : Rp287.052.750) x 100%
= 169%
Artinya, setiap pengeluaran sebesar Rp1 akan mendapat laba sebesar Rp169.