Latest News

Untung Besar Dari Bisnis Bertanam Cabe

A. Prospek Menguntungkan Bisnis Cabai

 Permintaan masyarakat terhadap cabe selalu meningkat setiap tahunnya Untung Besar dari Bisnis Bertanam Cabai
Permintaan masyarakat terhadap cabe selalu meningkat setiap tahunnya. Selain untuk kebutuhan umum, cabe biasanya dipakai sebagai bahan2 baku industri saus, bumbu siap saji, & bahan2 dasar bumbu perhiasan mi instan / olahan pangan lainnya. Ironisnya, tingginya usul cabe belum sanggup diimbangi oleh produksi cabe nasional, khususnya menjelang hari raya keagamaan. Kondisi ini biasanya menjadikan harga cabe naik. Bahkan untuk saat-saat tertentu, menyerupai pada Januari 2011, harga cabe di tingkat petani mencapai Rp50.000—Rp60.000/kg. Sementara itu, harga cabe di tingkat konsumen sanggup mencapai Rp100.000/kg. Hal ini tentu membuka peluang yg cukup besar untuk “melirik” perjuangan agrousaha cabai.

B. Persiapan Perlengkapan

  1. Siapkan benih cabe bibit unggul bersertifikat & sesuai dengan kondisi agroklimat setempat sebanyak 130—150 gram/hektare.
  2. Siapkan 10 ton kompos / pupuk kan&g & 2 ton kapur pertanian untuk luas lahan satu hektare.
  3. Siapkan pupuk urea, SP-36, KCl, & ZA masing-masing sebanyak 300 kg, 200 kg, 250 kg, & 200 kg untuk luas lahan satu hektare. Untuk pupuk susulan, siapkan pupuk NPK sebanyak 400 kg/ha, pupuk daun makro 5 kg/ha, & pupuk daun mikro 5 liter/ha.
  4. Siapkan peralatan pertanian menyerupai cangkul, garu, kored, ember, & gembor.
  5. Siapkan peralatan panen berupa keranjang panen, timbangan, pisau, & tali rafia.

C. Penyemaian Benih

  1. Lakukan penyemaian benih tiga ahad sebelum agenda pemindahan ke lahan.
  2. Rendam benih di dalam air hangat selama 6 jam untuk memecah dormansi benih. Tiriskan benih & bungkus menggunakan kain lembap. Diamkan selama kurang lebih 18 jam.
  3. Sementara benih direndam, siapkan media semai. Media berupa adonan tanah yg subur & pupuk kan&g dengan perbandingan 2 : 1.
  4. Masukkan media ke dalam daerah penyemaian, menyerupai polibag, tray, gelas plastik, / nampan plastik.
  5. Tanam benih di lubang tanam. Satu lubang diisi oleh satu benih.
  6. Siram permukaan media yg telah ditanami benih menggunakan hand sprayer / gembor dengan ukuran lubang semprot yg halus biar benih tidak berantakan.
  7. Tutup permukaan media menggunakan daun pisang, karung, / plastik hitam selama 3—5 hari untuk menjaga kelembapan media sampai benih berkecambah.
  8. Setelah epilog dibuka, lakukan penyiraman rutin setiap hari.
  9. Segera cabut & pisahkan bibit yg mengalami penyakit rebah semai (dumping off) biar tidak menular ke bibit yg lain. Jika serangan cukup parah, lakukan penyemprotan menggunakan Benlate / Delsene dengan takaran setengah dari yg dianjurkan di dalam kemasan.
  10. Lakukan hardening / uji ketahanan bibit dengan cara membuka sungkup menjelang pemindahan bibit ke lahan biar bibit terpapar sinar matahari secara langsung.
  11. Panen bibit sesudah berumur 21—30 hari ditkamui dengan jumlah daun sebanyak 4—5 helai.
  12. Pilih bibit yg sehat & tumbuh normal untuk dipindahkan ke lahan.

D. Persiapan Lahan

 Permintaan masyarakat terhadap cabe selalu meningkat setiap tahunnya Untung Besar dari Bisnis Bertanam Cabai
  1. Pilih lahan dengan tipe tanah gembur, subur, & mengandung banyak zat organik.
  2. Usahakan cabe ditanam di lahan dengan ketinggian 100—1.000 meter dpl.
  3. Lakukan pencucian lahan dari gulma & sisa pertanaman sebelumnya.
  4. Apabila pH tanah kurang dari 5,5—6,8, taburkan kapur pertanian dengan takaran minimum 2 ton/ha.
  5. Cangkul / bajak lahan untuk menggemburkan & membalikkan tanah.
  6. Buat bedengan dengan tinggi 15—20 cm, lebar 110 cm, & panjang sesuai kondisi lahan. Setiap bedengan dipisahkan oleh selokan berukuran 50 cm.
  7. Taburkan pupuk kan&g secukupnya di atas bedengan.
  8. Campurkan pupuk sesuai takaran & taburkan di atas bedengan.
  9. Ratakan pupuk yg telah ditaburkan biar tercampur sempurna. Cangkul selokan yg berada di kiri & kanan bedengan, sehingga tinggi bedengan menjadi 30—40 cm dari permukaan tanah.
  10. Ratakan tanah di atas bedengan & pasang mulsa plastik hitam perak.
  11. Buat lubang tanam menggunakan kaleng bekas berdiameter 6—10 cm. Jarak tanam antarbaris 70 cm & dalam baris 50—60 cm. Artinya, jumlah populasi tumbuhan sebanyak 16.000—17.000 per hektare.
  12. Lakukan pengairan dengan sistem penggenangan selokan (leb) untuk melembapkan tanah sebelum proses penanaman.
  13. Untuk menghindari genangan air ketika trend hujan, pastikan drainase terjaga dengan baik & buat bedengan lebih tinggi dari sebelumnya. Sementara itu, pastikan irigasi berjalan dengan baik untuk mengairi lahan pada trend kemarau.

E. Penanaman & Pemeliharaan

  1. Lakukan penanaman pada pagi hari. Hindari penanaman pada siang hari untuk menghindari risiko bibit menjadi stres, layu, & mati. Apabila penanaman tidak final pada pagi hari, sebaiknya lanjutkan pada sore harinya.
  2. Buat lubang tanam dengan menugal menggunakan batang kayu berdiameter 6—10 cm.
  3. Lepaskan bibit dari daerah penyemaian secara hatihati. Perakaran bibit dihentikan terganggu, usahakan media tanam tidak rusak / pecah.
  4. Masukkan bibit ke dalam lubang tanam secara hati-hati. Usahakan tidak ada rongga antara ujung media semai dengan permukaan tanah di lubang tanam.
  5. Timbun lubang tanam tersebut dengan tanah sampai ketinggian 2—3 cm di bawah daun. Usahakan daun tidak menyentuh permukaan mulsa.
  6. Siram air di area sekitar bibit untuk mengurangi stres bibit & mempercepat proses adaptasi. Lakukan penyiraman secara rutin dengan cara menyiram satu per satu / menggunakan sistem penggenangan selokan (leb).
  7. Lakukan pengamatan pertanaman bibit secara rutin. Jika ada bibit mati, segera lakukan penyulaman biar pertanaman bibit tetap seragam.
  8. Pada umur 8—20 HST, lakukan pewiwilan tunas samping untuk membentuk tajuk yg sempurna. Pewiwilan dilakukan sebanyak 2—3 kali sampai terbentuk percabangan utama.
  9. Pasang ajir sedini mungkin / maksimum tiga ahad sesudah tanam. Pengajiran yg terlambat akan merusak akar tanaman.
  10. Pada umur 10—15 HST, lakukan pemupukan kocoran dengan melarutkan NPK sebanyak 5 gram per liter air. Masing-masing tumbuhan diberi 200 ml larutan kocoran / setara dengan satu gelas plastik. Siram pupuk di lubang tanam. Usahakan daun tidak terkena pupuk tersebut.
  11. Untuk menunjang fase generatif, lakukan pemupukan susulan dengan takaran 50—100 kg/ha sebanyak dua kali pada umur 55—60 HST & 90—95 HST. Pemupukan sanggup dilakukan dengan cara buat lubang di sekitar lubang tanam.
  12. Apabila pertanaman tumbuhan kurang maksimal, semprotkan pupuk daun mikro menjelang ber.bunga sebanyak tiga kali dengan interval 10—14 hari. Pupuk daun mikro diberikan sesuai takaran proposal di label kemasan.
  13. Pada ketika tajuk tumbuh optimal, lakukan pewiwilan daun bau tanah yg berada di bawah cabang utama.
  14. Jaga sanitasi lahan dengan cara membersihkan gulma, hama, & tumbuhan yg terjangkit penyakit.
  15. Lakukan pengamatan terhadap pertanaman tanaman, kondisi lingkungan, serta serangan hama & penyakit secara rutin.
  16. Lakukan pengendalian secara manual apabila terlihat ada serangan hama & penyakit. Jika serangan sudah parah, lakukan penyemprotan pestisida sesuai dengan proposal di label kemasannya.

F. Panen & Pascapanen

 Permintaan masyarakat terhadap cabe selalu meningkat setiap tahunnya Untung Besar dari Bisnis Bertanam Cabai
  1. Umur panen cabe bervariasi, tergantung pada varietas yg dipakai & ketinggian lahan. Umumnya, cabe yg ditanam di dataran rendah akan lebih cepat panen10 hari dibandingkan dengan cabe yg ditanam di dataran tinggi. Umur panen rata-rata cabe sekitar 80—120 HST (hari sesudah tanam).
  2. Panen cabe dilakukan dengan cara memetik buah & tangkainya. Caranya, pegang tangkai buah, kemudian tarik ke atas sampai tangkai terlepas dari cabang. Hindari menarik ke bawah sebab sanggup merusak cabang produktif tanaman.
  3. Kumpulkan hasil panen di dalam karung / keranjang panen.
  4. Bersihkan & sortasi cabai. Pisahkan cabe yg amis & terjangkit penyakit biar tidak menular ke cabe lainnya.
  5. Apabila panen dilakukan sesudah hujan, kering anginkan terlebih dahulu biar tidak menjadikan kebusukan buah.
  6. Kemas cabe menggunakan boks plastik, karung, kardus, / karung jaring.

G. Kendala & Solusi


Kendala Solusi
Fluktuasi harga cabai - A&ya pembagian wilayah penanaman di pusat produksi cabai, sehingga panen raya tidak terlalu melimpah.
- Biasakan penggunaan cabe olahan menyerupai cabe kering, cabe bubuk, & bumbu cabai, sehingga sanggup mengimbangi penggunaan cabe segar.
Ketersediaan air yg kurang Pastikan lahan mempunyai sumber air yg cukup sebelum menanam. Jika terpaksa, buat jalan masuk irigasi gres untuk mengalirkan air ke lahan.
Pencurian & penjarahan - Jaga lahan dengan baik.
- Rekrut tenaga kerja dari warga sekitar & berikan upah yg sesuai dengan UMR.
- Turut serta dalam agresi sosial dalam masyarakat.
Kerusakan ketika panen &
pascapanen
- Pastikan pasar yg akan dituju.
- Sortir cabe sesuai kualitas & pisahkan cabe yg busuk.
- Kemas dengan baik biar sirkulasi udara tetap baik selama perjalanan (distribusi).

H. Analisis Usaha

a. Asumsi

1. Lahan yg dipakai seluas 10.000 m² dengan sistem sewa Rp700.000/bulan.
2. Periode perhitungan analisis perjuangan usaha cabe dilakukan setiap enam bulan.
3. Jumlah cabe terjual selama satu periode 13.000 kg dengan harga jual Rp6.500/kg.

b. Perhitungan Biaya

— Biaya Investasi

Komponen Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
Alat pertanian 4 set 200.000 800.000
Ember plastik 10 buah 20.000 200.000
Timbangan 2 buah 80.000 160.000
Boks panen 8 buah 100.000 800.000
Gembor 8 buah 75.000 600.000
Sprayer 2 buah 350.000 700.000
Total Biaya Investasi 3.260.000

— Biaya Tetap
Uraian Masa Pakai Harga (Rp) Penyusutan (Rp) Total Biaya (Rp)
Sewa lahan 10.000 m2 6 bulan 700.000 4.200.000
Penyusutan peralatan pertanian 36 bulan 800.000 6/36 x 200.000 133.333
Penyusutan bejana plastik 24 bulan 200.000 6/24 x 200.000 50.000
Penyusutan timbangan 36 bulan 160.000 6/36 x 160.000 26.667
Penyusutan boks panen 36 bulan 800.000 6/36 x 800.000 133.333
Penyusutan gembor 24 bulan 600.000 6/24 x 600.000 150.000
Penyusutan sprayer 60 bulan 700.000 6/60 x 700.000 70.000
Total Biaya Tetap 4.763.333

— Biaya Variabel
Uraian Satuan Harga (Rp) Total Biaya (Rp)
Benih 20 pak 85.000 1.700.000
Pupuk kan&g 10.000 kg 300 3.000.000
Pupuk urea 300 kg 1.400 420.000
Pupuk SP-36 200 kg 1.900 380.000
Pupuk ZA 200 kg 1.200 240.000
Pupuk KCl 250 kg 1.800 450.000
Pupuk susulan NPK mutiara 400 kg 8.000 3.200.000
Pupuk daun makro 5 kg 30.000 150.000
Pupuk daun mikro 5 kg 30.000 150.000
Kapur pertanian 2.000 kg 300 600.000
Insektisida 25 liter 150.000 3.750.000
Fungisida 25 liter 70.000 1.750.000
Tali rafia 10 rol 5.000 50.000
Ajir 17.000 batang 150 2.550.000
Sungkup plastik 75 meter 3.000 225.000
Polibag 15 kg 30.000 450.000
Mulsa plastik 11 rol 350.000 3.850.000
Tenaga kerja persemaian 60 HKW 15.000 900.000
Tenaga kerja pengolahan lahan 175 HKP 20.000 3.500.000
Tenaga kerja penanaman 50 HKW 15.000 750.000
Tenaga kerja pemeliharaan 250 HKP 20.000 5.000.000
Tenaga kerja pemeliharaan 200 HKW 15.000 3.000.000
Tenaga kerja panen & pascapanen 50 HKP 20.000 1.000.000
Tenaga kerja panen & pascapanen 100 HKW 15.000 1.500.000
Total Biaya Tidak Tetap 38.565.000

Keterangan :     HKW = Hari Kerja Wanita (6 jam sehari)
                            HKP = Hari Kerja Pria (8 jam sehari)
— Total Biaya Operasional per Periode
Total biaya operasional = Total biaya tetap + total biaya variabel
            = Rp4.763.333+ Rp38.565.000
            = Rp43.328.333

c. Pendapatan & Keuntungan

— Pendapatan per Periode
Pendapatan     = Jumlah cabe terjual x harga cabai
                       = 13.000 kg x Rp6.500/kg
                       = Rp84.500.000
— Keuntungan per Periode
Keuntungan     = Pendapatan – Total biaya operasional
                        = Rp84.500.000 – Rp43.328.333
                        = Rp41.171.667

d. Kelayakan Usaha

— R/C Rasio
Rasio R/C     = Pendapatan : Total biaya operasioanal
                     = Rp84.500.000 : Rp43.328.333
                     = 1,95
R/C lebih dari satu artinya perjuangan akal daya cabe layak dijalankan. R/C 1,95 artinya setiap penambahan2 modal sebesar Rp1 akan memperlihatkan pendapatan sebesar Rp1,95.
— Pay Back Period
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
                           = (Rp3.260.000: Rp41.171.667) x 1 bulan
                           = 0,08 bulan
Artinya, titik balik modal perjuangan akal daya cabe sanggup dicapai kurang dari satu bulan (0,08 bulan).