Latest News

Bisnis Bertanam Sayuran Caisim Unggul

A. Peluang Agrousaha Sayuran Caisim

 Perkembangan perjuangan kuliner ternyata berdampak positif terhadap perjuangan di sektor pertanian Bisnis Bertanam Sayuran Caisim Unggul
Perkembangan perjuangan kuliner ternyata berdampak positif terhadap perjuangan di sektor pertanian. Secara tidak langsung, penggunaan sayuran menyerupai caisim sebagai salah satu bahan2 baku perjuangan kuliner juga semakin meningkat. Menjamurnya perjuangan kuliner masakan Cina menjadi salah satu alasan meningkatnya kebutuhan caisim. Karena itu, peluang perjuangan kebijaksanaan daya caisim bersama-sama sangat baik.
Pertanaman caisim yg relatif cepat juga memperlihatkan laba tersendiri bagi petani. Pasalnya, perputaran modal pun menjadi lebih cepat. Terlebih, jikalau sayuran ini mempunyai kualitas tinggi & sanggup diterima di pasar modern & supermarket.

B. Persiapan Perlengkapan Usaha

  1. Pilih benih caisim bersertifikat & mempunyai daya pembiasaan tinggi terhadap kondisi iklim setempat.
  2. Siapkan pupuk organik berupa kompos / pupuk kan&g dengan takaran 3 ton/hektare.
  3. Siapkan pupuk urea, SP-36, & KCl dengan takaran masing-masing 250 kg, 100 kg, & 150 kg untuk luas lahan satu hektare.
  4. Siapkan peralatan pertanian, menyerupai cangkul, garu, kored, ember, & gembor.
  5. Siapkan bedeng persemaian seluas 1% dari total luas tanam. Untuk luas 500 m², bedengan yg diharapkan 5 m² dengan panjang 5 meter, lebar 1 meter, & tinggi 15—20 cm.
  6. Untuk memudahkan panen, siapkan peralatan panen berupa keranjang panen, timbangan, pisau, & tali rafia.

C. Persiapan Lahan & Persemaian Caisim

a. Persiapan Lahan

  1. Pilih lokasi yg mempunyai tipe tanah lempung berpasir, gembur, subur, & mengandung bahan2 organik dengan pH optimum 6—6,8.
  2. Memiliki jalan masuk irigasi & drainase yg baik, sinar matahari cukup, & berada di ketinggian 100—1.000 meter dpl.
  3. Bersihkan lahan dari gulma & sisa tumbuhan sebelumnya.
  4. Jika pH tanah relatif asam (kurang dari 5), taburkan kapur pertanian minimum 1 ton/hektare / 50 kg/500 m².
  5. Bajak & cangkul lahan untuk membalik tanah semoga menjadi lebih gembur & mematikan pertanaman gulma.
  6. Buatkan plot dengan ukuran 5 x 5 meter sebanyak 20 buah. Satu plot terdiri dari 4 bedengan dengan jarak antarbedengan 20 cm.

b. Persiapan Bedeng Persemaian

 Perkembangan perjuangan kuliner ternyata berdampak positif terhadap perjuangan di sektor pertanian Bisnis Bertanam Sayuran Caisim Unggul
  1. Siapkan bedeng persemaian satu bulan sebelumnya. Lahan bedeng persemaian sebaiknya subur, bertekstur tanah gembur, & menerima sinar matahari langsung. Selain itu, lokasi bedengan harus gampang diawasi.
  2. Taburkan pupuk kan&g ke permukaan bedeng semai dengan takaran 2—3 kg per 1 m². Kebutuhan pupuk kan&g untuk luasan 5 m² sebanyak 10—15 kg.
  3. Jika tekstur tanah kurang gembur, tambahkan sekam bakar secukupnya.
  4. Sebelum menabur benih, siram bedeng semai semoga kondisi tanah menjadi lembap.
  5. Buat alur semai melintang di bedengan dengan jarak antar-alur 8—10 cm. Tanam benih dengan kerapatan 4—5 benih per 1 cm sepanjang alur tanam. Tutup alur dengan tanah setebal 0,5 cm.
  6. Tutupi permukaan bedengan dengan daun pisang, karung goni, / plastik selama 2—3 hari / sampai benih berkecambah.
  7. Lakukan perawatan berupa penyiraman teratur & penyiangan gulma.
  8. Lakukan pengamatan terhadap bibit yg mati terkena penyakit dumping off.

D. Penanaman & Pemeliharaan

  1. Proses penanaman dilakukan setiap ahad sebanyak lima plot, sehingga jumlah caisim yg ditanam selama satu bulan sebanyak 20 plot.
  2. Menjelang penanaman, siram lahan semoga berair sehingga benih caisim sanggup tumbuh dengan baik.
  3. Bagi bedeng menjadi empat baris tanam dengan jarak antarbaris 25 cm. Baris terluar berjarak 12,5 cm dari pinggir bedengan.
  4. Tanam bibit di lubang sedalam 2—3 cm dengan jarak tanam dalam baris sepanjang 25 cm. Setiap lubang tanam hanya diisi oleh satu bibit.
  5. Setelah simpulan menanam, buat alur di antara baris tanaman. Taburkan pupuk yg dicampur sesuai takaran masing-masing. Saat awal penanaman, pupuk urea, SP-36, & KCl diberikan masing-masing sebanyak 30%, 100%, & 50% dari takaran yg dianjurkan. Sisa pupuk lainnya diberikan pada umur 15 hari sehabis tanam (HST) dengan cara dukungan yg sama. Anjuran takaran untuk pemupukan sanggup dilihat pada tabel di bawah ini.

    Jenis
    Pupuk
    Dosis per ha
    Dosis per 500 m²
    Dosis per plot (25 m²)
    Pemupukan Awal per plot
    Pemupukan Susulan per plot
    Urea 300 kg
    15 kg
    750 gram
    250 gram
    500 gram
    SP-36 150 kg
    7,5 kg
    375 gram
    375 gram
    -
    KCl 150 kg
    7,5 kg
    375 gram
    175 gram
    200 kg
  6. Tutup lubang tanam & alur pupuk dengan menggunakan tanah.
  7. Lakukan penyiraman secara teratur semoga lahan tidak kekeringan. Penyiraman sanggup membantu bibit menjadi lebih cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
  8. Saat tujuh hari sehabis tanam, lakukan pengamatan terhadap seluruh tanaman. Jika ada bibit mati, segera sulam dengan bibit yg baru.
  9. Bersihkan gulma yg tumbuh di bedengan.
  10. Lakukan pengamatan terhadap aneka macam risiko serangan hama. Jika diperlukan, pasang perangkap serangga di beberapa tempat.
  11. Lakukan pemupukan tambahan2 menggunakan pupuk NPK yg diberikan dengan cara dikocor. Caranya, larutkan 200 gram NPK ke dalam 10 liter air untuk satu plot, kemudian siram di bab pangkal tanaman. Usahakan larutan pupuk tidak mengenai daun alasannya sanggup berisiko menjadikan kelayuan. Lakukan aplikasi ini pada 10 HST & 25 HST (hari sehabis tanam).
  12. Ulangi semua tahapan untuk penanaman berikutnya pada ahad kedua, ketiga, & keempat.

E. Panen & Pascapanen

  1. Panen caisim dikala berumur 30—35 hari sehabis tanam. Pemanenan dilakukan secara sedikit demi sedikit setiap ahad sebanyak lima plot sesuai dengan umur caisim siap panen.
  2. Lakukan pengairan lahan menjelang panen untuk memudahkan dikala mencabut caisim.
  3. Cuci caisim dengan air untuk membersihkan sisa-sisa tanah di permukaan daun & akar.
  4. Tiriskan caisim dengan cara mengeringanginkan semoga tidak gampang busuk.
  5. Ikat caisim yg sudah higienis dengan bobot per ikat 200—250 gram. Agar lebih menarik, ikat menggunakan label isolasi berlogo / kemasan plastik terbuka yg berlogo.

F. Kendala & Solusi Usaha Bertanam Caisim


Kendala Solusi
Serangan hama menyerupai ulat tanah, ulat grayak, ulat perusak daun, belalang, & serangga penggorok daun.
Sementara itu, terjadi risiko serangan penyakit menyerupai basi daun & akar gada.
- Lakukan sanitasi lahan dengan baik.
- Buang & matikan segera hama yg ditemukan.
- Gunakan pestisida organik.
- Lebarkan jarak tanam dikala penanaman pada ekspresi dominan hujan.
- Lakukan rotasi tanaman.

G. Analisis Usaha Bertanam Caisim

a. Asumsi

  1. Lahan yg dipakai seluas 500 m² dengan sistem sewa Rp50.000/bulan.
  2. Periode perhitungan analisis perjuangan dilakukan setiap tiga bulan.
  3. Jumlah caisim terjual selama satu periode 850 kg dengan harga jual Rp2.700/kg.

b. Perhitungan Biaya

— Biaya Investasi
Komponen Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
Alat pertanian 1 set 200.000 200.000
Ember plastik 2 buah 20.000 40.000
Timbangan 2 buah 80.000 160.000
Boks panen 2 buah 100.000 200.000
Gembor 2 buah 75.000 150.000
Sprayer 1 buah 350.000 350.000
Total Biaya Investasi 1.100.000

— Biaya Tetap
Uraian Masa Pakai Harga (Rp) Penyusutan (Rp) Total Biaya (Rp)
Sewa lahan 500 m2 3 bulan 50.000 150.000
Penyusutan peralatan pertanian 36 bulan 200.000 3/36 x 200.000 16.667
Penyusutan bejana plastik 24 bulan 20.000 3/24 x 40.000 2.500
Penyusutan timbangan 36 bulan 100.000 3/36 x 100.000 8.333
Penyusutan boks panen 36 bulan 75.000 3/36 x 70.000 6.250
Penyusutan gembor 24 bulan 150.000 3/24 x 150.000 18.750
Penyusutan sprayer 60 bulan 350.000 3/60 x 350.000 17.500
Total Biaya Tetap 220.000

— Biaya Variabel
Uraian Satuan Harga (Rp) Total Biaya (Rp)
Benih 15 bungkus 12.000 180.000
Pupuk kan&g 165 kg 300 49.500
Pupuk urea 15 kg 1.400 21.000
Pupuk SP-18 7,5 kg 1.900 14.250
Pupuk KCl 7,5 kg 1.800 13.500
Pupuk NPK mutiara 8 kg 8.000 64.000
Kapur pertanian 50 kg 300 15.000
Tenaga kerja pengolahan lahan 2 HKP 20.000 40.000
Tenaga kerja persemaian 15 HKW 15.000 225.000
Tenaga kerja penanaman 10 HKW 15.000 150.000
Tenaga kerja pemeliharaan 20 HKP 20.000 400.000
Tenaga kerja panen & pascapanen 5 HKP 15.000 75.000
Total Biaya Tidak Tetap 1.247.250


Keterangan :     HKW = Hari Kerja Wanita (6 jam sehari)
                            HKP = Hari Kerja Pria (8 jam sehari)
— Total Biaya Operasional per Periode
Total biaya operasional = Total biaya tetap + total biaya variabel
                                      = Rp220.000+ Rp1.247.250
                                      = Rp1.467.250

c. Pendapatan & Keuntungan

— Pendapatan per Periode
Pendapatan     = Jumlah kangkung terjual x harga kangkung
                       = 850 kg x Rp2.700/kg
                       = Rp2.295.000
— Keuntungan per Periode
Keuntungan     = Pendapatan – Total biaya operasional
                        = Rp2.295.000 – Rp1.467.250
                        = Rp827.750

d. Kelayakan Usaha

— R/C Rasio
Rasio R/C     = Pendapatan : Total biaya operasioanal
                     = Rp2.295.000 : Rp1.467.250
                     = 1,56
R/C lebih dari satu artinya perjuangan kebijaksanaan daya caisim layak dijalankan. R/C 1,56 artinya setiap penambahan2 modal sebesar Rp1 akan memperlihatkan pendapatan sebesar Rp1,56.
— Pay Back Period
Pay back period   = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
                             = (Rp1.100.000 : Rp827.750) x 1 bulan
                             = 1,33 bulan
Artinya, titik balik modal perjuangan kebijaksanaan daya caisim sanggup dicapai sehabis 1,33 bulan / 40 hari.