Latest News

Memanen Kacang Tanah Milik Kakek

Bulan agustus 2014 ini, flora kacang tanah milik kakekku sudah siap dipanen. Karena tanamannya cukup banyak, jadi kakek yg sudah ditinggalkan nenek meminta saya & saudaraku untuk turut membantu memanennya. Hari pertama panen, nampaknya sangat sulit dilakukan alasannya yaitu tanah yg keras buat pohon kacang sulit dicabut & biji kacangnya banyak yg tertinggal di dalam tanah. Bahkan banyak juga yg pohonnya dicabut, ternyata tidak ada kacangnya sama sekali akhir tertinggal di dalam tanah tadi.



Karena mulainya sudah agak sore, jadi waktu pun terasa kian cepat. Matahari pun mulai bersembunyi di antara celah-celah pohon jati & kakao. Akhirnya alasannya yaitu sudah mau magrib, kami yg terdiri dari aku, istriku & adikku bergegas pulang kerumah.

Namun sayg tidak banyak kacang yg berhasil saya panen. Karena ya itu tadi, tanahnya sangat keras. Alhamdulillah sehabis hingga dirumah, bapak saya menyampaikan kalau kacang ini belum terlalu tua. Akhirnya kakek tetapkan untuk menunda panen hingga tiga hari ke depan biar kacang benar-benar siap dipanen.

Tiga hari telah berlalu, & kami pun siap melanjutkan pemanenan selanjutnya. Kali ini dibantu oleh kakek, yg bertugas untuk mencabut pohonnya dari tanah. Adik saya juga membantu kakek mencabut kacang yg kami sebut "kacang brol" ini. Se&gkan saya & istriku, ialah yg bertugas untuk memetik kacangnya dari tangkai pohonnya.

Asik,, tidak ibarat panen pertama, kali ini tampaknya hasilnya lebih banyak. Sebab benar-benar dimulai dari pagi, kemudian dibantu oleh kakek. Selain itu kami juga sudah sedikit terbiasa memetik kacang ini, sehingga mengetahui cara memetiknya dengan cepat.

Saya sangat suka dengan pekerjaan ibarat ini. Karena selain menerima penghasilan, kerja di kebun juga bisa, dijadikan sarana untuk menyegarkan pikiran. Melihat-lihat tanaman, memetik kelapa muda, aben ubi kayu, & masih banyak lagi hal-hal lain yg asik dilakukan.




Lagi-lagi sore pun tiba. Akhirnya kami pulang dengan hasil yg cukup lumayan. Namun alasannya yaitu panen belum selesai, kami tetap akan melanjutkannya esok hari.

Kukuruyuu..k.. alhasil pagi pun tiba, & hari ini kami melanjutkan memanen kacang milik kakek. Namun kali ini sedikit berbeda dengan kemarin-kemarin, bahwa pencabutan pohon kacangnya terasa lebih mudah. Sebab semalam hujan turun & tanah pun menjadi gembur. Alhamdulillah sanggup pengalaman gres bahwa jikalau ingin memanen kacang di tanah keras, maka dengan dukungan hujan sanggup buatnya menjadi gembur & kacang pun gampang di cabut. Lihat ini..


Setelah pencabutan hingga pada pertengahan, waduh.. sangat murung melihat kacang kakek diserang tikus. Tepatnya flora yg di penggalan barat, hampir 80% dimakan tikus. Kaprikornus setiap kali cabutan, paling-paling hanya menyisakan dua / tiga biji saja.

Namun meskipun begitu, kami masih bersyukur alasannya yaitu masih ada juga yg disisakan oleh tikus-tikus itu. O iya, pemanenan kacang ini butuh waktu satu ahad lo.. Lama juga ya, saya kira hanya beberapa hari saja selesai, ternyata dugaanku salah. Kenapa begitu? ya alasannya yaitu proses mencabut kacang ini harus hati-hati, & memetiknya dari tangkainya pun juga sangat lama.

Nah, sehabis semuanya selesai dipanen, kacang-kacang ini dijemur untuk selanjutnya dikupas & dijual tanpa kulitnya. Lumayanlah, buat beli beras sama kebutuhan kakekku yg lainnya. Tidak lupa juga kebutuhan pulsaku he he..


Sebenarnya jikalau tidak terjangkit tikus, panen kali ini bisa, saja lebih banyak. Saya memprediksi bahwa tikus telah memakan kacang sekitar 30% dari seluruh tanaman. Lumayan kan, kalau yg 30% itu untuk beli beras.

Tapi tidak mengapa, ada pelajaran dari semua itu. Mudah-mudahan Allah menggantikan flora yg dicuri tikus dengan berkah yg baik kepada kakek aku, amin. Demikianlah dongeng saya ihwal memanen kacang tanah di la&g kakek, semoga berkhasiat. Terima kasih bagi Anda yg bersedia membacanya. Salam Sukses..