Latest News

Pemetikan & Penanganan Budidaya Semangka Sesudah Panen

Tanaman semangka sudah menghasilkan buah sesudah berumur 70 hingga 100 hari semenjak ditanam di areal penanaman, tergantung dari kondisi cuaca & jenis bibit yg ditanam. Tanaman yg berbuah serempak sanggup dipanen sekaligus, tetapi tumbuhan yg berbuah tidak bersamaan biasanya dipetik dua kali. Pada pemetikan pertama dipilah buah yg sudah tua. Pada pemetikan kedua semua buah dipetik, lantaran dedaunan tumbuhan sudah mengering & buah sudah tidak bisa, berkembang; sanggup dipetik pula pada kesempatan ketiga, yakni beberapa hari lalu, jika memang memungkinkan.

PEMETIKAN HASIL
Buah yg sudah tua, ketika dipetik warna daging buahnya masih berwarna muda. Tetapi sesudah dua hari, daging buah akan bertambah bau tanah warnanya, tetapi berat buah akan sedikit mengalami penyusutan. Biasanya petani menjual eksklusif sesudah buah dipetik kepada tengkulak di tempat panenan berlangsung. Buah ditimbang menggunakan timbangan gantung sesudah di­pilih berdasarkan kelas buah, yg dibagi menjadi:
  • Kelas A
    Buah berukuran 4 kg ke atas, berbentuk tepat berdasarkan jenis bibitnya, tidak cacat /pun keropos.
  • Kelas B
    Buah berukuran 2-4 kg berbentuk tepat berdasarkan jenis bibitnya, tidak cacat; buah berukuran 4 kg ke atas yg mengalami kelainan bentuk /pun cacat yg masih dalam batas toleransi
  • Kelas C (Unyil)
    Buah berukuran di bawah 2 kg, buah cukup masak & baik dikonsumsi.
  • Kelas D / klas bekas sortiran (BS)
    Buah segala ukuran yg merupakan buah yg cacat di luar batas toleransi masing-masing kelas, tetapi masih laik dikonsumsi.
  • Kelas buah yg tidak baik dikonsumsi, lantaran busuk, mentah & sebab-sebab lainnya.
Pemetikan buah dilakukan pada ketika cuaca indah & cerah, tidak berawan hingga buah terpetik dalam kondisi kering permukaan kulit buahnya, semoga tahan disimpan beberapa usang di tingkat pengecer. Pekerjaan pemetikan buah, perlu memperhatikan beberapa aspek, yakni:

1. Kematangan buah
Buah semangka yg sudah bau tanah (matang) harus segera dipetik semoga tidak terjadi penyusutan berat & mutu. Tkamu-tkamu buah siap dipetik ialah:
  • Tangkai buah mengecil, hingga terlihat tidak sesuai dengan ukuran buah tersebut. Tangkai menyerupai itu sudah tidak berbulu, & biasanya cenderung bergaris-garis coklat yg dalam beberapa waktu makin dominan.
  • Warna buah mengkilat.
  • Sulur pada belahan pangkal buah kecil & mengering.
  • Bagian buah yg terletak di atas lkamusan berubah warna dari putih menjadi kuning tua.
  • Bila ditepuk, buah yg telah bau tanah cenderung mengeluarkan nada tinggi. Cara menyerupai ini harus dilakukan hati-hati, lantaran pada semangka jenis tertentu gampang sekali retak kulit buahnya.
2. Cara pemetikan
Buah yg dipetik sekaligus sanggup eksklusif dipotong dengan gunting pada tangkai buah sejarak 7 cm dari buah. Buah yg direncanakan dipetik sedikit demi sedikit dipilah yg benar-benar tua, kemudian dipetik menyerupai cara di atas

3. Cara pengangkutan
* Dari areal penanaman menuju ke tempat penimbangan
Apabila areal penanaman terletak di tengah-tengah lingkungan persawahan sehingga kendaraan pengangkut tidak bisa, mencapai areal penanaman, buah diangkut dengan menggunakan bakul yg diberi ganjal jerami kering kemudian digendong /pun dipikul menuju ke tempat penimbangan.

* Dari lokasi penanaman menuju ke tempat penampungan
Buah yg telah ditimbang disusun pada lantai kendaraan yg telah dilapisi jerami kering setebal 10-15 cm. Tinggi susunan maksimum 7 buah, dengan pelapisan jerami kering pada setiap buah. Posisi buah mendatar (horizontal).

4. Cara penyimpanan
* Di dalam ruangan berpengatur suhu
Buah diletakkan horizontal pada rak-rak di dalam ruangan pendingin; diatur sedemikian rupa sehingga buah yg lebih dulu masuk akan lebih dulu dijual. Kelembaban di dalam ruangan diatur pada angka kisaran 80%-85%, suhu ruangan (kamar pendingin) 4,4 °Celcius (sekitar40 derajat Fahrenheit).

* Di dalam ruangan tanpa pengatur suhu
Pada ruangan penyimpan demikian, jerami sebagai ganjal lantai harus benar-benar kering, semoga tidak menjadikan kebusukan pada buah jawaban kelembaban dari jerami basah. Sirkulasi udara (ventilasi) harus terjamin; tidak terkena sinar matahari & higienis dari hama pengganggu. Buah yg akan disimpan masih segar, tidak berlubang hingga mengeluarkan cairan, kulit buah kering benar.

Buah disusun horizontal maksimum 3 buah, dengan lantai yg diberikan ganjal jerami kering setebal 10-15 cm & sedikit jerami kering yg disisipkan pada setiap susunan buah.

* Perlakuan khusus
Buah yg tangkainya sudah terlihat membusuk lantaran terlambat dipetik lantaran cuaca yg tidak mendukung (sering hujan misal nya), dikelupas dengan menggunakan pisau tajam yg direndam dengan fungisida / bakterisida sebelum digunakan.

Tangkai buah yg menempel pada buah dipotong hingga bersih, kemudian buah dijemur / dikeringkan dengan peralatan pengering rambut (hair dryer) beberapa menit untuk mcncegah perambatan basil pembusuk yg mungkin akan menjadikan busuknya buah.

B. PENANGANAN PASCAPANEN
Kebanyakan petani semangka produktif akan kembali mengolah lahan yg telah dipanen untuk ditanami kembali dengan tumbuhan yg sama. Ternyata hasil panenan kedua pun tidak kalah bagusnya dengan hasil panenan periode sebelumnya, malahan biaya yg dikeluarkan lebih rendah daripada biaya yg dikeluarkan pada penanaman periode sebelumnya. Hal tersebut sanggup terjadi karena:
  • Biaya yg harus dikeluarkan untuk pengujian lahan tidak perlu diadakan.
  • Biaya pembuatan bedengan sanggup dihemat lantaran pada periode penanaman kedua, bedengan yg telah ada hanya sedikit dirombak. Biaya bahan2-bahan2 penanaman & obat sanggup dihemat, karena
    ada kemungkinan bahwa obat & bahan2 sisa dari penanaman periode I yg kurang anggun justru menjadi lebih anggun pada animo tanam tahun berikutnya.
  • Secara tidak langsung, waktu yg dibutuhkan untuk persiapan penanaman periode II lebih singkat, sehingga biaya sewa tanah sanggup dihemat.
Sebelum memutuskan relokasi penanaman periode II, relokasi itu sendiri perlu kita pertimbangkan:
  • Apakah hasil panen periode I sesudah dievaluasi ternyata menawarkan keuntungan? Kalau mengalami kegagalan hingga rugi, maka perlu dicari penyebabnya. Bila kerugian terjadi lantaran faktor teknis yg sifatnya bukan lantaran kondisi lingkungan /pun keadaan tanah pada areal tersebut, maka relokasi itu bias dilakukan untuk penanaman periode II
  • Apakah diperkirakan waktu yg dibutuhkan untuk penanaman hingga panen periode II masih cukup, artinya belum tiba animo penghujan. Aspek ini boleh kita abaikan, lantaran banyak petani yg tetap menanam tumbuhan semangka di animo hujan & balasannya anggun sehingga buah semangka tersedia di pasaran di sepanjang tahun.
Bila kedua aspek di atas telah kila teliti & balasannya ternyata menunjang relokasi tahap II, kita sanggup mengupayakan relokasi ini. Tahap-tahap pengerjaan relokasi yakni sebagai berikut:

1. Bentuk bedengan dirombak untuk memindahkan baris tanam
Bedengan perlu diubah sedemikian rupa hingga baris tanam tetap berada di tepi bedengan, tetapi dengan tanah gres yg pada periode penanaman I belum mengalami tahap pemupukan dasar, sehingga sanggup dibutuhkan kandungan unsur-unsur tanah "baru" ini masih lengkap.

Bedengan yg sanggup dirombak untuk relokasi penanaman periode II ini hanya bedengan yg mengikuti contoh bentuk:
* Bedengan tunggal dengan baris tanam gkamu
Tata cara perombakan bedengan, ditunjukkan pada berikut ini:

Tanaman semangka sudah menghasilkan buah sesudah berumur  Pemetikan & Penanganan Budidaya Semangka Setelah Panen
Bentuk bedengan contoh bedengan tunggal berbaris tanam gkamu

Dari gambar di atas, tampak belahan tengah bedengan digali menjadi selokan drainase sekaligus jalan perawatan. Tanah bekas galian tersebut dipakai untuk menimbun kanal drainase usang hingga terbentuk bedengan gres dengan as tengah menempati bekas kanal drainase yg usang (periode tanam pertama).

* Bedengan dengan contoh bentuk tunggal & berbaris tanam tunggal
Pola bentuk bedengan demikian paling gampang dikerjakan kembali, lantaran tidak perlu dilakukan perombakan tetapi cukup dengan pembalikan arah pertanaman tumbuhan / pemindahan baris tanam pada sisi bedengan.

Untuk jelasnya sanggup dilihat pada Gambar berikut ini:

Tanaman semangka sudah menghasilkan buah sesudah berumur  Pemetikan & Penanganan Budidaya Semangka Setelah Panen
Bentuk bedengan contoh bedengan tunggal berbaris tanam tunggal
* Bedengan yg menggunakan turus & rak buah
Sebaiknya jangan ditanami kembali sesudah periode tanam I dipetik hasilnya, lantaran kita tidak bisa, memindahkan baris tanam pada tempat "baru" yg belum terjamah oleh akar tumbuhan pada periode penanaman sebelumnya. Bila diinginkan penanaman kembali, tanah harus diaduk sedemikian rupa menyerupai tahapan pengerjaan lahan pada periode tanam I.

Pemaksaan perombakan bedengan untuk relokasi tanam periode II memiliki risiko kegagalan panen yg cukup besar. Untuk tujuan komersial, cara pengerjaan bedengan menyerupai ini tidak menguntungkan. Oleh lantaran itu lebih baik mencari lokasi gres /pun merombak total lahan tersebut menyerupai proses pembukaan lahan baru