Latest News

Persiapan Lahan Untuk Budidaya Semangka Bag. Kedua

Bedengan berbaris tanam tunggal dengan turus Persiapan Lahan Untuk Budidaya Semangka bag. Kedua
Bedengan berbaris tanam tunggal dengan turus
Keterangan gambar:
Panjang bedengan : Sama panjangnya dengan areal penanaman.
Lebar bedengan : 120-130 cm.
Tinggi bedengan : 40- 60 cm.
Tinggi turus : 220 cm di atas permukaan tanah.
Kedalaman penanaman kaki turus: minimal 10 cm.
Tinggi rak buah : 50-70 cm di atas permukaan bedengan.

Keuntungan dari bentuk bedengan menyerupai di atas ialah ialah:
  • Perawatan tumbuhan gampang dilakukan & gampang dikontrol, lantaran dedaunan tumbuhan & buah terletak pada daerah yg gampang dilihat.
  • Pada areal lahan penanaman yg sempit, relatif lebih banyak sanggup menampung tanaman. Biasanya 2 kali lipat dari bentuk bedengan yg lainnya.
  • Risiko rusaknya tumbuhan akhir teknis & gangguan hama pada buah relatif kecil. Sebab, tumbuhan tidak akan terinjak ketika melaksanakan penyerbukan buatan & buah tidak terletak di atas per­mukaan tanah yg sangat disenangi hama & penyakit.
Kerugian teladan bentuk bedengan demikian ialah:
  • Biaya operasional yg harus dikeluarkan relatif lebih banyak lantaran harus menyediakan turus & rak buah.
  • Pembuatan turus & rak buah membutuhkan waktu & tenaga ekstra yg berarti menambah biaya pula.
  • Hanya sanggup dipelihara 2 cabang pada dap tanaman.
Dari beberapa teladan bentuk bedengan yg kami utarakan, bentuk yg paling banyak dipergunakan ialah bentuk bedengan berbaris tanam gkamu. Bentuk bedengan demikian lebih efisien baik dari segi waktu pembuatan maupun perawatan, & secara hemat lebih murah. Bentuk bedengan hendaknya juga diadaptasi dengan kondisi areal penanaman & keuangan yg ada.

3. Tahap penghalusan & perataan bongkahan tanah
Tanah pada sisi bedengan, daerah untuk penanaman semangka harus kita hancurkan dengan menggunakan cangkul, sehingga bong­kahan tadi hancur menjadi remah. Bagian tengah bedengan (bagian lkamusan buah) pada bentuk bedengan non turus, kita ratakan sekedarnya saja, tidak perlu hingga menjadi remah. Pada serpihan tersebut nantinya untuk dijadikan daerah perambatan tumbuhan & bantalan peletakan tumbuhnya buah. Bagian ini kita lapisi jerami kering untuk perambatan semangka & pelelakan buah.

4. Tahap pengapuran
Jenis kapur yg teman sanggup gunakan untuk pengapuran ialah kapur pertanian yg mengandung unsur Calsium (Ca) & Magnesium (Mg) yg bersifat menetralkan keasaman tanah & menetralkan racun dari ion logam yg terdapat di dalam tanah.

Dari beberapa jenis kapur pertanian yg ada di pasaran, kapur yg biasa dipergunakan pada areal penanaman semangka ialah kapur yg bahan2nya dari batuan kapur yg dihaluskan tanpa melalui proses pembakaran / dalam bahasa kimianya biasa disebut kapur karbonat. Di pasaran, kapur karbonat dijual dengan 2 bentuk merk, yg membedakan hanya pada kandungan unsurnya.

Berdasarkan kandungan unsur magnesium yg cukup besar tersebut, kapur dolomit lebih banyak dipilah untuk digunakan pada lahan penanaman semangka. Se&gkan banyaknya kapur yg perlu dileburkan bergantung pada hasil pengukuran pH tanah. Berikut ini disajikan Tabel takaran penggunaan kapur pada lahan penanaman semangka.

Misalnya pada jarak 90 cm dari tepi bedengan menuju ke tengah bedengan, bukan untuk ditaburkan secara merata pada seluruh areal penanaman. Maka cara penebaran kapur tersebut ialah sebagai berikut: Kapur disebarkan pada baris tanam secara merata, kemudian tanah yg telah ditaburi kapur tadi diaduk dengan cangkul semoga tercampur secara merata pada sisi be­dengan yg kelak akan ditanami semangka. Supaya kapur yg telah teraduk di dalam tanah sanggup menyatu & bereaksi dengan tanah, maka bedengan tersebul dibiarkan dulu selama 2-4 hari, kemudian gres dilakukan pemupukan dasar di atas serpihan yg telah dikapur tadi.

5. Tahap pemupukan dasar
Pupuk yg lazim digunakan unluk areal penanaman semangka ialah pupuk organik & pupuk buatan / hanya pupuk buatan saja. Pupuk kan&g yg lazim digunakan untuk penanaman semangka ialah pupuk kan&g yg berasal dari binatang sapi /pun kerbau. Pupuk kan&g tersebut harus dipilah yg sudah matang.

Beberapa ciri pupuk kan&g yg bisa, dikatakan matang ialah sebagian dari bongkahan kotoran binatang & sisa makanannya telah terurai menjadi tanah / bila tumpukan pupuk kan&g tersebut diraba dengan tangan tidak akan terasa panas.

Pupuk kan&g sangat diharapkan untuk membantu memulihkan kondisi tanah yg kurang subur. Dosis pupuk kan&g untuk pe­mupukan serpihan bedengan daerah baris tanam ialah sebanyak 2 kg perbatang tanaman. Maka banyaknya proteksi pupuk kan&g bergantung dari banyaknya batang tumbuhan pada areal penanaman. Se­bagai patokan, pada setiap 1000 meter persegi lahan penanaman sanggup memuat sekitar 300 batang tumbuhan dengan teladan tanam bedengan berbaris tanam gkamu.

Makara untuk sistem tersebut memerlukan pupuk kan&g sebanyak 600 kg (300 btg x @ 2 kg) dengan cara pemupukan hanya disebarkan merata pada setiap sisi bedengan daerah baris tanam semangka, bukan seluruh areal penanamannya. Setelah pupuk ditaburkan secara merata, kemudian kita ratakan sekali lagi dengan menggunakan garpu tanah (cakruk) & sesudah itu pupuk buatan kita sebarkan di atasnya. Pada prinsipnya pupuk dasar terdiri atas:
  • Pupuk mahro.
  • Pupuk mikro.
Pupuk mikro yg kita gunakan untuk pupuk dasar ialah pupuk mikro berbentuk tepung /pun kristal, bukan pupuk serupa yg berbentuk cairan.

Pupuk dasar yg terdiri dari pupuk makro & mikro tersebut, kita campur dulu sedemikian rupa sehingga tiap batang tumbuhan akan sama rata menerima jatah pupuk sebanyak 240 hingga 300 gram & ditambah 1% obat anti hama penggerek batang. Cara penghitungan jumlah kebutuhan pupuk dengan menggunakan tabel tersebut ialah demikian:

Misalnya lahan yg akan ditanami seluas 1000 meter persegi & terdapat sekitar 300 batang tanaman. Maka kalau kita menggunakan stkamur jatah pupuk dasar 250 gr tiap batang tanaman, berarti untuk lahan seluas tersebut membutuhkan pupuk dasar sebanyak: 300 btg tumbuhan x 250 gr pupuk - 75 kg pupuk dasar.

Kemudian tanah tersebut kita aduk kembali sedemikian rupa sehingga pupuk tersebut terletak di bawah system perakaran tanaman. Dengan cara demikian pupuk sanggup dengan gampang diserap oleh akar tanaman. Kemudian permukaan tanah kita ratakan kembali.

Setelah simpulan perlakuan pemupukan dasar ini, tanah yg telah kita pupuk dilarang terinjak semoga keadaan tanah tidak memadat kembali. Keadaan tanah yg padat akan menghambat pertanaman tanaman, alasannya ialah akar akan sukar berkembang & menyerap unsur hara. Akibatnya tumbuhan akan tumbuh tersendat bahkan ada kemungkinan layu & mati.

6. Tahap penyempurnaan bedengan
Untuk menghambat a&ya penguapan air & tumbuhnya tumbuhan liar di sekitar bawah tanaman, maka bedengan tersebut perlu disiangi & disiram secara rutin. Bedengan yg telah kita persiapkan, terutama sisi bedengan di mana baris tanam terletak, perlu diberi suatu lapisan pelindung yg bisa mengatasi & menghambat pertanaman gulma & penguapan air. Lapisan epilog yg lazim digunakan pada bedengan tumbuhan semangka ialah:

Jerami kering
Jerami kering ini dihamparkan secara merata pada seluruh bedengan setebal 2-3 cm. Jerami biasanya tidak bisa bertahan hingga buah siap dipetik, alasannya ialah jerami gampang menjadi lapuk, maka perlu dilakukan penambahan2 lapisan jerami baru. Penambahan2 jerami gres ini tidak perlu dilakukan secara merata. Sisi bedengan yg dulu kita tebar pupuk dasar biasanya rumput & tumbuhan liar tumbuh dengan subur menyerupai halnya tumbuhan semangka yg kita budidayakan. Hal ini akan mengakibatkan persaingan dalam perembesan unsur dari dalam tanah. Oleh lantaran itu perlu disiangi secara rutin.

Plastik mulsa
Bahan ini berupa lembaran plastik yg dikemas pada suatu rol dalam keadaan terlipat. Lebar plastik biasanya antara 110-150 cm, tergantung spesifikasi pabrik pembuatnya. Bahan ini sering digunakan oleh para petani untuk mulsa. Mulsa dari bahan2 plastik lebih bisa menghambat penguapan air & tumbuhnya tumbuhan liar dibandingkan dengan bahan2 dari jerami. Bahan plastik juga memiliki keunggulan tambahan2, menyerupai :
  • Usia plastik lebih lama, hingga bisa bertahan digunakan selama 8-12 bulan pada areal terbuka (2-3 kali periode penanaman).
  • Sisi plastik, terlebih plastik yg bersisi warna perak, sanggup memantulkan sinar matahari hingga secara tidak eksklusif membantu tumbuhan lebih banyak menerima sinar matahari yg perlu untuk proses pertanamannya.
  • Penanaman semangka sanggup menggunakan kedua bahan2 epilog tersebut. Plastik kita gunakan sebagai epilog pada serpihan sisi be­dengan yg ditanami semangka & jerami kering untuk menutupi permukaan bedengan yg belum bertutup oleh plastik sebagai penutup, jerami sanggup pula dipegang oleh sulur pelekat tumbuhan hingga tumbuhan sanggup bangkit kokoh & tidak gampang diporak-porkamukan oleh tiupan angin.
Cara pemasangan kedua bahan2 epilog tersebut ialah sebagai berikut:
  • Mula-mula plastik kita pasang sepanjang baris tanam pada sisi tepi bedengan.
  • Lipatan plastik kita buka, kemudian kita bentangkan pada sisi bedengan, menggantung kira-kira 10 cm dari permukaan terusan drainase/jalan perawatan semoga kelebihan air sanggup merembes ke dalam terusan air menuju tengah bedeng­an.
  • Kemudian ujung-ujung plastik (tepinya) kita timbun dengan tanah, hingga kedudukannya tidak gampang berubah apabila tertiup angina (Waktu pemasangan plastik yg terbaik ialah sewaktu sinar matahari se&g terik-teriknya). Pada kondisi demikian plastik akan memuai hingga pemasangan yg kita lakukan sanggup terjadi lebih rapi.
  • Untuk pemasangan plastik yg memiliki dua sisi warna, maka sisi warna perak dari plastik tersebut diletakkan di serpihan atas menghadap ke arah matahari.
  • Sisa serpihan bedengan yg belum tertutup plastik kita hamparkan jerami kering setebal 2-3 cm merata.
Setelah plastik simpulan dipasang pada sisi bedengan, perlu kita tunggu proses penguraian pupuk di dalam tanah selama 10-14 hari sebelum bibit kita tanam di sana. Mengingat waktu yg dibutuhkan untuk pengadaan bibit berkisar antara 10-15 hari juga, maka biasanya para petani mulai mempersiapkan benih untuk ditumbuhkan pada masa demikian ini sambil menunggu proses pemasakan pupuk tadi