Latest News

Cara Budidaya Lobster Air Tawar Bag. 2

Melanjutkan postingan yg belum kelar perihal Cara Budidaya Lobster Air Tawar, di serpihan ke dua ini akan di bahas tuntas teman dari cara pemeliharaan, proses budidaya, bahasan pakan, hingga dengan cara pemanenan. Di postingan kali ini terlihat buanyak banget teman kata-katanya, semoga gak bosen mbacanya ya? Rugi loh kalo gak dibaca semua, soalnya penting-penting banget isi keseluruhannya :D. Siapin kopi sambil mbaca santai bagaimana cara ternak lobster air tawar yg Pak HaBe share kali ini, cekidut..
Melanjutkan postingan yg belum kelar perihal  Cara Budidaya Lobster Air Tawar bag. 2

SARANA
Dalam proses pembesaran lobster air tawar, ada beberapa sarana yg harus teman siapkan yaitu wadah pembesaran, media persembunyian, kualitas air, sumber air & aerasi. Sarana tersebut tentunya harus diadaptasi dengan lokasi & &a yg teman miliki.

1. Wadah Pembesaran Lobster
a. Kolam Semen/Tanah
Kolam semen / tanah banyak digunakan untuk budidaya lobster air tawar. Kolam semen sanggup dibentuk dalam banyak sekali ukuran diadaptasi dengan lahan yg ada. Contoh ukuran kolam yg ideal yakni 2 x 2 x 0,5 m (panjang x lebar x tinggi). Usahakan kolam tersebut gampang dibersihkan. Bila kolam dikuras untuk tujuan panen, airnya bisa, digunakan kembali. Ketika panen, air tidak dibuang tetapi ditampung dulu dalam tandon (tempat penyimpanan air). Air yg masih tersisa sedikit di dasar kolam dibuang alasannya banyak mengandung feses (kotoran) & sisa pakan yg tidak habis. Setelah panen selesai, air diisikan kembali & ditambah air gres hingga ketinggian air yg diinginkan.

Sebelum digunakan, kolam semen/tanah yg gres sebaiknya direndam terlebih dahulu untuk menghilangkan zat-zat yg berbahaya bagi lobster. Perendaman ini dilakukan selama kurang lebih 1 ahad & air diganti setiap 2-3 hari sekali. Sebagai uji coba, dimasukan berapa ekor ikan hias menyerupai guppy. Bila dalam satu ahad ikan tersebut masih hidup, berarti kolam tersebut sudah siap dipakai.

b. Talang Hujan
Talang hujan mulai banyak digunakan untuk budidaya lobster air tawar. Kolam ini bisa, digunakan untuk memelihara burayak maupun untuk pembesaran. Kolam talang hujan sangat baik untuk memberdayakan lahan sempit alasannya ukurannya yg tidak terlalu lebar. Talang hujan kemudian disekat-sekat dengan panjang masing-masing ruangan 20 cm. Sebagai penyekat bisa, digunakan anyaman kawat. Setiap ruangan hanya diisi oleh satu ekor lobster sehingga kanibalisme (memakan sejenisnya) bisa, dikurangi. Bagian atas talang juga perlu ditutup dengan kawat supaya lobster tidak kabur.

c. Botol
Selain talang, wadah lain yg sanggup digunakan yakni botol plastik menyerupai botol kemasan air mineral. Botol-botol ini disusun sedemikian rupa & dimasukan ke dalam kolam. Dalam setiap botol hanya diisi dengan seekor lobster, sehingga tidak terjadi kanibalisme. Botol yg umum digunakan yakni botol kemasan air mineral berkapasitas 600 mL / lebih. Pada ¾ bagian botol ini dibentuk lubang kecil-kecil supaya air bisa, masuk ke dalam botol. Botol tersebut juga dibentuk satu lubang yg lebih besar untuk menyalurkan masakan ke dalam botol.
Melanjutkan postingan yg belum kelar perihal  Cara Budidaya Lobster Air Tawar bag. 2


2. Media Persembunyian
Media persembunyian (shelter) merupakan sarana yg penting dalam budidaya lobster air tawar alasannya sifat alamiah lobster yg suka bersembunyi untuk menghindar dari pemangsaan lobster lain. Shelter umumnya digunakan pada kolam semen / tanah. Dengan semakin banyaknya media pelindung, tingkat kanibalisme sanggup dikurangi & jumlah lobster yg hidup lebih tinggi.

a. Paralon / Pipa
Paralon / pipa umum digunakan sebagai media persembunyian untuk banyak sekali ukuran lobster. Ukuran paralon diadaptasi dengan ukuran lobster yg dipelihara. Semakin besar lobster, maka paralon yg digunakan juga semakin besar. Namun, penggunaan paralon dinilai kurang efektif ketika panen. Selain itu juga harga paralon relatif mahal.

b. Batu Bata Roster
Batu bata roster / bata ventilasi merupakan media persembunyian lobster yg sering digunakan untuk pembesaran burayak maupun untuk pembesaran lobster hingga ukuran konsumsi. Bentuk roster bermacam-macam, yg umum digunakan yakni roster dengan 10 lubang.
Batu bata roster mempunyai kelemahan yaitu ukuran lubangnya terlalu besar, bila terendam air akan menjadi berat. Batu bata ini juga ringkih bila sudah digunakan dalam waktu lama. Bila digunakan dalam jumlah banyak, akan memakan waktu & tenaga yg besar untuk memindahkannya ketika panen.

c. Tali Rafia
Tali rafia sanggup digunakan sebagai media persembunyian untuk semua ukuran lobster. Tali rafia tersebut ditebarkan ke dalam kolam & dimasukan ke dalam kolam. Pemakaiannya bermacam-macam. Ada yg cukup diulur & ditebarkan ke dalam kolam, ada juga yg diikat pada sebatang pipa sehingga bentuknya menyerupai daun kelapa. Tali rafia sangat ringan sehingga gampang diangkat ketika dilakukan panen. Tali rafia juga efektif mengurangi kanibalisme alasannya penebaran tali rafia mengakibatkan terbentuknya ruangan yg banyak di dalam kolam.

d. Waring & Kantong Sayuran
Waring juga merupakan media persembunyian yg umum digunakan oleh peternak lobster alasannya gampang didapatkan. Selain ringan, waring juga sangat efektif untuk mengurangi kanibalisme. Untuk penggunaannya, waring cukup dipotong sepanjang 1 meter. Lalu di tengah-tengah waring diberi pemberat. Selain waring, karung sayuran juga banyak digunakan alasannya harganya relatif lebih murah.
 
3. Kualitas Air & Sumber Air
Air merupakan faktor terpenting dalam budidaya lobster air tawar. Air yg mempunyai kualitas baik akan buat pertanaman lobster menjadi baik & juga terhindar dari penyakit.
a. Kualitas air
Kualitas air harus selalu diperiksa untuk memastikan tidak ada kandungan senyawa yg berbahaya bagi lobster. Faktor-faktor yg perlu diperiksa setiap ahad yakni pH, oksigen terlarut & kekeruhan air. Kandungan amonia juga harus diperiksa setiap sebulan sekali. Alat-peralatan yg digunakan untuk mengukur faktor kualitas air tersebut sanggup dengan gampang ditemukan di toko-toko penjual perperalatanan kimia / ikan hias.
  • Kandungan Oksigen
    Kandungan oksigen dalam air yg baik untuk pertanaman lobster minimal 5 mg/L. Oksigen terlarut ini sanggup ditingkatkan dengan menggunakan aerator / air yg terus mengalir.
  • Kandungan Amonia
    Kandungan amonia yg tinggi pada air sanggup menjadikan lobster tidak bisa bertahan hidup. Kandungan amonia sebaiknya kurang dari 0,05 mg/L. Peningkatan amonia terjadi alasannya pembusukan sisa-sisa pakan di dasar kolam.
  • Keasaman (pH)
    Keasaman (pH) yg baik untuk pertanaman lobster berkisar antara 7 - 8,5. Jika keasaman air terlalu tinggi, sebagian air kolam bisa, diganti dengan yg baru. 
  • Kekeruhan Air
    Kekeruhan air sanggup diperiksa dengan menggunakan compact disc (CD) bekas yg mengilap. CD dicelupkan ke dalam kolam. Jika pada ke dalaman 20 - 40 cm CD tersebut masih terlihat, maka kekeruhan kolam masih dalam batas yg baik.
  • Kadar Garam (Salinitas)
    Kadar garam dalam air yg baik untuk pertanaman lobster air tawar yakni air yg kadar garamnya 0. Semakin asin air, pertanaman lobster akan semakin melambat.
b. Sumber Air
Air yg digunakan untuk budidaya lobster air tawar sanggup berasal dari banyak sekali sumber. Sumber air yg digunakan harus baik kualitasnya, tidak terkontaminasi oleh limbah menyerupai limbah rumah tangga, obat-obatan pertanian / limbah industri.
  • Air Sungai
    Air sungai umumnya digunakan dalam proses pembesaran alasannya proses ini membutuhkan air dalam jumlah banyak. Penggunaan air sungai ini harus diperhatikan kebersihannya.
  • Air Tanah
    Sebelum digunakan, air tanah harus diuji terlebih dahulu di laboratorium perusahaan air minum untuk memastikan tidak a&ya kandungan senyawa kimia yg berbahaya untuk lobster.
  • Air PAM
    Air PAM digunakan terutama di lokasi yg sulit mendapat air berkualitas baik. Air PAM yg akan digunakan harus diaerasi / diangin-anginkan selama 24 jam untuk menghilangkan kandungan kaporitnya. Sebelum masuk ke kolam, air PAM ditampung terlebih dahulu dalam tandon yg diberi aerator sehingga ada sirkulasi air.
c. Aerasi
Bagian terpenting dalam budidaya lobster air tawar yakni aerasi. Aerasi yg baik akan meningkatkan kadar oksigen dalam air. Oksigen terlarut yg tinggi ini sanggup meningkatkan metabolisme lobster sehingga daya makan lobster tersebut meningkat.

Alat yg sanggup digunakan untuk membuat aerasi air yg baik yakni pompa air, pompa udara & pompa filter. Pompa air sanggup menawarkan oksigen terlarut lebih baik dari pada pompa udara. Pompa filter berfungsi untuk menyedot kotoran dari kolam serta menggerakan air sehingga tercipta arus pada kolam tersebut. Selain itu, aerasi sanggup dilakukan pula dengan menambahkan air higienis ke dalam kolam secara terus-menerus.
 
PAKAN LOBSTER AIR TAWAR
Lobster air tawar secara alami merupakan pemakan segala (omnivora). Berbagai bahan2 sanggup dijadikan pakan untuk lobster. Namun, harus dipilah jenis pakan yg efektif & efisien untuk pertanaman lobster. Beberapa kriteria pakan yg baik untuk lobster yaitu:
  1. Mengandung gizi yg sempurna. Pakan yg mengandung nutrisi lengkap, kadar seimbang, gampang dicerna & diserap oleh badan akan buat lobster tumbuh dengan cepat.
  2. Memiliki aroma yg menarik bagi lobster. Bau ikan yg bacin sangat disukai oleh lobster.
  3. Mampu menghasilkan kulit lobster yg keras. Lobster juga memerlukan kalsium untuk pembentukan kulitnya. Kulit yg keras buat lobster tahan terhadap kondisi lingkungan di luar.
  4. Tidak gampang merusak kualitas air. Pakan lobster sebaiknya tidak cepat membusuk supaya kualitas air tetap terjaga & dasar kolam dalam keadaan baik.
  5. Kualitasnya stabil. Pakan lobster sebaiknya mempunyai kandungan air yg rendah, gampang disimpan, tidak cepat rusak / ditumbuhi jamur.
Pakan lobster harus mengandung nutrisi yg sesuai dengan kebutuhan pertanamannya. Pakan yg lengkap umumnya mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral & vitamin.
Melanjutkan postingan yg belum kelar perihal  Cara Budidaya Lobster Air Tawar bag. 2

1. Jenis-jenis Pakan Lobster
a. Pakan Alami
Pakan alami sangat penting bagi lobster yg berukuran kurang dari 1 gram. Pakan alami yg umum digunakan yakni chlorella, tetraselmis, dunaliella, diatome, spirulina, artemia, kutu air, jentik nyamuk, cacing rambut (tubifex), cacing tanah, & cacing darah (blood worm). Pakan alami sudah banyak tersedia di pasaran & sanggup pribadi diberikan.

b. Pakan Buatan Sendiri
Pakan yg umum diberikan oleh peternak yaitu berupa tepung rebon, tepung ikan, cacing, wortel, tauge, kacang hijau, & keong mas. Untuk mendapat hasil yg maksimal biasanya pakan diramu dari banyak sekali bahan2. Namun, harus diperhatikan nutrisi yg diharapkan oleh lobster untuk pertanaman yg maksimal.

c. Pakan Komersial
Pakan komersial buatan pabrik umumnya sudah dikomposisikan sesuai dengan kebutuhan nutrisi lobster yg sesuai untuk pertanaman. Pakan komersial ada yg terapung & ada juga yg tenggelam. Ukuran pakan komersial diadaptasi dalam banyak sekali ukuran dari berukuran serbuk  hingga berukuran 1 x 2 mm.

2. Dosis Pakan
Dosis dukungan pakan untuk lobster harus sesuai dengan berat ba& lobster yaitu 3% dari berat ba& lobster. Misalnya berat lobster 30 gram, maka pakan yg diberikan dalam sehari sebanyak 9 gram. Pakan diberikan pada pagi & sore hari. Untuk burayak, pakan diberikan lebih sering, yaitu 3 - 5 kali sehari. Bila pakan yg diberikan tidak habis, sisa pakan sebaiknya dibuang.
Contoh takaran dukungan pakan yg umum untuk lobster yakni lobster remaja sanggup diberikan pelet ukuran 2 x 1 mm sebanyak 4 - 5 biji pelet. Untuk burayak sebanyak 100 ekor cukup diberi ½ sendok teh pelet halus yg ditebarkan secara merata ke kolam.
 
PEMELIHARAAN
Setelah semua sarana & persyaratan lobster air tawar kita ketahui, acara pembesaran lobster air tawar dimulai dari:
  • Persiapan kolam
  • Pengisian air
  • Peletakan media proteksi
  • Pemberian pakan
  • Kontrol kualitas air
  • Panen
Penebaran benih dilakukan dengan kepadatan tebar 50 ekor / 2 m2. Suhu air berkisar antara 21 - 27°C & pH antara 5 - 7. Kualitas harus selalu dikontrol. Jika air sudah terlihat banyak kotoran, kolam harus segera dibersihkan. Pembersihan kolam ini sanggup dilakukan dengan menyedot air di dasar kolam & dilakukan cukup seminggu sekali. Setelah kolam dibersihkan, air kolam perlu diisi kembali hingga batas air semula. Penambahan2 air ini akan membantu menambah oksigen terlarut di dalam air. Setelah 6 bulan pemeliharaan, lobster air tawar siap untuk dipanen.
 
PANEN
1. Persiapan Panen
Panen dilakukan sesudah burayak berumur 2 bulan semenjak menetas / berukuran 2 inci. Cara mengukur lobster yaitu dimulai dari ujung kepala yg berbentuk runcing hingga ekornya. Sebelum panen dilakukan, beberapa perlengkapan yg diharapkan yakni sebagai berikut:
  • Kotak penampungan menyerupai baskom, kotak styrofoam / kotak kontainer yg diisi sedikit air. Saat panen, kotak sebaiknya tidak diisi lobster yg terlalu padat supaya lobster tidak kekurangan oksigen
  • Serokan berukuran 30 cm
  • Selang air
  • Penggaris untuk mengukur lobster
2. Cara Panen
Panen sebaiknya dilakukan ketika cuaca tidak terlalu panas, pada pagi / sore hari. Saat menjelang siang biasanya banyak lobster yg melaksanakan molting. Jika pada ketika bersamaan dilakukan pengurangan air, dikhawatirkan lobster akan mati. Karena itu, panen yg dilakukan pada siang hari sebaiknya sudah simpulan sebelum menjelang siang.

Untuk memanen lobster, cara yg paling gampang yakni dengan menggunakan perangkap pembuangan. Air dalam kolam dikeluarkan hingga tinggal 5 cm. Saat air dibuang, lubang pembuangan dipasang penyaring supaya lobster tidak kabur. Setelah semua lubang persembunyian (shelter) dikeluarkan, lobster yg melekat pada media persembunyian bisa, pribadi ditampung dalam serokan. Selanjutnya air dikosongkan hingga kering & sisa lobster yg tertinggal diambil dengan tangan.

Nah itu lah keseluruhan Cara Budidaya/Ternak Lobster Air Tawar. Semua informasi sudah diberikan, kini tinggal waktunya take action, jangan lupa jikalau sukses Pak HaBe bagi ya ^_^