A. Prospek Bisnis Bertanam Jambu Biji
Bisnis Bertanam Jambu Biji. Sesuai dengan namanya, jambu biji biasanya mempunyai kandungan biji yg cukup banyak. Namun, keadaan tersebut tidak menjadi duduk perkara bagi pecinta buah yg mempunyai aroma khas ini. Pasalnya, jambu biji dipercaya sanggup mengobati aneka macam macam penyakit alasannya mempunyai kandungan gizi yg tinggi. Bahkan, vitamin C yg terkandung dalam jambu biji lebih tinggi dua kali lipat daripada jeruk. Tidak mengherankan, bila buah ini semakin digandrungi masyarakat. Terlebih, jambu biji juga mempunyai daging buah yg anggun sehingga sanggup dikonsumsi pribadi / dibentuk jus.Karena aneka macam keunggulan tersebut, seruan jambu biji pun semakin meroket. Tidak hanya seruan rumah tangga, jambu biji juga banyak diharapkan sebagai bahan2 baku agroindustri ibarat sari buah, sirup, jelly, & permen. Tentu saja tingginya seruan ini berdampak nyata terhadap kenaikan harga jambu biji. Biasanya, petani mematok harga sampai Rp3.000—5.000 per kg. Nilai tersebut sanggup lebih tinggi tergantung kawasan pemasaran & kualitas buah yg dihasilkan. Selain itu, jambu biji juga mempunyai banyak keunggulan dari segi kebijaksanaan daya, di antaranya tumbuhan ini tahan serangan hama, gampang beradaptasi, & sanggup berbuah sepanjang tahun.
B. Persiapan Lahan Bertanam Jambu Biji
- Pilih lokasi tanam yg sesuai dengan syarat tumbuh jambu biji di antaranya terletak di ketinggian tempat 5—1.200 m dpl, curah hujan 1.000—2.000 mm/tahun, suhu 23—28° C, & pH tanah 4,5—8,2.
- Bersihkan lahan dari rerumputan, bebatuan, & sisa pepohonan.
- Cangkul / bajak tanah untuk membalik & memecah bongkahan tanah.
- Buat lubang tanam dengan ukuran 75 x 75 x 75 cm. Jarak antara lubang tanam 3 x 5 m, 3 m dalam barisan & 5 m antarbarisan.
- Isi lubang tanam dengan pupuk kan&g dua ahad sebelum tanam sebanyak 10—20 kg. Biarkan lubang tanam terbuka selama 1—2 minggu, kemudian timbun kembali lubang tanam tersebut.
C. Penanaman Jambu Biji
- Hitung kebutuhan bibit jambu biji per hektar. Jika jarak tanam yg dipakai 3 x 5 m, maka jumlah bibit yg harus disiapkan sebanyak 667 bibit ditambah 10% untuk keperluan bibit sulam.
- Pastikan bibit jambu biji berasal dari penangkar yg terpercaya.
- Siram media dalam polibag bibit sampai cukup basah.
- Buka polibag secara vertikal. Usahakan media tidak pecah.
- Letakkan bibit sempurna di bab tengah lubang tanam, kemudian tutup dengan tanah galian sampai sebatas leher batang. Padatkan tanah biar bibit tetap tegak.
- Tutup permukaan lubang tanam menggunakan mulsa jerami.
- Siram lubang tanam secara perlahan. Selama dua ahad pertama, lakukan penyiraman setiap pagi & sore hari, terutama selama tidak turun hujan. Pada ahad berikutnya, penyiraman hanya dilakukan sekali dalam sehari. Pada ekspresi dominan hujan, usahakan lahan tidak tergenang air biar tumbuhan tidak terjangkit penyakit.
D. Pemeliharaan Tanaman
- Siangi gulma pada radius 1—2 m di sekeliling tumbuhan jambu. Bersamaan dengan itu, bumbun tanah di sekitar perakaran tanaman.
- Pangkas ujung cabang-cabang jambu biji sehabis tumbuhan berumur 2 tahun biar tajuk tumbuhan rimbun.
- Pupuk tanaman dengan menggunakan gabungan urea, SP-36, KCl, & pupuk kan&g. Berikan pupuk dengan cara ditabur di sekeliling tanaman. Dosis pupuk untuk tumbuhan jambu biji bisa, dilihat pada tabel berikut.
Pedoman Perkiraan Dosis Pupuk Jambu Biji per PohonUmur Tanaman (Tahun)Jenis PupukPupuk Kan&g (kg)Urea (Gram)SP-36 (Gram)KCl (Gram)Sebelum tanam202002002001 - 2205025252 - 42010050504 - 6202001001006 - 820400800800 - Lakukan penjarangan hanya pada batang / dahan yg sudah berwarna renta & dahan muda. Jika buah terlalu banyak, kurangi tunas-tunas yg ada dalam satu ranting biar buah menjadi besar & rasanya manis.
F. Panen & Pascapanen Bertanam Jambu Biji
- Amati perkembangan jambu biji. Jika warna buah sudah hijau keputihan & aroma jambu biji sudah tercium, maka buah sudah sanggup dipanen. Biasanya, tumbuhan jambu biji yg berasal dari bibit cangkok akan mulai berbuah pada umur tujuh bulan semenjak tanam & berproduksi optimal pada umur 2—3 tahun.
- Panen buah dengan cara memotong tangkai buah menggunakan gunting pangkas.
- Lakukan sortasi & pengelompokan terhadap mutu jambu biji. Buah yg ukurannya kecil tetapi mutunya baik sanggup dicampur dengan buah berukuran besar yg mutunya baik.
- Simpan buah menggunakan kantong PE dengan suhu sekitar 23—25° C. Untuk pengiriman jarak jauh, gunakan peti persegi berukuran 60 x 28,5 x 28,5 cm.
G. Kendala & Solusi Bisnis Bertanam Jambu Biji
No. | Kendala | Solusi |
1. | Sulit menemukan bibit bersertifikat | Jika sulit mendapat bibit bersertifikat, pastikan bibit yg dibeli berasal dari penangkar bibit yg terpercaya & direkomendasikan oleh pelaku agrousaha jambu biji lainnya. |
2. | Tingkat produksi rendah | Lakukan pemeliharaan ibarat pemangkasan & pemupukan sesuai dengan mekanisme stkamur. Produksi buah menurun / ukuran buah yg kecil biasanya terjadi bila takaran pemupukan kurang sempurna & tidak dilakukan penjarangan buah. |
H. Analisis Usaha Bisnis Bertanam Jambu Biji
a. Asumsi
- Lahan yg dipakai merupakan lahan pribadi seluas satu hektare.
- Jambu biji mulai berbuah pada umur 7 bulan sehabis tanam & berproduksi optimal pada umur 2 tahun dengan total masa produksi jambu selama 10 tahun.
- Jumlah bibit yg diharapkan untuk jarak tanam 3 x 5 m yakni 667 bibit. Pengadaan bibit ditambahkan 10% untuk bibit sulam.
- Buah dijual dengan harga Rp2.500 per kg. Harga tersebut merupakan harga terendah di tingkat pekebun. Di lapangan, harga jambu biji bisa, lebih tinggi, terutama bila kualitas buah baik & dijual di pasar modern.
b. Rincian Biaya
—Biaya Investasi
Komponen | Harga(Rp) | Jumlah | Investasi | Reinvestasi pada tahun ke-5 |
Hand sprayer | 350.000 | 2 | 700.000 | 700.000 |
Cangkul | 50.000 | 8 | 400.000 | 400.000 |
Sabit & kored | 95.000 | 8 | 760.000 | 760.000 |
Gembor | 40.000 | 8 | 320.000 | 320.000 |
Garpu | 50.000 | 8 | 400.000 | 400.000 |
Pembuatan sumur | 2.000.000 | 1 | 2.000.000 | 0 |
Pompa air & slang | 1.000.000 | 1 | 1.000.000 | 1.000.000 |
Wheel barrow | 200.000 | 4 | 800.000 | 800.000 |
Keranjang panen | 50.000 | 15 | 750.000 | 750.000 |
Ember | 25.000 | 10 | 250.000 | 250.000 |
7.380.000 | 5.380.000 | |||
Total Investasi | 12.760.000 |
Komponen | Harga (Rp) | Jumlah | Satuan | Tahun ke-1 |
Biaya Input | ||||
Bibit jambu biji | 35.000 | 734 | Bibit | 25.690.000 |
Ajir | 500 | 667 | Buah | 333.500 |
Pupuk kan&g | 500 | Kg | 6.670.000 | |
Urea | 1.600 | Kg | 266.800 | |
KCl | 7.900 | Kg | 1.185.593 | |
SP-36 | 2.200 | Kg | 330.165 | |
Pestisida | 75.000 | 5 | Kg | 375.000 |
Herbisida | 75.000 | 5 | Liter | 375.000 |
Biaya Tenaga kerja | ||||
Persiapan lahan | 35.000 | 60 | HOK | 2.100.000 |
Pembuatan lubang tanam | 35.000 | 40 | HOK | 1.400.000 |
Penanaman bibit | 35.000 | 16 | HOK | 555.833 |
Penyulaman | 35.000 | 4 | HOK | 140.000 |
Pen&giran | 35.000 | 20 | HOK | 700.000 |
Pemupukan | 35.000 | 12 | HOK | 420.000 |
Penyiangan gulma | 35.000 | 20 | HOK | 700.000 |
Pemberantasan HPT | 35.000 | 15 | HOK | 525.000 |
Pemangkasan | 35.000 | 25 | HOK | 875.000 |
Panen & pascapanen | 35.000 | 100 | HOK | 1.750.000 |
Biaya variabel per tahun | 44.391.891 | |||
Total Biaya Variabel |
Tahun ke-2 | Tahun ke-3 | Tahun ke-4 | Tahun ke-5 | Tahun ke- 6-10 |
- | - | - | - | - |
- | - | - | - | - |
6.670.000 | 6.670.000 | 6.670.000 | 6.670.000 | 33.350.000 |
53.360 | 106.720 | 106.720 | 213.440 | 1.920.960 |
131.733 | 263.465 | 263.465 | 106.720 | 17.388.690 |
36.685 | 73.370 | 73.370 | 526.930 | 4.842.420 |
375.000 | 375.000 | 375.000 | 375.000 | 1.875.000 |
375.000 | 375.000 | 375.000 | 375.000 | 1.875.000 |
- | - | - | - | - |
- | - | - | - | - |
- | - | - | - | - |
- | - | - | - | |
700.000 | 700.000 | 700.000 | 700.000 | 3.500.000 |
420.000 | 420.000 | 420.000 | 420.000 | 2.100.000 |
700.000 | 700.000 | 700.000 | 700.000 | 3.500.000 |
525.000 | 525.000 | 525.000 | 525.000 | 2.625.000 |
875.000 | 875.000 | 875.000 | 875.000 | 4.375.000 |
1.750.000 | 3.500.000 | 3.500.000 | 3.500.000 | 17.500.000 |
12.611.778 | 14.583.555 | 14.583.555 | 14.583.555 | 72.917.775 |
173.338.608 |
—Biaya Variabel per Periode
Total Biaya Operasional per PeriodeTotal biaya operasional = Total biaya investasi + Total biaya variabel
= Rp12.760.000 + Rp173.338.608
= Rp186.432.108
Dalam praktiknya, petani tidak perlu menyediakan uang sebanyak itu. Pasalnya, semenjak tahun pertama, jambu biji sudah mulai berbuah & mendatangkan hasil. Sebagian dari hasil disisihkan untuk modal perawatan pada tahun berikutnya.
c. Pendapatan & Keuntungan Bisnis Bertanam Jambu Biji
—Pendapatan Selama 10 Tahun
Tahun ke- | Jumlah panen (kg) | Harga (Rp) | Pendapatan (kg) | Pengeluaran (kg) | Keuntungan (kg) |
1 | 1.251 | 2.000 | 2.502.000 | 51.771.821 | -49.269.891 |
2 | 5.642 | 2.000 | 11.284.000 | 12.611.788 | -1.327.778 |
3 | 7.738 | 2.000 | 15.476.000 | 14.583.555 | -892.445 |
4 | 16.782 | 2.000 | 33.564.000 | 14.583.555 | 18.980.445 |
5 | 28.135 | 2.000 | 56.270.000 | 19.963.555 | 36.306.445 |
6 | 33.026 | 2.000 | 66.052.000 | 14.583.555 | 51.468.445 |
7 | 33.026 | 2.000 | 66.052.000 | 14.583.555 | 51.468.445 |
8 | 43.374 | 2.000 | 86.748.000 | 14.583.555 | 72.164.445 |
9 | 43.374 | 2.000 | 86.748.000 | 14.583.555 | 72.164.445 |
10 | 54.831 | 2.000 | 109.662.000 | 14.583.555 | 95.078.445 |
534.358.000 | 186.432.108 | 347.925.892 |
= Rp534.358.000— Rp186.432.108
= Rp347.925.892
d. Kelayakan Usaha
—R/C rasioRasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasional
= Rp534.358.000 : Rp186.432.108
= 2,87
R/C lebih dari satu artinya perjuangan layak dijalankan. R/C 2,87 artinya setiap penambahan2 modal sebesar satu rupiah akan menawarkan pendapatan sebesar Rp2,87.
—Return of Invesment (ROI)
ROI merupakan perbandingan antara laba & biaya operasional untuk mengetahui efisiensi penggunaan modal.
ROI = (Keuntungan : Biaya operasional) x 100%
= (Rp347.759.092 : Rp186.432.108) x 100%
= 187%
Artinya, setiap pengeluaran sebesar Rp1 akan mendapat laba sebesar Rp187.