Latest News

Bisnis & Kecerdikan Daya Jamur Tiram

A. Prosepk Bisnis Budi Daya Jamur Jamur Tiram

 Budi daya jamur tiram di Indonesia sudah terkenal semenjak tahun  Bisnis & Budi Daya Jamur Tiram
Budi daya jamur tiram di Indonesia sudah terkenal semenjak tahun 1988. Hingga dikala ini, jamur tiram tetap eksis di kalangan petani jamur alasannya mempunyai banyak sekali keunggulan, di antaranya sanggup dipanen setiap hari & tidak tergantung pada musim. Teknik akal daya yg dilakukan pun relatif sederhana. Selain gampang dibudidayakan, keunggulan lain jamur tiram yakni mempunyai harga jual yg stabil & pasar yg pasti. Bagi para pemula, perjuangan jamur tiram sanggup dimulai dengan membeli baglog sehingga risiko perjuangan relatif kecil. Pengembangan perjuangan dilakukan dengan membeli bibit pada petani jamur, kemudian buat baglog secara mandiri.

B. Persiapan Perlengkapan Budi Daya Jamur Tiram

  1. Siapkan kumbung dengan luas 6 x 6 meter. Usahakan lokasi kumbung terletak di ketinggian 700—800 meter dpl, bersahabat dengan sumber air, & strategis.
  2. Buat rak untuk mengisi kumbung menggunakan bambu, kayu, / besi. Buat rak dengan ukuran panjang 5 meter & lebar 1 meter. Rak biasanya terdiri atas 3—5 tingkat.
  3. Siapkan baglog jamur tiram yg telah ditumbuhi miselium berwarna putih & terbebas dari kontaminasi mikroorganisme.
  4. Siapkan peralatan pemeliharaan berupa tangki, sprayer, blower, termometer, higrometer, slang air, & noozle.
  5. Siapkan peralatan panen berupa pisau, gunting, & keranjang panen.

C. Penumbuhan & Pemeliharaan Budi Daya Jamur Tiram

 Budi daya jamur tiram di Indonesia sudah terkenal semenjak tahun  Bisnis & Budi Daya Jamur Tiram
  1. Seleksi baglog dengan cara menentukan baglog dengan miselium berwarna putih merata di seluruh bagian. Pasalnya, baglog dengan miselium tidak merata akan menghasilkan sedikit jamur.
  2. Susun baglog di atas rak yg telah disediakan. Penyusunan baglog sanggup dilakukan dengan cara direbahkan / diberdirikan. Jika baglog direbahkan, penataannya harus saling berlawanan untuk mencegah terhambatnya pertanaman jamur. Sementara itu, baglog yg diberdirikan maksudnya baglog diletakkan di atas rak dengan posisi bangkit & ditata rapi sesuai dengan luas rak yg digunakan.
  3. Untuk baglog yg direbahkan, lakukan penyayatan menggunakan pisau tajam. Penyayatan sanggup berbentuk abjad L dengan ukuran 1 x 1 cm. Penyayatan dilakukan dua kali, yaitu dikala baglog dimasukkan ke dalam kumbung & sehabis panen pertama.
  4. Untuk baglog yg diberdirikan, penyayatan tidak perlu dilakukan alasannya jamur akan keluar melalui lubang yg dibentuk di bab atas baglog. Agar pertanaman jamur tidak terhambat, lakukan pengamatan rutin untuk mengetahui baglog yg telah ditumbuhi jamur, tetapi jamur tersebut tidak sanggup menembus koran yg menutupi lubang baglog.
  5. Kondisikan kumbung semoga suhu udara sekitar 16—22° C dengan kelembapan 80—90%. Caranya, lakukan penyiraman (pengabutan) menggunakan sprayer. Jika suhu & kelembapan normal, pengabutan cukup dilakukan sekali, yaitu pada pagi hari. Sementara itu, jikalau cuaca panas, lakukan pengabutan sebanyak dua kali, yaitu pada pagi & sore hari.
  6. Usahakan sirkulasi udara di dalam kumbung berjalan lancar. Pasalnya, sirkulasi jelek akan menghambat pertanaman jamur. Pengaturan sirkulasi udara dilakukan dengan cara membuka jendela kumbung selama 1—2 jam setiap hari.
  7. Lakukan pengamatan rutin terhadap jamur yg tumbuh. Jika terdapat kontaminasi, segera pisahkan baglog semoga tidak menular ke baglog lainnya. Ciri-ciri kontaminasi di antaranya jamur tidak tumbuh, miselium yg tumbuh berwana kehijauan / kehitaman, & terlihat a&ya jamur jenis lain yg tumbuh di baglog.
  8. Lakukan sanitasi baglog dengan cara menyapu & membuang kotoran serta hama yg menyerang baglog.
  9. Usahakan kondisi kumbung dalam keadaan steril & higienis. Tujuannya, untuk mencegah kontaminasi & serangan organisme pengganggu, ibarat gulma, lperalatan, tungau, rayap, & cacing.

D. Panen & Pascapanen Budi Daya Jamur Tiram

  1. Lakukan pemanenan pertama pada dikala jamur tiram berumur 40 hari / 4—5 hari sehabis pembentukan badan buah. Pemanenan selanjutnya sanggup dilakukan sampai lima kali dengan interval 10 hari sekali. Saat panen, jamur tiram mempunyai bobot 50—75 gram.
  2. Lakukan pemanenan pada pagi hari / sore hari. Pilih jamur berukuran besar & sehat.
  3. Petik semua jamur yg tumbuh dengan tangan / menggunakan pisau yg tajam. Usahakan tidak terdapat jamur sisa di baglog. Pasalnya, sisa jamur tersebut sanggup membusuk & kuat terhadap pertanaman jamur tiram berikutnya.
  4. Letakkan hasil panen di dalam keranjang panen yg telah disediakan.
  5. Kemas jamur menggunakan plastik / sterofoam yg ditutup plastik.

E. Kendala & Solusi Budi Daya Jamur Tiram

Kendala Solusi
Tingginya tingkat kontaminasi serta serangan hama & penyakit Lakukan administrasi pemeliharaan dengan baik serta usahakan semua pekerjaan dilakukan dengan steril & higienis.
Ketersediaan air yg kurang Sebelum menanam, pastikan lahan mempunyai sumber air yg cukup.
Musim & cuaca yg tidak menentu Pastikan kondisi lingkungan di dalam kumbung dalam keadaan optimal, tidak terlalu berair / terlalu kering.

F. Analisis Usaha Budi Daya Jamur Tiram

a. Asumsi

  1. Lahan diasumsikan milik sendiri. Kumbung yg dipakai berukuran 5 x 10 meter.
  2. Bibit baglog dibeli sebanyak 5.000 baglog seharga Rp1.800/ baglog.
  3. Produktivitas jamur tiram per periode diasumsikan 0,5 kg/baglog dengan daya hidup 90%. Artinya, dari 5.000 bibit baglog diperoleh jumlah panen jamur tiram sebanyak = 0,5 kg/baglog x 5.000 baglog x 90% = 2.250 kg.
  4. Periode panen diasumsikan selama tiga bulan.
  5. Hasil panen dijual dalam bentuk segar dengan perkiraan harga jual Rp10.000/kg.

b. Perhitungan Biaya

— Biaya Investasi
Komponen
Satuan
Harga (Rp)
Jumlah (Rp)
Kumbung
50 m²
200.000
10.000.000
Sapu
1 buah
15.000
15.000
Sprayer
1 buah
300.000
300.000
Termometer & higrometer
1 buah
250.000
250.000
Alat panen
1 set
50.000
50.000
Total Biaya Investasi
10.615.000

— Biaya Tetap
Uraian
Masa Pakai
Harga (Rp)
Penyusutan (Rp)
Total Biaya (Rp)
Penyusutan kumbung
60 bulan
10.000.000
3/60 x 10.000.000
500.000
Penyusutan sapu
24 bulan
15.000
3/24 x 15.000
1.875
Penyusutan sprayer
60 bulan
300.000
3/60 x 300.000
15.000
Penyusutan thermometer & higrometer 36 bulan 250.000 3/36 x 250.000 20.833
Penyusutan peralatan panen 24 bulan 50.000 3/24 x 50.000 6.250
Total Biaya Tetap 543.958

— Biaya Variabel
Uraian
Satuan
Harga(Rp)
Total Biaya (Rp)
Baglog
5.000 baglog
1.800
9.000.000
Biaya tenaga kerja 3 kg
500.000
1.500.000
Biaya listrik & air 3 kg
75.000
225.000
Total Biaya Tidak Tetap
10.725.000
— Total Biaya Operasional per Periode
Total biaya operasional   = Total biaya tetap + total biaya variabel
                                      = Rp543.958 + Rp10.725.000
                                      = Rp11.268.958

c. Pendapatan & Keuntungan

— Pendapatan per Periode
Pendapatan                    = Jumlah produksi x harga jamur tiram
                                      = 2.250 kg x Rp10.000/kg
                                      = Rp22.500.000
— Keuntungan per Periode
Keuntungan                    = Pendapatan – Total biaya operasional
                                      = Rp22.500.000 – Rp11.268.958
                                      = Rp11.231.042

d. Kelayakan Usaha

— R/C Rasio
Rasio R/C                       = Pendapatan : Total biaya operasioanal
                                      = Rp22.500.000 : Rp11.268.958
                                      = 2
R/C lebih dari satu artinya perjuangan akal daya jamur tiram layak dijalankan. R/C 2 artinya setiap penambahan2 modal sebesar Rp1 akan memperlihatkan pendapatan sebesar Rp2.
— Pay Back Period
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
                                      = (Rp10.615.000 : Rp11.231.042) x 1 bulan
                                      = 0,95 bulan
Artinya, titik balik modal perjuangan akal daya jamur tiram sanggup dicapai kurang dari satu bulan (0,95 bulan).