Manfaat & keunggulan menanam buah dalam pot, yg lebih dikenal dengan istilah tabulampot merupakan hobi yg sekarang se&g digandrungi banyak orang. Dahulu, saat kepemilikan tanah masih luas, menanam buah lazimnya hanya dilakukan di areal luas. Namun kini, saat perumahan semakin padat & lahan yg dimiliki semakin sempit, mulailah orang berpikir untuk mencari alternatif teknik pembudidayaan tanaman. Akhirnya, tercetuslah wangsit untuk menanam flora buah di dalam wadah terbatas, ialah menggunakan pot / tong.
A. Fenomena Tabulampot
a. Berawal dari Coba-coba
Tahun 1982, merupakan titik awal dari sebuah perjuangan baru, ialah perdagangan flora buah dalam pot. Bermula dari keisengan para penangkar bibit yg mencoba
memindahkan bibit flora ke dalam pot & dipelihara hingga besar. Perawatan yg dilakukan pun sama halnya dengan perawatan flora buah yg ditanam di tanah.
Bak gayung bersambut, tak disangka, keisengan ini justru membuahkan hasil. Tanaman buah yg ditanam di pot ternyata juga bisa menghasilkan buah. Alhasil, tabulampot berubah menjadi menjadi sesuatu yg unik. Sejak itu, mulailah banyak orang yg mempraktikkannya pada jenis buah yg lain. Banyak yg berhasil, banyak pula yg gagal. Semua tergantung pada perawatan yg dilakukan.
memindahkan bibit flora ke dalam pot & dipelihara hingga besar. Perawatan yg dilakukan pun sama halnya dengan perawatan flora buah yg ditanam di tanah.
Bak gayung bersambut, tak disangka, keisengan ini justru membuahkan hasil. Tanaman buah yg ditanam di pot ternyata juga bisa menghasilkan buah. Alhasil, tabulampot berubah menjadi menjadi sesuatu yg unik. Sejak itu, mulailah banyak orang yg mempraktikkannya pada jenis buah yg lain. Banyak yg berhasil, banyak pula yg gagal. Semua tergantung pada perawatan yg dilakukan.
b. Dari Keranjang Bambu hingga Polibag
Sebelum polibag ditemukan, para penangkar memindahkan bibit flora buah ke dalam keranjang bambu untuk pengiriman jarak jauh. Tujuannya biar flora buah tersebut tidak mengalami kerusakan selama di perjalanan
Ketika hingga di tujuan, flora tersebut dipindahkan ke dalam pot gerabah / drum bekas. Tujuannya sama, ialah untuk menjaga biar bibit flora bisa, hidup lebih lama. Hingga kini, para penangkar di Lampung & beberapa tempat lainnya masih tetap menggunakan keranjang bambu untuk menampung benih yg gres dicabut dari lahan sawah. Mungkin, dari sana juga mulai tren perjuangan tabulampot.
Ketika hingga di tujuan, flora tersebut dipindahkan ke dalam pot gerabah / drum bekas. Tujuannya sama, ialah untuk menjaga biar bibit flora bisa, hidup lebih lama. Hingga kini, para penangkar di Lampung & beberapa tempat lainnya masih tetap menggunakan keranjang bambu untuk menampung benih yg gres dicabut dari lahan sawah. Mungkin, dari sana juga mulai tren perjuangan tabulampot.
c. Dikembangkan Secara Terbatas Sejak 40 Tahun Silam
Menurut info lain, tren menanam flora buah dalam pot bahu-membahu telah dimulai pada tahun 1970-an secara terbatas. Tren ini muncul seiring dengan gerakan
penghijauan yg dicanangkan oleh Gubernur DKI Jakarta kala itu, Ali Sadikin. Tren tabulampot setidaknya memperlihatkan solusi untuk mereka yg mempunyai halaman rumah terbatas, tetapi ingin punya banyak tanaman. Apalagi, harga jual flora buah jauh lebih tinggi saat dipasarkan dalam kondisi ber.bunga / berbuah.
penghijauan yg dicanangkan oleh Gubernur DKI Jakarta kala itu, Ali Sadikin. Tren tabulampot setidaknya memperlihatkan solusi untuk mereka yg mempunyai halaman rumah terbatas, tetapi ingin punya banyak tanaman. Apalagi, harga jual flora buah jauh lebih tinggi saat dipasarkan dalam kondisi ber.bunga / berbuah.
B. Keunggulan Tabulampot
Mungkin Anda pernah melihat sosok flora buah di dalam pot yg berukuran tidak besar, tetapi buahnya sudah banyak. Itulah keunggulan tabulampot. Tabulampot sengaja tidak dibentuk tinggi & tidak rimbun. Selain untuk memaksimalkan space yg ada, peminimalisan flora juga terkait dengan perawatan harian & pemanenan biar lebih gampang dilakukan. Sosok tabulampot yg minimalis juga buat flora menjadi lebih gampang dipindah-pindah.
Namun, tak ada gading yg tak retak, di balik keunggulan niscaya ada kelemahan. Begitu pula dengan tabulampot. Dengan wadah kecil & media tanam yg terbatas, si pemilik dituntut untuk lebih serius & teliti dalam merawat flora buah miliknya. Perlakuan juga harus lebih diistimewakan. Jika tidak, sang buah yg dinanti-nanti tidak akan muncul. Bahkan, bukan mustahil flora yg dipelihara malah merana.
Misalnya, saat aplikasi pupuk yg diberikan tidak tepat, karenanya akan memengaruhi proses pem.bungaan & pembuahan. Tanaman mungkin terlihat subur, tetapi tidak berbuah, bahkan ber.bunga pun tidak. Kalaupun ber.bunga, tidak usang kemudian niscaya rontok.
Banyak terjadi di kalangan hobiis saat buah sudah muncul, walaupun masih pentil, tak usang kemudian malah berguguran. Terka&g inilah yg buat pecinta tabulampot menjadi frustasi. Pantas saja jikalau sebagian hobiis justru mengambil jalan pintas dengan cara membeli tabulampot yg sudah berbuah. Memang, cara ini dinilai lebih aplikatif. Selain buah yg dihasilkan sanggup pribadi dilihat & dinikmati, pembuahan selanjutnya juga lebih gampang dilakukan. Saygnya, tabulampot yg sudah berbuah harganya lebih mahal daripada bibit buah yg gres tumbuh.
Banyak terjadi di kalangan hobiis saat buah sudah muncul, walaupun masih pentil, tak usang kemudian malah berguguran. Terka&g inilah yg buat pecinta tabulampot menjadi frustasi. Pantas saja jikalau sebagian hobiis justru mengambil jalan pintas dengan cara membeli tabulampot yg sudah berbuah. Memang, cara ini dinilai lebih aplikatif. Selain buah yg dihasilkan sanggup pribadi dilihat & dinikmati, pembuahan selanjutnya juga lebih gampang dilakukan. Saygnya, tabulampot yg sudah berbuah harganya lebih mahal daripada bibit buah yg gres tumbuh.
Lalu, bagaimana untuk hobiis yg ingin memeliharanya dari bibit? Jangan khawatir. Selain harganya lebih terjangkau, memelihara flora buah semenjak bibit niscaya lebih memuaskan, apalagi jikalau hingga berbuah. Namun, bagi Anda yg pemula, sangat disarankan untuk menentukan jenis flora buah yg gampang ber.bunga & berbuah. Misalnya, belimbing, jambu air, jambu biji, jeruk nipis, & kedondong. Jika flora ini sudah berhasil berbuah, selanjutnya tinggal menentukan jenis flora buah lainnya sesuai selera.
Keuntungan Memelihara Buah dalam Pot
- Area tanam yg diharapkan tidak terlalu luas.
- Dapat menghasilkan buah-buahan murni minim pestisida.
- Mempercantik halaman rumah & pekarangan di sekitarnya.
- Masa ber.bunga & berbuah flora sanggup diatur, sehingga produksi buah tidak tergantung musim.
- Pertanaman flora tidak merusak areal di sekitarnya.
- Kebutuhan nutrisi flora sanggup diperoleh secara maksimal.
- Aplikasi pupuk & penyiraman lebih terencana.
- Jika terjangkit hama / penyakit, penanggulangannya lebih gampang dilakukan.
C. Prospek Bisnis Tabulampot
Tidak hanya untuk menyalurkan hobi, menanam tabulampot bahu-membahu juga bisa memperlihatkan peluang perjuangan yg menjanjikan bagi pemiliknya. Proses pembuatannya yg terbilang singkat buat perputaran uang juga menjadi lebih cepat. Terbukti, banyak tabulampot yg dikembangkan dari bibit dengan harga sekitar puluhan ribu rupiah, saat dipelihara hingga berbuah—membutuhkan waktu sekitar 1 hingga 2 tahun—dapat dijual kembali dengan harga jutaan rupiah. Bahkan, untuk tipe flora buah tertentu, harga bibit yg belum ber.bunga bisa, dihargai hingga ratusan ribu rupiah.
Karena bersifat hobi, maka perjuangan tabulampot tidak mem-butuhkan biaya yg besar. Contohnya, jikalau di rumah Anda mempunyai flora buah yg sudah besar & berbuah lebat, coba saja diperbanyak dengan teknik cangkok / setek. Jika perbanyakan berhasil, bibit flora bisa, dipindahkan ke dalam pot. Bibit inilah yg bisa, dijual ke hobiis yg lain / dititip jual ke pedagang tabulampot. Apalagi jikalau bibit tersebut dipelihara menghasilkan buah, tentu harga pasarannya lebih mahal lagi.
Misalnya saja, flora lengkeng varietas pingpong. Di pasaran, bibit tersebut bisa, dibeli dengan harga Rp75.000—Rp100.000. Selanjutnya, rawatlah flora tersebut hingga berbuah. Jika dijual, otomatis harganya akan naik berkali lipat menjadi sekitar empat juta rupiah. Harga ini dari satu tanaman, baygkan kalau flora yg dihasilkan puluhan jenis tanaman, bahkan ratusan jenis. Berapa banyak laba yg didapat. Selisih harga jual yg cukup signifikan ini akan sangat menguntungkan, & ini yg harus ditangkap sebagai peluang usaha.
Misalnya saja, flora lengkeng varietas pingpong. Di pasaran, bibit tersebut bisa, dibeli dengan harga Rp75.000—Rp100.000. Selanjutnya, rawatlah flora tersebut hingga berbuah. Jika dijual, otomatis harganya akan naik berkali lipat menjadi sekitar empat juta rupiah. Harga ini dari satu tanaman, baygkan kalau flora yg dihasilkan puluhan jenis tanaman, bahkan ratusan jenis. Berapa banyak laba yg didapat. Selisih harga jual yg cukup signifikan ini akan sangat menguntungkan, & ini yg harus ditangkap sebagai peluang usaha.
D. Karakteristik Buah untuk Tabulampot
Bibitnya baik, pengairan & pemupukan tepat, pemang-kasan sudah, media juga tidak ada masalah, tetapi kenapa tananam belum juga berbuah? Apa benar menanam tabulampot harus diadaptasi dengan kondisi lahan yg kita miliki?
Itu benar, setiap flora buah yg ingin dipelihara harus diadaptasi dengan habitat tumbuhnya / setidaknya mendekati. Misalnya stroberi, buah yg mempunyai rasa khas masam manis ini sebaiknya ditanam di tempat sejuk yg mempunyai ketinggian 1.000—1.500 m dpl. Jika Anda bersikeras menanamnya di dataran rendah, flora mungkin tetap tumbuh, tetapi sulit berbuah.
Berbeda halnya dengan flora mangga. Idealnya, flora ini dipelihara di dataran rendah yg kering. Tidak disalahkan jikalau ingin menanamnya di dataran tinggi. Namun, siap-siap terima risiko jikalau flora mangga menjadi malas berbuah.
Itu benar, setiap flora buah yg ingin dipelihara harus diadaptasi dengan habitat tumbuhnya / setidaknya mendekati. Misalnya stroberi, buah yg mempunyai rasa khas masam manis ini sebaiknya ditanam di tempat sejuk yg mempunyai ketinggian 1.000—1.500 m dpl. Jika Anda bersikeras menanamnya di dataran rendah, flora mungkin tetap tumbuh, tetapi sulit berbuah.
Berbeda halnya dengan flora mangga. Idealnya, flora ini dipelihara di dataran rendah yg kering. Tidak disalahkan jikalau ingin menanamnya di dataran tinggi. Namun, siap-siap terima risiko jikalau flora mangga menjadi malas berbuah.
Mungkin Anda mengenal / pernah merasakan mangga indramayu. Salah satu verietas mangga ini memang berasal dari tempat Indramayu. Jika dilihat secara geografis, Indramayu terletak erat dengan Pantai Utara Jawa. Pantas jikalau flora mangga hidup besar di sana.
Sementara itu, stroberi justru banyak tumbuh di sekitar Lembang, Bandung. Daerah Lembang yg sejuk, tetapi kering, memang menjadi nirwana untuk flora stroberi. Intinya, kesalahan menentukan jenis flora bisa, menjadikan kegagalan dalam proses pem.bungaan & pembuahan. Apa penyebabnya? Bagaimana mengatasinya? Mari kita kupas penjelasannya dalam bab-bab selanjutnya.
Sementara itu, stroberi justru banyak tumbuh di sekitar Lembang, Bandung. Daerah Lembang yg sejuk, tetapi kering, memang menjadi nirwana untuk flora stroberi. Intinya, kesalahan menentukan jenis flora bisa, menjadikan kegagalan dalam proses pem.bungaan & pembuahan. Apa penyebabnya? Bagaimana mengatasinya? Mari kita kupas penjelasannya dalam bab-bab selanjutnya.
Ketinggian tempat erat kaitannya dengan intensitas cahaya, kelembapan, & temperatur udara di suatu daerah. Kondisi ini disebut juga agroklimat. Setiap jenis flora mempunyai tingkatan pembiasaan terhadap agroklimat yg berbeda-beda. Agroklimat ini sangat erat kaitannya dalam pem.bungaan & pembuahan tanaman. Karena itu, flora asal dataran tinggi belum tentu cocok ditanam di tempat dataran rendah.