Bisnis Bertanam Kangkung Di Lahan Se&G

A. Peluang Agrousaha Kangkung Berkualitas

Sama ibarat bayam, peluang pengembangan kangkung berkualitas pun cukup tinggi. Pasalnya, kedua jenis sayuran daun ini gampang dijual & niscaya tersedia di seluruh pasar, baik pasar tradisional maupun pasar modern. Selain mempunyai cakupan pasar yg luas, kangkung juga mempunyai keunggulan lain ibarat gampang ditanam, mempunyai daya pembiasaan yg tinggi terhadap lingkungan, & sanggup tumbuh di banyak sekali lokasi tanam. Kangkung mempunyai siklus hidup yg pendek sehingga perputaran modal relatif cepat.

B. Persiapan Perlengkapan Usaha Bertanam Kangkung

1. Pilih benih kangkung  bersertifikat & mempunyai daya pembiasaan tinggi.
2. Siapkan pupuk kompos / pupuk kan&g dengan takaran 3 ton/ha.
3. Siapkan pupuk urea, SP-36, & KCl dengan takaran masing-masing 250 kg/ha, 100 kg/ha, & 150 kg/ha.
4. Siapkan peralatan pertanian, ibarat cangkul, garu, kored, ember, & gembor.
5. Siapkan peralatan panen berupa keranjang panen, timbangan, pisau, & tali rafia untuk memudahkan panen.

C. Persiapan Lahan Penanaman Kangkung

1. Siapkan lahan seluas 500 m². Beberapa syarat tumbuh semoga kangkung sanggup tumbuh dengan baik di antaranya tipe tanah lempung—lempung berpasir, gembur, subur, & mengandung bahan2 organik yg cukup dengan pH optimum 5,5—6,5.
2. Memiliki jalan masuk irigasi & drainase yg baik, lokasi terbuka, sinar matahari cukup, & berada di ketinggian 50—500 meter dpl.
3. Bersihkan lahan dari gulma & sisa tumbuhan sebelumnya.
4. Jika pH tanah kurang dari 4,5, tambahkan kapur pertanian minimum 1 ton/hektare / 20 kg/500 m². Aplikasi kapur pertanian dilakukan dengan cara ditabur.
5. Bajak & cangkul lahan untuk membalikkan tanah semoga menjadi lebih gembur & sanggup mematikan pertanaman gulma.
6. Buat plot dengan ukuran 5 x 5 meter sebanyak 20 buah. Satu plot terdiri dari empat bedengan dengan ukuran panjang 4,5 meter, lebar 1 meter, & tinggi 20—25 cm dengan jarak antarbedengan 20 cm.
7. Lakukan pemupukan minimum tiga hari sebelum penanaman. Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk kan&g sebanyak 150 kg/500 m² / 3 ton/ha.

D. Penanaman & Pemeliharaan Kangkung

1. Proses penanaman dilakukan sebanyak 5 plot per minggu, sehingga dalam satu bulan jumlah kangkung yg ditanami sebanyak 20 plot.
2. Menjelang tanam, siram lahan sampai basah sehingga benih sanggup tumbuh dengan baik.
3. Bagi bedeng menjadi tujuh baris tanam dengan jarak antarbaris 15 cm. Setelah itu, tanam benih di lubang sedalam 1,5—2 cm dengan jarak tanam dalam baris 5 cm.
4. Setelah akibat menanam benih, buat alur di antara baris tanaman. Setelah itu, taburkan pupuk urea sebanyak 20%, SP-36 sebanyak 100%, & KCl sebanyak 50% dari takaran yg dianjurkan. Sisa pupuk lainnya diberikan pada umur 15 hari sehabis tanam (HST). Berikut tabel takaran proposal pemupukan pada tumbuhan kangkung.
   
   

   Jenis Pupuk	Dosis per hektare	Dosis per 500 m²	Dosis per plot (25 m²)	Pemupukan awal (per plot)	Pemupukan susulan (per plot)
   Urea	250 kg	12,5 kg	625 gram	125 gram	500 gram
   SP-36	100 kg	5 kg	250 gram	250 gram	—
   KCl	150 kg	7,5 kg	375 gram	175 gram	200 gram

5. Tutup lubang benih & alur pupuk menggunakan tanah.
6. Lakukan penyiraman secara teratur. Sebelum benih tumbuh, penyiraman sebaiknya dilakukan dengan sistem pengairan melalui selokan. Tujuannya, untuk menghindari benih terbawa air siraman.
7. Pada umur 10—15 sehabis tanam, bersihkan gulma yg tumbuh di bedengan.
8. Lakukan penjarangan apabila tumbuhan tumbuh terlalu rapat.
9. Lakukan pemupukan menggunakan NPK yg diberikan dalam bentuk kocoran. Caranya, larutkan 200 gram pupuk/plot dalam 10 liter air, kemudian siram di pangkal tanaman. Usahakan larutan pupuk tidak mengenai daun alasannya berisiko mengakibatkan daun menjadi layu. Aplikasi ini dilakukan pada ketika tumbuhan berumur 14 HST & 21 HST.
10. Lakukan pengamatan terhadap serangan hama, jikalau diharapkan pasang perangkap serangga untuk mencegah berkembangnya hama.
11. Ulangi semua tahapan untuk penanaman berikutnya masing-masing 5 plot pada ahad kedua, ketiga, & keempat.

E. Panen & Pascapanen Bisnis Kangkung

1. Panen kangkung ketika berumur 20—30 hari sehabis tanam. Pemanenan dilakukan secara sedikit demi sedikit setiap ahad sebanyak lima plot sesuai dengan umur kangkung siap panen.
2. Lakukan pengairan lahan menjelang panen semoga memudahkan ketika mencabut kangkung.
3. Cuci kangkung dengan air untuk membersihkan sisa-sisa tanah di permukaan daun & akar.
4. Tiriskan kangkung dengan cara dikeringanginkan semoga tidak gampang busuk.
5. Ikat kangkung yg sudah higienis dengan bobot per ikatan 200—250 gram. Agar lebih menarik, ikat menggunakan label / kemasan plastik.

F. Kendala & Solusi Usaha Bertanam Kangkung

Kendala	Solusi
Serangan hama seperti ulat, belalang, & penggerek daun.	- Hindari menanam di lokasi yg diketahui banyak hama ini. - Lakukan sanitasi lahan dengan baik. - Buang & matikan segera hama yg ditemukan. - Gunakan pestisida organik.

G. Analisis Usaha Bisnis Kangkung

a. Asumsi

1. Lahan yg dipakai seluas 500 m² dengan sistem sewa Rp50.000/bulan.
2. Jumlah kangkung terjual selama satu periode sebanyak 1.000 kg dengan harga jual Rp2.000/kg.
3. Periode perhitungan analisis perjuangan dilakukan selama dua bulan dengan teknis per ahad sebagai berikut.

Kelompok	Minggu ke-
	1	2	3	4	5	6	7	8
1 (plot 1—5)
2 (plot 6—10)
3 (plot 11—15)
4 (plot 16—20)

Keterangan:
	Panen		Pengolahan Tanah		Penanaman & Pemeliharaan

b. Perhitungan Biaya

— Biaya Investasi

Komponen	Satuan	Harga (Rp)	Jumlah (Rp)
Alat pertanian	1 set	200.000	200.000
Ember plastik	2 buah	20.000	40.000
Timbangan	2 buah	80.000	160.000
Boks panen	2 buah	100.000	200.000
Gembor	2 buah	75.000	150.000
Sprayer	1 buah	350.000	350.000
Total Biaya Investasi			1.100.000

— Biaya Tetap

Uraian	Masa Pakai	Harga (Rp)	Penyusutan (Rp)	Total Biaya (Rp)
Sewa lahan 500 m2	2 bulan	50.000		100.000
Penyusutan peralatan pertanian	72 bulan	200.000	2/72 x 200.000	5.556
Penyusutan baskom plastik	48 bulan	20.000	2/48 x 40.000	833
Penyusutan timbangan	72 bulan	100.000	2/72 x 100.000	2.778
Penyusutan boks panen	72 bulan	75.000	2/72 x 70.000	2.083
Penyusutan gembor	48 bulan	150.000	2/48 x 150.000	6.250
Penyusutan sprayer	120 bulan	350.000	2/120 x 350.000	5.833
Total Biaya Tetap				123.333

— Biaya Variabel

Uraian	Satuan	Harga (Rp)	Total Biaya (Rp)
Benih	15 bungkus	12.000	180.000
Pupuk kan&g	150 kg	300	45.000
Pupuk urea	12,5 kg	1.400	17.500
Pupuk SP-18	5 kg	1.900	9.500
Pupuk KCl	7,5 kg	1.800	13.500
Pupuk NPK mutiara	8 kg	8.000	64.000
Kapur pertanian	50 kg	300	15.000
Tenaga kerja pengolahan lahan	2 HKP	20.000	40.000
Tenaga kerja penanaman	5 HKW	15.000	75.000
Tenaga kerja pemeliharaan	20 HKP	20.000	400.000
Tenaga kerja panen & pascapanen	5 HKW	15.000	75.000
Total Biaya Tidak Tetap			934.500

Keterangan :  HKW = Hari Kerja Wanita (6 jam sehari)
                       HKP = Hari Kerja Pria (8 jam sehari)

— Total Biaya Operasional per Periode
Total biaya operasional = Total biaya tetap + total biaya variabel
                                      = Rp123.333 + Rp934.500
                                      = Rp1.057.833

c. Pendapatan & Keuntungan

— Pendapatan per Periode
Pendapatan  = Jumlah kangkung terjual x harga kangkung
                    = 1.000 kg x Rp2.000/kg
                    = Rp2.000.000
— Keuntungan per Periode
Keuntungan  = Pendapatan – Total biaya operasional
                     = Rp2.000.000 – Rp1.057.833
                     = Rp942.167

d. Kelayakan Usaha

— R/C Rasio
Rasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasioanal
                 = Rp2.000.000 : Rp1.057.833
                 = 1,89
R/C lebih dari satu artinya perjuangan kebijaksanaan daya kangkung layak dijalankan. R/C 1,89 artinya setiap penambahan2 modal sebesar Rp1 akan menawarkan pendapatan sebesar Rp1,89.
— Pay Back Period
Pay back period  = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
                           = (Rp1.100.000 : Rp942.167) x 1 bulan
                           = 1,17 bulan
Artinya, titik balik modal perjuangan kebijaksanaan daya kangkung sanggup dicapai sehabis 1,17 bulan / 35 hari.