Latest News

Pemilihan & Perawatan Jangkrik

Sebaiknya jangkrik yg diusahakan sebagai indukan yaitu jangkrik jantan & betina umur 10-20 hari yg berukuran besar, yaitu panjang tubuhnya > 3 cm, peralatan tubuhnya lengkap (tidak cacat), lincah & sehat, & jangkrik jantan selalu mengengkrik.

Calon induk jangkrik yg baik yaitu jangkrik-jangkrik yg berasal dari tangkapan di alam bebas alasannya jangkrik tersebut mempunyai beberapa keunggulan:
  • Ketahanan tubuhnya sangat baik.
  • Kemampuan reproduksi tinggi.
  • Agresif.
  • Menghindari terjadinya degenerasi pada jangkrik-jangkrik yg diternakkan.

Perbandingan ideal antara jangkrik jantan & betina di dalam kan&g yaitu 1 : 5. Hal tersebut bertujuan semoga ada keseimbangan antara jumlah jangkrik jantan & betina di dalam kan&g yg akan mengoptimalkan jumlah telur yg diletakkan. Seekor induk betina jangkrik pada daerah penangkaran sanggup memproduksi telur kurang lebih 600 butir dengan daya tetas 90%.

Sebaiknya jangkrik yg diusahakan sebagai indukan yaitu jangkrik jantan & betina umur  Pemilihan & Perawatan Jangkrik

Perawatan anak jangkrik
Anak-anak jangkrik yg gres menetas akan segera menyebar di dalam ember. Lampu yg digunakan tidak perlu terlalu besar, biasanya ukuran 5 watt, yg penting suhu udara di dalam bejana diusahakan stabil alasannya anak jang­krik gampang mati oleh efek lingkungan yg tidak sta­bil.

Anak jangkrik perlu diberi pakan buatan berupa tepung jagung, kedelai, & kacang hijau (cara pembuatan tepung telah dibahas sebelumnya) & juga pakan alami berupa jagung muda & kecambah kacang hijau serta sawi hijau & buncis. Pakan yg diberikan pada prinsipnya yaitu pakan yg mengandung karbohidrat, protein, lemak & mineral. Pemberian pakan di dalam bejana harus diadaptasi jumlahnya semoga tidak banyak tersisa & perlu diganti setiap hari.

Sanitasi lingkungan di dalam bejana sangat dibutuhkan, oleh alasannya itu harus dijaga kebersihannya, terutama kalau ada jangkrik yg mati harus segera dibuang & dibersihkan tempatnya untuk menghindari penularan penyakit apabila jangkrik yg mati tersebut terjangkit patogen penyebab penyakit. Pemeliharaan anak jangkrik mulai menetas hingga umur 17 hari dilakukan di dalam bejana dengan tujuan semoga pertanaman anak jangkrik merata alasannya bentuk em­ber membulat & tidak terlalu luas, sehingga setiap jenis pakan gampang ditemukan oleh anak jangkrik.

Perawatan jangkrik muda
Setelah jangkrik berumur 17 hari, perlu dipindahkan dari bejana ke dalam kan&g penangkaran yg terbuat dari kayu tripleks. Penempatan pakan di dalam kan&g juga harus merata semoga jangkrik gampang mendapat se­tiap jenis pakan yg disediakan. Di dalam kan&g perlu juga ditambahkan pakan alami yg harganya murah, yaitu daun singkong, ubi kayu, ubi jalar, & krokot.

Pemberian pakan sebaiknya diganti setiap dua hari sekali dengan jenis pakan yg berbeda-beda. Pergantian pakan sebaiknya dilakukan pada sore hari menjelang malam, hal tersebut diadaptasi dengan sikap jangkrik yg aktif pada sore menjelang malam hingga malam hari. Pakan jang­krik harus dijaga semoga tidak hingga berjamur alasannya apabila berjamur akan menjadi daerah yg baik bagi patogen penyebab penyakit untuk tumbuh & berkembang-biak.

Kondisi di dalam kan&g harus lembap tetapi tidak basah, alasannya kan&g yg lembap tidak baik bagi kehidupan jang­krik. Jumlah pakan di dalam kan&g harus selalu cukup tersedia semoga tidak terjadi saling bunuh antar anak jangkrik. Apabila ditemukan jangkrik yg sakit maka harus segera diambil & dibuang sementara daerah bekas jangkrik sak­it tersebut harus segera dibersihkan. Setelah jangkrik berumur 35 hari maka perlu dilakukan pengelompokan ukuran & pemilihan bibit sebagai indukan kalau diperlukan.