Latest News

Perilaku & Siklus Hidup Jangkrik

Jangkrik termasuk golongan serangga. Klasifikasi jangkrik secara lengkap ialah sebagai berikut.
 
 Klasifikasi jangkrik secara lengkap ialah sebagai berikut Perilaku & Siklus hidup Jangkrik
Klasifikasi Jangkrik

SIKLUS HIDUP
Jangkrik termasuk serangga dengan metamorfosis tidak sempurna. Fase metamorfosis jangkrik mencakup fase telur, nimfa (pradewasa; "telendho" = bahasa Jawa), & imago (dewasa).

Siklus hidup jangkrik betina ialah > 3 bulan, se&gkan jangkrik jantan kurang < 3 bulan. Telur jangkrik akan menetas pada umur ± 13 hari, umur nimfa ialah ± 1,5 bulan, & umur jangkrik cukup umur ialah ± 1,5 bulan. Nimfa jangkrik akan berganti kulit sebanyak 6-8 kali selama masa pertanamannya. Setelah nimfa ganti kulit yg terakhir akan menjadi jangkrik dewasa, jangkrik cukup umur akan mulai kawin sehabis umur 3-4 hari.

Peternak jangkrik telur membutuhkan waktu ± 2 - 4 ahad untuk produksi telur, se&gkan untuk produksi jangkrik muda (telendho) diperlukan waktu ± 2 bulan.

PERILAKU
1. Pacaran
Jangkrik jantan sanggup menghasilkan bunyi dalam aneka macam ritme & tinggi-rendah nada. Perbedaan ritme & tinggi-rendahnya nada pada bunyi jangkrik jantan didasarkan pada tujuan yg diinginkan. Jangkrik jantan akan mengeluarkan bunyi dengan ritme panjang & nada tinggi jika dipakai untuk menarik betina yg berada di kejauhan, sehabis betina mendekat maka jangkrik jantan akan mengeluarkan bunyi yg lebih berpengaruh dengan interval antar bunyi lebih pendek. Jangkrik betina akan lebih tertarik pada jantan yg berangasan & mengeluarkan bunyi paling keras.

2. Kawin
Jangkrik jantan akan segera mendekati betina yg mendekat & antenanya akan menyentuh kepala betina untuk merayu. Kombinasi antara bunyi & sentuhan antena jangkrik jantan buat jangkrik betina naik ke atas badan jantan. Agresivitas ini terjadi sangat berpengaruh & terjadilah proses kawin.

Saat kawin jangkrik betina berada di atas jangkrik jan­tan, sikap ini berbeda dengan kebanyakan serangga pada umumnya. Proses kawin terjadi jika penis (aedeagus) jang­krik jantan masuk ke dalam vagina jangkrik betina & ter­jadi transfer sperma dari jantan ke betina yg ditampung di dalam kantung sperma (spermatheca). Jangkrik betina bisa menyimpan sperma pada tubuhnya selama dua ahad saja, oleh alasannya ialah itu betina perlu kawin lagi dengan sang jantan setiap dua ahad sekali guna menghasilkan telur.

3. Peletakan telur
Jangkrik betina menyimpan ratusan telur di dalam tubuhnya & tidak akan dikeluarkan sebelum seminal receptaclenya terisi sperma dari kantung sperma. Setelah seminal receptaclenya terisi sperma maka masing-masing telur yg ada di dalam badan betina akan segera terfertilisasi pada dikala yg bersamaan & terpacu bergerak menuju ovipositor yg berupa tabung panjang menyerupai tombak.
Ovipositor ini akan ditusukkan ke dalam pasir yg berair sembari mengeluarkan telur pada ujungnya. Telur-telur yg diletakkan di dalam pasir posisinya berkelompok & berjajar